Broly The Saiyan of Legend!

21

"Pertarungan!"

Yenari melompat, mengepakkan sayapnya. Bulu-bulu ditembakkan seperti peluru dengan setiap flap, tetapi Alea menghindari mereka semua. Alea melompat ke atas melewati harpa yang melayang sebelum menjatuhkannya ke bawah dengan tendangan. Sebelum tendangan mendarat, Yenari menutupi dirinya dengan sayapnya. Dikirim ke tanah, itu memberi dalam menciptakan kawah kecil. Yenari membuka sayapnya untuk menghadapi lawannya lagi, ketika dia mendongak untuk menemukannya, tetapi dia tidak dapat menemukannya.

"Saya disini!" Sebuah suara terdengar di depannya. Dia melihat sosok itu tetapi hanya melihat kepalan tangan mendekat.

Bang

Terlalu lambat untuk bereaksi, dia langsung dikirim ke luar ring seperti bola meriam. Menabrak kepala lebih dulu ke dinding, langsung jatuh pingsan.

Ada perbedaan yang signifikan dalam kekuatan baku antara keduanya. Sebagian besar kontestan berada di sekitar tingkat kekuatan satu juta, dengan hanya Broly di juta kedua.

Pertarungan berikutnya adalah Noyd dari ras Hera melawan Atrog the Troll. Pertarungan yang sangat dinanti-nantikan karena ini adalah kesempatan untuk melihat lebih banyak dari ras penguasa kota, tetapi Noyd nyaris tidak bisa membalas. Meskipun ras Hera sangat kuat, dan Thread Psycho mereka mengerikan, melawan Atrog a Troll yang sebagian besar mengandalkan kekuatan fisik mereka, utas mereka, yang dimaksudkan untuk menyerap ki, menjadi tidak berarti. Atrog hanya bisa merobek benang dengan cakarnya yang telanjang dan tanpa ini Noyd tidak sekuat Atrog.

Dalam pertempuran jarak dekat, Atrog benar-benar menghancurkan Noyd dan bahkan dalam bertukar ledakan ki, secara mengejutkan Atrog tidak jauh lebih buruk daripada Noyd, dengan mudah memastikan kemenangannya.

Aize dan Zinjo nyaris tidak bertengkar. Aize yang nyaris mendekati satu juta dipukuli hingga menjadi bubur melawan Myrmidon yang hampir dua kali lebih kuat. Sebagai Saiyan Aize tidak akan mundur setelah 10 menit mengalahkan dia pingsan, menyatakan Zinjo pemenang.

Blitz, si Wolfman seperti putaran sebelumnya menggunakan kecepatannya untuk mengalahkan lawannya. Buiko bahkan tidak bisa menggunakan Psycho Threads-nya karena Blitz terlalu cepat baginya untuk mengunci. Blitz menggunakan kecepatannya saat berlari untuk mengumpulkan kekuatan untuk pukulan dan tebasannya. Dia tidak pernah berhenti sekali, membuat Buiko benar-benar tidak berdaya untuk serangan sampai dia tidak bisa menahan luka-lukanya lagi. Lebih dari 200 kali ia memukul dalam rentang waktu 1 menit.

Karena yang lainnya terluka, dia dibawa ke tempat istirahat sebelum makan kapsul kecil yang terbuat dari buah kehidupan. Itu tidak meningkatkan kekuatan hidup Anda atau meningkatkan kekuatan Anda, tetapi itu dirancang untuk menjadi yang paling efektif untuk memperbaiki luka.

Pertarungan terakhir untuk babak ini adalah Taro melawan Broly. Taro hanya berdiri di atas panggung dengan senyum pahit menatap Broly di seberangnya. Tidak percaya diri dalam mengalahkan Broly.

Dalam 2 bulan terakhir mereka sering bertengkar satu sama lain tetapi bahkan dengan Alea mereka tidak cukup untuk mengalahkan kekuatan mentah Broly, tetapi ini tentu saja tidak berarti, dia tidak akan mencobanya sekarang. Bahkan dengan pengalaman bakat Brolys, dia masih ingin menjadi yang terkuat, masih bertekad untuk berjuang ke puncak! Bahkan jika dia kalah hari ini, itu tidak berarti dia tidak akan menang besok, pikir Taro.

"Broly! Aku tidak akan mudah padamu! Aku akan pergi keluar semua"

Saat ia memperbaiki keyakinannya, Taro mengubah senyum pahitnya dengan senyum yang teguh.

"Aku harap kamu akan, untuk kebaikanmu sendiri, itu! Hehe"

"Pertarungan!"

"Pertarungan!"

Kedua Saiyan bergegas menuju satu sama lain, bertemu di tengah dengan pukulan. Taro dikuasai meluncur di lantai sebelum berhenti. Dia memegang lengannya yang dia tekan.

Tanpa memberinya kesempatan untuk pulih, Broly melompat ke arahnya. Tubuh Broly melesat ke arah Taro sejajar dengan tanah. Dia mencapai Taro dalam sekejap, mengarahkan telapak tangannya ke dada Taro.

Taro nyaris tidak bisa menangkisnya dengan lengannya yang lain, tetapi Broly belum selesai. Broly menutup telapak tangannya menggenggam lengan yang menghalanginya. Dia memutar tubuhnya masih dengan tangan dalam genggaman yang erat, sebelum melemparkan Taro ke atas bahunya ke tanah.

Bang

Sebuah kawah diciptakan saat tumbukan.

Terkesiap

Udara di dalam paru-paru Taro keluar darinya saat dia melakukan kontak dengan tanah. Dia mengalami kesulitan bernafas tetapi tidak lama sebelum dia diangkat lagi. Dia terlempar ke arah cincin luar. Hampir tidak sadar setelah satu pertukaran dia masih ingin melanjutkan. Dia mencoba untuk berhenti tetapi tidak bisa, dalam upaya terakhir, dia menikam tanah dengan jari-jarinya, menusuk ke dalamnya.

Ripping tanah terbuka saat dia masih menuju kekalahan, hanya berhenti tepat di tepi. Tapi dia tidak bisa menikmati kesuksesannya ketika dia mendengar suara tepat di sampingnya.

"Gigih. Aku suka itu!" Kata Broly sambil menatap Taro yang berlutut sambil mengirimnya keluar dengan tendangan.

"Gigih. Aku suka itu!" Kata Broly sambil menatap Taro yang berlutut sambil mengirimnya keluar dengan tendangan.

"Mengakhiri babak ini dan keluar dengan kemenangan secara dominan adalah Broly! Sekarang! Kita akan memilih siapa yang akan mendapatkan kemenangan gratis, langsung menuju ke final!"

Untuk putaran selanjutnya pertempuran ini ditarik.

1. Broly the Saiyan versus Blitz the Wolfman

2. Zinjo the Myrmidon versus Atrog the Troll

Alea mendapatkan kemenangan gratis dan menjadi finalis.

Setelah istirahat sejenak untuk penyembuhan, babak berikutnya dimulai.

"Pertarungan!"

Broly menatap Wolfman di depannya, menunggu pertarungan dimulai. Begitu sinyal diberikan, Blitz menghilang. Muncul kembali di sisi kanan Broly, sebelum menghilang lagi dan muncul di sisi lain. Menciptakan afterimages dengan kecepatannya sendiri, saat dia mengelilingi Broly.

Blitz baru dia tidak bisa hanya menyerang lawannya ini. Saiyan jauh lebih kuat dari yang lain yang dia lawan sebelumnya, dia harus berhati-hati agar tidak tertangkap olehnya.
Broly menatap Wolfman di depannya, menunggu pertarungan dimulai. Begitu sinyal diberikan, Blitz menghilang. Muncul kembali di sisi kanan Broly, sebelum menghilang lagi dan muncul di sisi lain. Menciptakan afterimages dengan kecepatannya sendiri, saat dia mengelilingi Broly.

Blitz baru dia tidak bisa hanya menyerang lawannya ini. Saiyan jauh lebih kuat dari yang lain yang dia lawan sebelumnya, dia harus berhati-hati agar tidak tertangkap olehnya.

Broly hanya berdiri di sana, tampaknya tidak terganggu oleh kecepatan lawannya. Satu menit berlalu dengan hanya Blitz yang mengelilinginya, sampai Blitz tidak tahan lagi, berlari ke arah Saiyan yang masih berdiri.

Dengan kecepatan luar biasa ia menembakkan pukulannya ke wajah Broly, yang tampaknya bahkan tidak memperhatikan pukulan yang masuk.

Melihat ini Blitz menjadi senang. 'Bahkan jika kekuatannya luar biasa melawan kecepatanku, itu menjadi sama sekali tidak berarti!'

Ketika dia melakukan kontak dengan wajah Broly, ekspresi Blitz berubah menjadi lebih buruk. Dia melaju melewati Broly dan berhenti beberapa meter jauhnya.

Blitz menunjukkan ekspresi sedih, memutarbalikkan seluruh wajahnya. Dia berlutut ke tanah sebelum memiringkannya ke samping. Dia memegang satu tangannya yang dia pukul. Itu bengkok dengan cara yang aneh. Banyak tulang dari telapak tangan dan jari-jarinya patah begitu dia mengenai Broly. Itu seperti tangannya bertemu dengan dinding baja, itu benar-benar menghancurkan tangannya.

Broly pergi mengambil kepala Blitz yang masih merengek-rengek sebelum melemparkannya keluar dari ring.

[Narator: Broly dan Alea berhasil mencapai final, tetapi siapa yang akan menjadi lawan mereka? Atrog atau Zinjo? Cari tahu di bab selanjutnya dari Broly the Saiyan of Legend!]