Chapter 10

945 108 17
                                    

vote juseyo!

Keheningan menyelimuti mereka di halaman teras rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keheningan menyelimuti mereka di halaman teras rumah. Keduanya masih diam dengan pikiran masing-masing.

Lee Ji Eun masih sibuk dengan es batu dan handuk ditangannya, dia tahu Baekhyun tidak setenang kelihatannya, meski apa yang sudah mereka lalui sehari ini begitu menyiksa dirinya. Tapi terus-menerus menangis bukanlah pilihan.

Lee Ji Eun berusaha untuk menenangkan perasaannya, dan satu lagi dia tidak akan membiarkan Baekhyun terpuruk juga dengan apa yang sudah terjadi. Dia tahu Baekhyun tidak baik-baik saja sekarang.

Lee Ji Eun menempelkan handuk berisi es yang dia gunakan untuk menghentikan perdarahan diwajah Baekhyun. Sedikit membuat Baekhyun terkejut.

Baekhyun mengambil alih handuk itu dari Lee Ji Eun, menatapnya hangat, meski terlihat begitu memilukan bagi wanita disebelahnya.

Baekhyun tersadar bahwa wanita disampingnyalah yang selama ini membuat dirinya merasakan hal aneh yang tiba-tiba menyeruak dalam benaknya.

Rasa ingin menyentuh Lee Ji Eun, sebagaimana dia ingin memilikinya seutuhnya, serta hati wanita itu. Rasa rindu yang menggema saat Ji Eun jauh dari jangkauan tangannya. Rasa cemburu yang membakar hati meski tahu dirinya hanya sebatas kakaknya.

Semua itu sudah sejak lama Baekhyun rasakan, tapi pria itu abaikan.

Mereka masih saling menghangatkan perasaan masing-masing hanya dengan tatapan, bukan lagi belaian atau sentuhan nakal.

Sepertinya memang harus seperti itu sejak awalnya. Hanya saling menatap bukan untuk menetap, apalagi berbagi kehangatan.

"Ji Eun, aku mencintaimu," ucap Baekhyun tiba-tiba memecah kehampaan ditelinga Lee Ji Eun.

Matanya berkaca-kaca, "hum?" Sahutnya memastikan.

Air matanya sudah banyak sekali terkuras hari ini, tapi mendengar apa yang Baekhyun ucapkan beberapa saat lalu, berhasil membulirkan air matanya, lagi.

"Cinta tidak pantas untuk kita, Baek," Lee Ji Eun perpaling dari pandangan Baekhyun. Dia menahan nyeri luar biasa didadanya. Menahan gemuruh akibat dari rasa yang dia sendiri khianati.

Apa yang mereka lakukan Lee Ji Eun tidak ingin mengatasnamakan itu cinta, meski ia berkali-kali menanyakan cinta pada Baekhyun.

Jika cinta, harusnya bahagia, jika cinta harusnya tidak sesakit ini. Hanya itu yang Lee Ji Eun rasakan dalam benaknya sekarang.

"Kenapa?" Tanya Baekhyun tidak memahami perempuan disebelahnya.

Lee Ji Eun kembali menatap sendu dengan air matanya pada Baekhyun.

"Jika kamu sebut ini cinta, maka kita tidak akan pernah bisa bersama, tapi ini bukan cinta karena kita bersama sekarang." Jelas Lee Ji Eun.

"Cinta mama papa kita yang sudah memayungi kita berdua," lanjutnya. Tak bisa menahan isakannya.

ARTIFICIAL LOVE [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang