Arc 1/7, Tuhan

1K 151 3
                                    


Tuan! Tuan! Aku tahu ada sesuatu yang berharga~

'Apa itu?

Itu yang ada tanda ( ' ) berarti Raphael yang lagi ngomong secara telepati ama Blav

Blav menggoyang goyangkan ekornya dengan semangat, bisa kita lihat dia sangat bahagia.

"Dimana itu?" Tanya Raphael bahagia, asal kau tahu saja, sekarang dia adalah orang miskin yang tidak memiliki apapun. Di saku bajunya ini dia tidak memiliki satu koinpun untuk digunakan dan bahkan tidak memiliki tempat tinggal sekarang, hanya pakaian usang compang camping dengan robekan besar di sana sini ditambah tadi setelah bertarung dengan serigala besar hitam (T_T). Menyediakan bukan? Padahal dulu dia seorang pengusaha kaya raya, tapi sekarang....hiks..

Jika kalian mengacu pada harta berlimpah di dalam Ruang Segel. Stop berfikir bahwa aku akan mengambilnya, aku tidak akan pernah memungut sepeserpun! alasannya cukup sederhana dan itu adalah image. Dia tidak mengambil harta tersebut dan menggunakannya untuk kebutuhan hidupnya karena dia tidak ingin imagenya menjadi buruk di depan para bawahannya. Lagi pula tidak banyak waktu yang ia punya ketika ia berada di Ruang Rahasia.

Dan juga bayangkan saja jika dia, seorang Xavio harus memungut harta dari lantai yang mana akan merusak citranya. Hell no! Dia tidak akan sudi melakukan itu, andai saja kau tahu bahwa aku adalah orang yang cukup sombong dengan harga diri tinggi.

Dan karena sifatnya itulah hidupnya yang simpel terkadang menjadi rumit.

Tuan, 3004 meter dari sini menuju ke barat terdapat sebuah istana yang telah ditinggalkan oleh mahluk terkuat di Jurang Kematian 100 tahun yang lalu. Banyak barang berharga disimpan di sana.

'Benarkah? Tapi mengapa tidak ada yang mengambil barang berharga dari istana itu.

Itu semua karena iblis iblis di Jurang Kematian tidak cukup kuat untuk mengambil barang barang di istana, dulu banyak yang mencoba tetapi ketika mereka baru saja masuk di halaman istana mereka sudah di sambut oleh mekanisme dari segala arah dan mati.

'Kamu tahu di sana berbahaya tetapi kamu masih mengajakku ke tempat seperti itu.

Tapi tuan berbeda, tuan adalah orang yang sangat kuat. Jika dibandingkan dengan para iblis itu tuan bagaikan lautan dan iblis adalah debu yang mana akan mudah menghilang ketika menyentuh permukaan air.

'Kau pintar memuji

Aku tidak memuji tapi ini kenyataan

'Sungguh mulut yang manis

Raphael mengelus dagu peliharaannya itu dan menoleh ke arah kedua pelayan barunya itu.

"Aku akan ke istana yang ditinggalkan sebentar, kalian tidak perlu mengikutiku karena aku ingin kalian menemukan sesuatu yang berharga yang dapat kalian ambil di sekitar tempat ini. Bahkan jika itu hanya bernilai dengan satu koin tembaga, ambil saja itu!" Ucap Raphael.

"Besok pagi kita akan berkumpul ditempat ini" lanjutnya.

"Baik Tuan!" Kleil.

"Baik Tuhan!" Zerstört.

Mereka berdua dengan cepat menghilang dari hadapan Raphael dan menjalankan tugasnya masing masing. Mereka ternyata cukup tanggap, karyawan yang baik dan berdedikasi!

"Mari Blav kita menuju ke istana yang di tinggalkan!" Ucap Raphael sambil menaiki serigala hitam, ia mengelus surai serigala dengan lembut.

"Wolff!" Baik tuan~

Dengan kecepatan tercepat Raphael menuju ke istana yang di tinggalkan, butuh sekitar empat jam untuk sampai ke tujuan. Karena masih di Jurang Kematian lingkungan di sekitarnya tetaplah suram, bahkan ketika dia sampai di depan istana berlian yang harusnya berkilau entah mengapa tetap terlihat redup di tempat ini.

Gerbang besar yang terbuat dari berlian...


Bisakah dia mencongkelnya beberapa untuk ia jual ?

Tidak! Tidak! Reputasinya akan ternoda jika tahu tuan mereka melakukan hal yang serendah itu!

Dengan berat hati Raphael mengenyahkan pikirannya dan fokus menjalankan apa yang harus ia lakukan di tempat ini. Baiklah bagaimana dia bisa masuk ke dalam istana berlian ini? Haruskah ia menghancurkan gerbang berharga di depannya? Tidak ! Itu akan sangat disayangkan!

Emm, apa yang harus ku lakukan? Apa yang harus ku lakukan?! Bisakah aku memasukkannya ke dalam ruang dengan menggunakan kekuatan Tuhan Alam? Betul! Ide yang bagus!

"Blav, kamu menunggu di sini aku akan masuk sendirian " ucap Raphael dengan wajah penuh senyuman, mukanya yang bercahaya begitu sempurna bak malaikat dengan lingkaran halo di atas kepalanya. Sangat tidak relevan dengan pemikirannya yang penuh dengan pintu berlian...

"Woff ? " mengapa tuan?

"Woof wolf kaing.." apakah tuan tidak menginginkanku..

"Rrrr woo.." saya bisa menjadi tunggangan yang baik! Tuan tidak perlu lelah berjalan!

"Woff!" Dan juga menjual meng*!

Meng : berperilaku lucu or imut kayanya btw gua kagak ngerti gimana bunyi serigala walaupun pake telepati seengganya ada bunyinya😑.

'Bahkan kamu tahu untuk menjual meng

"Wof!" Tentu tuan! Aku ahlinya

Mendengar balasan dari Blav entah mengapa membuatnya ragu menjadikan serigala hitam besar itu sebagai hewan kontraknya, sungguh dia merasa seolah olah telah melakukan sebuah kesalahan.

Yah, kita buang semua pikiran itu. Pada akhirnya Raphael tidak memperbolehkan Blav mengikuti dirinya, dengan dalih keselamatan sang serigala dengan senyum bunda suci di wajahnya Blav berhasil diluluhkan! Hewan imut kecil kita tampaknya mudah untuk diperdaya.

Niatan asli Raphael tidak memperbolehkan Blav ikut itu karena dia ingin mencari sesuatu yang mungkin berharga yang mana akan berguna bagi masa depannya nanti, lebih tepatnya untuk sang ML tercinta kita.

Dan untuk Raphael yang entah bagaimana tahu sesuatu yang 'mungkin' berharga berkaitan dengan ML, tentu saja karena dia adalah seorang Xavio yang penuh dengan rahasia! Jangan remehkan dia karena sifatnya yang akhir akhir ini cukup kurang memuaskan nyatanya dia adalah orang yang bahkan tidak akan bisa kau sentuh.

Dengan itu sudah diputuskan Blav menunggu di luar dan Raphael mulai berjalan memasuki istana, lewat mana? Gerbang? Tentu! Dia tidak mungkin memanjat tembok! Harga dirinya mungkin agak sedikit tercoreng jika dia memanjat tembok dengan tidak elit! Dan bagaimana caranya? Tentu saja sihir!

Man! Ini dunia Fantasy! Dimana yang tidak mungkin menjadi biasa aja dengan keberhasilan mungkin 100% . Ayolah, ditambah Raphael seorang Tuhan. Mana ada Tuhan nggak bisa masuk hanya karena gerbangnya ditutup, berbeda dengan cara membuka gerbang seperti di Ruang Rahasia Raphael hanya perlu melambaikan tangannya dan sebuah pintu hitam legam terbentuk dihadapannya.

Pintu ini tidak seperti pintu, ini bisa lebih tepat sebagai memotong ruang. Bayangkan saja ada persegi panjang berwarna hitam layaknya ruang kosong berdiri atau melekat pada gerbang asli yang ingin kamu masuki, secara otomatis ketika kamu melewati pintu hitam kamu seolah menembus gerbang yang ingin kamu lewati. Dan begitulah Raphael masuk ke dalam Istana Yang Ditinggalkan. Berbeda dari gerbang Ruang Rahasia yang membuka gerbangnya seolah membuka pintu rumahnya sendiri!

[BL]King'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang