Terjerat

5.4K 198 48
                                    

Sebuah harapan
Ketika pucuk, tumbuh di tengah
Retakan tanah yang kering
Masih ada harapa, bukan ?

Sebuah harapanKetika pucuk, tumbuh di tengahRetakan tanah yang keringMasih ada harapa, bukan ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

From indra :

Di Kala seorang diri. Hanya angin malam yang menjadi teman sepi ku. Kucoba merenungi. Tentang jalan hidupku

Kulangkahkan kakiku. Dan menyimak sebuah arti kehidupan. Hati selalu bertanya... Dimanakah keadilan itu ??

Dalam asa..
Masih Adakah sebuah harapan  ?

Setitik cahaya terang. Bersinar hidupku. Sesejuk embun-embun di pagi hari. Menjadi Dambaan insan di dunia ini

***

Aku tengah bersantai di beranda rumah. Sambil fokus melatap layar laptopku, mencoba bergelut dengan tugas tugasku yang terbengkalai.

Meskipun libur masih panjang, tapi tugasku sebagai guru sekaligus dosen selalu ada.

"Kang, nyai bikinin kopi sama singkong bakar buat temen nugas nya"

"Wahh.. Makasih banyak bi. Jadi ngerepotin nih"

"Santai we atuh kang. Hehe"

Aku tersenyum menimpali.

"Diminun ya. Nyai mau ke dalam dulu"

"Ohh iya bi."

Istrinya aryo berlalu masuk ke dalam. Setelah membawakan segelas kopi dan cemilan nya. Baik sekali dia.. Padahal suaminya pernah aku nikmati. Dan bermain serong dibelakangnya. Apa kabar sebelum aku ya?? Mungkin banyak wanita yg pernah ditiduri oleh aryo.

"Kenapa menatap istriku seperti itu? Hah" tiba tiba aryo muncul di hadapanku. Sepertinya ia hendak pergi ke sawah.

"Enggak Mang. Barusan ia bikinin kopi untukku"

Lalu ia mengambil kopi itu di depanku. Dan meludahinya.

Cihhhh

"Nahh sekarang silahkan dinikmati" seringai jahatnya..

Aku hanya terbengong melihat itu. Lalu ia berbisik di telingaku..

"Jangan kau usik keluarga ku. Dan segeralah angkat kaki dari sini"

Aku hanya bisa menelan ludah, mendengarnya.

STRAIGHT HUNTER 2 (Petualangan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang