"ada beberapa hal yg paling berbahaya di dunia. Salah satunya adalah murkanya orang yg sering tertawa"
***
"tidak seharusnya kau berkata seperti itu! Ada apa sebenarnya denganmu!""Apa salahku ? Bukannya memang kau sendiri yg berkata dia membosankan ? Kenapa sekarang kau menyalahkanku !"
Jimin mengusap wajahnya kasar, frustasi Jimin frustasi. Akhir-akhir ini Arrabell selalu memancing emosinya.
"Membosankan yg aku ceritakan padamu itu bukan artian dalam hal hubunganku dengannya. Astaga"
Rambut Jimin sudah berantakan. Entah sudah berapa kali ia mengusak rambutnya itu.
"Sama saja Jim. Intinya kau bosan dengannya. Kau ini kenapa terus membela dia sih! Kau selalu saja membanggakan dia di depanku. Kau anggap aku apa ?!"
Arrabell yg baru saja minum, meletakkan gelasnya dengan kasar hingga menimbulkan suara dentingan cukup keras.
Jimin berada di rumah Arrabell setelah mengantatkan Angel pulang.
"Cukup, Bell! Kita tidak lebih dari sekedar masa lalu. Jangan berlebihan. Aku menyayangi Angel, aku mencintai dia. Dan kau tidak ada hak untuk ikut campur dalam urusan pribadiku!" Ucap Jimin final.
Ia melenggang pergi meninggalkan Arrabell yg tengah menahan emosinya.
Sepeninggalan Jimin, gelas yg semula di letakkan di atas meja, melayang dengan ringan hingga membentur dinding dan terpecah belah.
Nafas Arrabell memburu. Ia tidak terima dengan penuturan Jimin. Api membara di kedua matanya. Menggertakkan giginya hingga menimbulkan suara mengilukan.
"Kita lihat saja, Jim. Pada akhirnya siapa yg akan memohon untuk kembali pada siapa," gumamnya di lengkapi dengan tatapan tajam dan smirk.
***
Angel menuruni tangga, hendak menonton tv di ruang tengah. Jay tengah tidur di atas sofa dengan satu tangan di atas kening.Angel tersenyum licik, ia punya cara untuk mengerjai kakaknya itu. Kapan lagi ia memiliki kesempatan seperti ini.
Angel melepas sandalnya, berjalan pelan bahkan hampir tidak menimbulkan suara. Menuju dapur. Sesampainya di dapur Angel mencari sesuatu yg sedari tadi sudah tersangkut di otaknya.
Membuka laci satu persatu.
"I got it!" serunya saat membuka kulkas.
Setelah meraihnya Angel segera kembali ke ruang tengah. Ia tertawa melihat posisi Jay yg tidur dengan mulut terbuka.
Satu tangan Jay terlentang. Angel mengocok botol tersebut, membuka penutupnya dan melumuri telapak tangan Jay dengan wip cream.
Angel terkekeh tanpa suara. Ia menyebakan pandangannya ke segala arah. Kemoceng bulu di atas meja tv.
Ia mencabut satu bulu, menggunakannya untuk menggelitiki hidung Jay. Membuat Jay terusik dan menggeliat.
Plak!
Wip Cream itu mengenai tepat di wajahnya.
"Huuaaa kak Jaaaaayyy!" Angel berteriak dengan lantang.
Menjatuhkan botol wip cream di lantai, tangan Angel mengusap wajahnya yg penuh dengan wip cream.
![](https://img.wattpad.com/cover/225973168-288-k966379.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Bye.
Подростковая литератураCinta tidak pernah salah. Cinta juga bukan alasan untuk saling menyalahkan. Tapi, kenapa terkadang seseorang selalu menjadikan Cinta sebagai alasan untuk saling meninggalkan ? Karena, Cinta itu butuh pengorbanan. Pengorbanan yg mengharuskan salah sa...