Arc 1/9, Tuhan

939 140 2
                                    

Pemuda tampan tapi berbaju lusuh terlihat berjalan melalui lorong lorong gelap, bajunya yang nampak tidak layak bahkan bagi seorang pengemis tidak menurunkan kadar ketampananya. Di lorong gelap itu sesekali nampak mahluk dan roh iblis muncul di depan sang pemuda dengan niat menyerangnya namun sayang sekali dengan mudah si pemuda menebas serangga serangga lemah itu dengan bilah pedangnya untuk memusnahkan penghalang pria tampan itu.

Sosok itu tetap berjalan anggun dengan senyum ramah yang selalu menghiasi bibir merah menggodanya, dia melihat ke kanan dan ke kiri dengan gembira seolah sedang berjalan jalan namun jalan yang dia tempuh agak berbeda dengan mereka yang berjalan jalan demi meringankan beban dan memperindah batin mereka. Lebih tepatnya dia sedang bertamasya.

Jalan yang dilewatinya penuh dengan rintangan, entah itu monster, roh, alat spiritual, iblis, bahkan manusia yang entah dari mana asalnya. Tapi dari semua itu dia tetap bergembira, walaupun aneh untuk tetap tersenyum ramah setelah membantai habis para penghalangnya tetap saja dia memasang wajah santai yang biasanya dipasang saat sedang bermain bersama teman temannya. Baginya semua ini mungkin bukanlah sebuah rintangan melainkan hiburan.

"Anak anak bermain di sore hari menjelang petang~"

"Berlari menuju hilangnya sang matahari~"

"Jatuh dan terluka dengan darah menghiasinya~"

"Kaki dan tangan kecil meraih cahaya yang menghilang.."

"Gelap menyambut pandang..."

"Dan datanglah penderitaan~"

"Dan lepaslah beban~"

Raphael bernyanyi riang gembira dengan tangannya yang berayun ayun, bibirnya terbuka dan tertutup melantunkan kata entah apa artinya. Dia bersenandung untuk menyampaikan rasa senangnya, mengingat betapa kayanya dia (^_^)

Sistem :[ Tuan☆ \(^○^)/☆!!]

Di sela sela konsernya entah bagaimana sistem yang telah menghilang cukup lama akhirnya kembali, mood Raphael menurun.

"Apa!" Jawab Raphael ketus.

Sistem :[ Tuan tidak merindukanku(T~T)?]

"Tidak"Raphael.

Sistem :[ ...] Jahatnya ...hiks..

"Jadi mana info lengkap ML?" Tanya Raphael tak sabar, walaupun dia memaafkan sistem waktu itu bukan berarti dia tidak kesal. Sistem bodoh yang merupakan tipe bawahan yang paling dibenci Raphael, ya bawahan karena dia tidak pernah menganggap sistem bodoh itu sebagai rekannya. Dia itu bawahannya, titik!

Sistem :[Tuan bisa membaca filenya lewat buku ini tuan, tenang saja orang lain tidak bisa melihat isi dari buku ini, paling paling yang mereka lihat di buku ini cuma tulisan novel penghilang rasa bosan.]

Raphael menatap buku yang kini berada di tangannya, buku kecil yang bisa ia genggam dengan satu tangan. Bukunya ringan bahkan mungkin tampa beban, sungguh praktis. Tampilan dari buku ini juga cukup elegan dengan gambar daun semanggi sebagai covernya sekaligus warna biru untuk background, sampulnya juga enak untuk dipegang dan dipandang.  Bisa diketahui sekali pandang bahwa sampul itu terbuat dari kulit hewan entah apa. Raphael mengangguk puas.

Sistem :[ Buku ini juga memiliki banyak fungsi selain untuk membaca data ML, ini bisa digunakan untuk membuka antarmuka toko sistem, ruang penyimpanan, alat komunikasi untuk atar host, status data diri, alat pembayaran jika sudah di Ruang utama, dan masih banyak lagi. Tapi sebagian besar fungsi buku ini masih terkunci(~_~) jadi tuan, cepat selesaikan banyak tugas dan dapatkan poin serta coin(^_^). Misi yang tuan berikan telah selesai, Tuan! Tuan! Aku hebatkan tuan (^♧~)]

[BL]King'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang