1☆ Dunia Manusia

97 26 5
                                    

Happy Reading :)

~ ~ ~

"DI MANA QUINSHA, PYZIELLA!!!" teriak Lucizea - Dark Fairy sangat marah.

"Aku tidak tau!"

"Jangan bermain-main denganku! Katakan dimana Quinsha!!" Lucizea semakin geram.

"Kalau kau manginginkannya kau cari saja sendiri, bodoh!"

Albertz - King Bixtanshvelf melirik Pyziella sejenak lalu kembali melihat Lucizea yang diselimuti amarah. "Jika kau menginginkan putri kami, kau cari saja sendiri. Karna kami memang tidak tau dimana, Quinsha!" ucapnya.

"Sudah ku katakan AKU MAU QUINSHA!! Jangan berbohong padaku, Albertz!!"

"Dia keponakanmu, Lucizea. Kau tidak boleh melakukan itu padanya!" ucap Pyziella.

"Kalian tidak tau apa-apa, jangan berani-berani melarangku!"

Pyziella melihat sekitar hutan Bixtanshvelf. Sudah banyak sekali mayat para pasukannya begitu juga dengan pasukan Dark Fairy. "Hentikan semua ini, Lucizea! Kau hanya membuang waktu saja dengan menyerang Bixtanshvelf!"

"Kau tidak akan pernah mendapatkan yang kau inginkan. Pulanglah ke tempatmu dan hidup tenanglah di sana. Jangan mengganggu ketenanganku dan wilayahku!" tegas Albertz.

"Ini juga wilayahku!!" marah Lucizea.

"Dulu ini memang wilayahmu. Tapi sekarang tidak! Tidak setelah kau menikah dengan Dark Demon itu. Dan setelah kau menjadi Dark Fairy, kau bukan lagi Fairy di Bixtanshvelf!!" ucap Albertz.

"Jika aku mendapatkan Quinsha, aku akan menyerahkannya pada Lord Demon. Dan mendapatkan yang kuinginkan. Hahahaha ...," Lucizea hilang begitu saja menyisakan asap hitam miliknya.

"Apa kau sudah mengamankan Quin, sayang?" tanya Albertz.

"Ya. Kau tenang saja, dia akan aman dengan kedua gadis itu," ucap Pyziella.

"Siapa kedua gadis itu?" tanya Albertz heran.

Pyziella tersenyum padanya. "Dayangnya Quin, sayang."

"Baiklah," ucapnya dengan tangan melingkar di pinggang Pyziella.

"Jaks, kau bereskan mayat pasukan kita dengan baik dan buang mayat pasukan Dark Fairy itu ke lubang pembakaran," perintah Albertz.

"Baik, King. Sesuai perintah anda," ucap Jaks menunduk hormat.

"Kita kembali ke istana," ucap Albertz yang diangguki Pyziella. Mereka pun menghilang karena mantra yang Albertz baca dengan lirih.

~ ~ ~

Di sinilah Quinsha bersama kedua dayangnya berada. Sebuah ruangan yang dibilang cukup gelap hanya diterangi oleh cahaya yang masuk dari jendela kecil di atas. Ruangan itu cukup aneh karena dipenuhi beberapa alat yang tidak Quinsha ketahui dan tentunya tidak ada di dunianya.

"Di mana kita?" tanya Quinsha.

"Saya sendiri juga tidak tau, Putri. Saya belum pernah melihat ruangan berisi alat-alat aneh ini sebelumnya," ucap Milyz memperhatikan sekitar.

"Gelap sekali ruangan ini," ucap Quinsha.

"Sebaiknya kita segera keluar dari sini, Putri," saran Tea.

"Ya, kau benar. Tidak mungkin kita terus berada di sini dalam keadaan gelap seperti ini." Quinsha berjalan perlahan menyusuri ruangan berniat mencari pintu keluar.

She's Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang