4. Princess

22 6 4
                                    

"peluk aku, maka dengan begitu kau sudah berhasil menyederhanakan segala cara untuk membahagiakanku"

***


Jika di dunia ini ada predikat cowok dengan keromantisan yg membunuh, pasti Jimin salah satu penyandangnya.

Jujur saja, kadang Angel juga kualahan menenangkan dirinya sendiri saat Jimin sudah mengeluarkan gombalan mautnya.

"Bagaimana ? Mau tidak ? Kalau tidak aku sungguh kecewa padamu. Maka dari itu kau harus mau!"

Angel berdecak sebal. Ia bahkan tidak di beri kesempatan untuk berbicara untuk menjawab ajakan Jimin.

"Mau kan ? Mau dong ! Mau ya ? Ya ? Ya ?!"

Angel mengulurkan tangannya untuk mencubit pinggang Jimin. Jimin meringis kesakitan dengan sangat di buat-buat.

Sebenarnya tidak sesakit itu. Hanya saja Jimin memang berlebihan sekali.

Jimin masih mengusap pinggang kirinya dengan berdesis kesakitan.

Angel yg sudah kelewat hafal di luar kepala hanya menatap sinis ke arah Jimin.

"Aahh sakiiiitt" Jimin merengek dengan gerakan tubuh seperti anak kecil yg meminta di berikan sebuah lolipop berbentuk bunga.

"Kau berlebihan, Jim" Angel menggelengkan kepala.

"Okay! Besok malam jam 7!"

Jimin sontak mengakhiri dramanya. Tersenyum lebar hingga menenggelamkan kedua bola matanya.

"Siap My Princess !"

Angel terkekeh.

"Akan ku jadikan kau Ratu dalam sehari ini" Angel memutar bola matanya dengan jengah.

Jimin mulai lagi.

"Hanya sehari, Jim ? Are you seriously ? Lalu, di hari selanjutnya aku ini kau jadikan sebagai apa ? Selir mu ?!" Angel mendelik.

Jimin menggaruk tengkuknya dengan senyuman canggung.

"Bukan begitu sayang. Intinya satu hari ini hanya ada kita berdua. Tidak ada orang lain. Jangan ada Hello Kitty di antara kita"

"Ya ya. Terserah mu, Park!" ucap Angel final.

***

Sesampainya di rumah Angel mengernyit bingung. Sepertinya sedang banyak tamu di rumahnya. Ada dua mobil ber-merk terparkir di depan halaman rumahnya bahkan ada mobil mamanya.

Ia melangkah masuk dengan hati-hati. Tak ada siapapun di ruang tamu hanya ada beberapa cangkir minuman. Ia memilih tidak peduli dan berjalan menaiki anak tangga.

Namun saat sampai di pertengahan langkahnya berhenti. Seseorang memanggilnya.

"Angel"

Perlahan Angel merotasikan tubuhnya ke belakang. Kedua alisnya menukik, ia tidak kenal dengan pria--mungkin seumuran ayahnya--yg memanggilnya. Tak lama sosok sang mama muncul dengan tiga orang pria dari arah Meeting Room.

"Angel, sudah pulang ? Sini mama kenalkan teman mama," kata Hae So, melambaikan tangannya pada Angel.

Kini Angel beralih melangkahkan kakinya menuruni tangga, menghampiri mamanya. Berdiri di antara keempat pria itu.

"Ini paman Donghyuk-" Hae So menunjuk pria berjas hitam, "-yg ini paman Chan Wo" giliran pria berkacama yg di tunjuk.

Angel sendiri hanya mengangguk sembari tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hai, Bye.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang