✳6 °Tetangga Kamar

24.6K 1.3K 108
                                    

Happy Reading🧡...

______

"Queen sayang, Bangun nak" ucap Dini membangunkan putri kecilnya.

"Eungh.. Kenapa mom?" ucap Queen dengan suara serak khas bangun tidur

Mereka yang melihat Queen sangat menggemaskan ingin sekali mencubit pipinya

"Mommy mau tanya, Queen mau deket kamar siapa?" tanya Dini

"Emm, Queen mau sekamar sama..."

______


Para cucu laki-laki yang mendengar jawaban Queen, harap-harap cemas.

Mereka mencoba menyiapkan diri untuk tidak kecewa jika tidak terpilih. Tapi, rasa percaya diri mereka semua masih lebih tinggi.

"Siapa-siapa? Pasti kakak kan?" karena sudah tidak tahan dengan ucapan Queen yang menggantung hidup mereka. Vano akhirnya angkat suara

"Emm... Quen pilih Ka-"

"YEAYY AKU KEPILIH" belum juga Queen menyelesaikan ucapannya, teriakan dari kakaknya Arsen lebih mendahuluinya.

Sedari tadi memang Arsenlah yang paling percaya diri diantara mereka, maka dari itu dia sangat yakin Queennya akan menyebut namanya. Jadi, untuk mempersingkat waktu dia terlebih dulu teriak. Terlalu percaya diri memang.

"Queen belum jawab bodoh" ucap Kano menoyor kepala Arsen karena kebetulan Kano ada disamping Arsen.

"Ish, kakak jangan potong-potong ucap Queen dong" ucap Queen cemberut membuat keimutan pada wajahnya bertambah.

Mereka yang melihatnya sudah tidak tahan untuk mencubitnya. Tapi, mereka juga tahu untuk tidak menggangu Queen yang badmood sekarang.

Bisa-bisa mereka akan dicueki Queen selama seminggu. Dan mereka tidak ingin hal itu terjadi, jadi amannya mereka diam saja mehanan keinginan untuk mencubit pipi chubby Queen.

"Iya deh, kakak minta maaf ya" ucap Arsen dengan wajah memelas

"Yaudah, karena mood Queen udah mulai kembali, jadi Queen maafin kakak" ucap Queen karena tak tega melihat kakaknya yang sedih

"Kok cepet banget sih dimaafinnya, Princess?!" protes Geon tak terima

Seketika itu juga dia mendapat tatapan tajam dan hawa dingin dari Arsen.

"Emang harus dilamaim ya bang, buat maafin kak Arsen?" tanya Queen dengan polosnya

"Iy-- Eh maksudnya Nggak Qila. Kalau Qila udah mau maafin kak Arsen ya maafin aja" ucap Geon gugup

Sebanarnya ia ingin mengiyakan ucapan Queen, tapi melihat tatapan membunuh dari Arsen seketika nyalinya menciut dan mengubah jawabannya.

"Oohh gitu ya" ucap Queen mengangguk-angguk paham

"Polos banget sih adek gue, gemesin banget" batin saudara-saudara Queen

"Jadi, Queen mau deketan kamar sama siapa?" ucap Dafa yang sedari hanya diam melihat perdebatan saudara-saudaranya.

Dafa memang bukan anak tertua di keluarga, tapi ia memiliki pemikiran yang lebih dewasa dibandingkan kakak-kakaknya yang sudah seperti anak-anak saat memperebutkan Queen.

Dafa lebih sering menggukan pemikirannya untuk bisa bersama adiknya, Queen. Tidak seperti saudara-saudaranya yang harus bertengkar dulu.

"Queen mau deket kamar sama Kak Dafa dan Kak Ailan" ucap Queen menatap kedua kakaknya

QUEEN [Possesive Family]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang