[BL]King's

Arc 1/12, Tuhan

Mereka berdua ditambah Blav menghabiskan waktu hingga menjelang sore untuk berkeliling kota dan menikmati berbagai kuliner yang ada disana, selain membeli hanya untuk mencicipi mereka juga terkadang membeli semua makanan di toko jika ada makanan yang tergolong sangat enak bagi meraka dan menyimpannya diruang penyimpanan.

Tidak hanya makanan yang mereka beli, mereka juga membeli banyak furnitur rumah tangga dan beberapa hiasan yang kadang mereka sukai. Seharian mereka benar benar menghabiskan banyak uang, inilah untungnya menjadi orang kaya.

Karena hari telah menjadi malam Raphael dan yang lainnya mencari penginapan untuk tempat mereka istirahat sementara waktu dan tentu saja tempatnya harus mewah. Tidak lama kemudian mereka menemukan apa yang mereka cari lalu memesan dua kamar, satu untuk Raphael dan yang satu tentu untuk bawahannya.

Karena Raphael tidak ingin berlama lama dikamar penginapan dan merasa bosan dia memutuskan untuk keluar dimalam hari tanpa sepengetahuan pelayannya. Dan sepertinya Kota Mue di malam hari terlihat tidak jauh berbeda saat siang, tetap ramai dan berisik. Kota yang penuh nuansana hangat terlihat lebih indah dengan lentera yang mengiasi malam penuh kegelapan, semua ini begitu sempurna bagi manusia yang hidup damai jika saja kamu bisa mengabaikan suatu kehidupan lain dipinggiran serta susut sudut gelap perkotaan. Para pengemis serta orang orang terlantar yang menempati sudut tergelap yang mana hidupnya ditopang oleh makanan sisa atau bisa disebut sampah.

Dimana kegelapan kota menjadi tempat pertempuran untuk mempertahankan kehidupan individual manusia yang terjadi setiap harinya, dimana makanan yang sudah lama membusuk diperebutkan begitu penting bahkan hingga mempertaruhkan nyawa mereka sendiri. Tentu saja mereka akan melakukannya, tanpa makanan dan hanya dengan diam saja maka itu masih memiliki arti dan akhir yang sama yaitu kematian. Dan di tempat itulah Sang ML tinggal, ngomong- ngomong Raphael sungguh tidak sabar ingin menemuinya.

Sekarang saja dia tengah melakukan aktivitas 'melihat' ML dengan segenap hati dan jiwanya, mengawasinya 360° secara live dengan sangat cermat dan memusatkan semua perhatiannya kepada ML dengan senyum penuh diwajahnya. Bagaimana caranya? Jawabannya sekarang cukup memuaskan yaitu dengan bantuan sistem ubur ubur 091, dia bisa memantau ML kapanpun dan dimanapun dia mau dengan kualitas gambar yang sangat bagus. Harus Raphael akui, kali ini sistem ubur ubur memang cukup membantu.

Jadi mari kita beri ucapan selamat pada sistem kita:

|||

To sistem

Selamat sistem! Perasaan tuanmu didalam hatinya telah meningkat sedikit! Usaha tidak pernah menghianati hasilnya! Gambate ne! Sistem!

From Author

|||

Dan mari kita kembali ke Raphael yang semua fokusnya terpusat pada anak kecil berumur sepuluh tahun dan tidak lagi peduli dengan pemandangan Kota Mue yang cantik, dimana baginya ML yang tengah dia amati itu jauh lebih penting dan cantik ribuan kali lipat dari pada surat ucapan yang diterima sistem. Sabar sistem, dihati penulis kamu tetap penting kok.

Dan ngomong- ngomong tentang ML ini adalah deskripsi pendek Raphael mengenai kekagumannya terhadap ML, ok sekarang kita baca. Lihatlah itu! Mata separuh hitam dan separuh merah delimanya itu! Matanya tampak seolah dipenuhi dengan bintang yang kadang bersinar dan kadang redup membuat Raphael terpesona, bibir kering kecil dan mungil membuat Raphael tidak tahan apalagi satu tanduk kecilnya yang imut membuat Raphael ingin meremas dan menyentuhnya.

Dan juga walaupun rambut pendek miliknya terlihat kusut dan penuh dengan lumpur jika dilihat lebih teliti warna asli rambut ML adalah platinum yang bersinar saat terkena cahaya, selain itu dia yakin kulit ML tidak jauh lebih buruk dari keindahan fitur wajahnya yang sempurna walaupun agak kurus karena kekurangan gizi. Sosoknya yang kedinginan dan terlihat rapuh seolah meminta seseorang untuk terus mendukung dan menghiburnya lalu memberinya pelukan hangat setelah itu membawanya pulang ke rumah dan kemudian berikan dia secangkir coklat panas untuk menambah suhu tubuhnya.