STRAIGHT HUNTER 2 (Petualangan)

keGalauan Adit

Perubahan itu pasti.
Tergantung dari apa
Dan dengan siapa kita bergaul
------------::::::::::::::::-----------

------------;;;;;;;;;;;;;;;;;;;-----------

------------::::::::::::::::-----------

Au

''''''''''''''''''   Th
          --------   OR.      Pov
                       _______

Adit tengah termenung di bangku kayu belakang rumah. Memandang lurus ke arah kebun singkong. Terkadang ia merasa tidak mengenali dirinya yang sekarang. Setelah semua yang pernah terjadi di masa kelam itu.. Otaknya menjadi lebih sensitif terhadap hal yang berbau sex.

Disaat prestasi dan popularitasnya meroket kala itu, ujian dan cobaan bertubi tubi menghampirinya. Untung saja hal itu tidak menggoyahkan mimpi dan tujuannya dalam menggapai cita cita..

Namun, setelah dua tahun berlalu.. Efeknya sangat terasa. Apalagi ia pernah terjerat skandal dengan gurunya kala itu.

Setiap kali melihat pria yang ia kehendaki, matanya refleks beralih pandangan. Contohnya, ketika ia melihat kerumunan pemuda dan tidak sengaja ia melihat belahan pantat pemuda itu terpampang didepan matanya, jantung nya terasa berdetak lebih cepat.

Ketika ia sedang di supermarket, melihat pria tengah menungging dihadapannya dan garis kancutnya tercetak jelas. Darahnya berdesir seketika.

Aneh bukan? Tapi itulah yang ia rasakan selama ini. Terkadang ia berfikir apakah orientasinya bermasalah? Sampai stres jika dipikirkan.

"Hey.. Kenapa melamun disini??"

"Ehh mang, gpp kok" sergah adit.

"Hayu atuh masuk ke dalam. Ngopi yuk"

"Iya mang, nanti adit nyusul ya. Hehe"

"Tuh bapak kamu sama jang indra lagi asik main catur. Mending gabung atuh yuk"

"Siap mang. Nanti adit kesana ya"

Mang aryo pun pergi meninggalkan adit.

*jang atau ujang adalah sebutan bagi laki laki di kampung. Terkhusus orang yang lebih tua memanggil yang lebih muda dengan sebutan ujang*

*

"Aa.. Itu aya si asep nawaran lauk mas meunang nguseup. Rek dipeser moal??"
(Aa.. Itu ada si asep nawarin ikan mas hasil mancing. Mau dibeli enggak??)

Teriak si bibi dari luar rumah.

"Bade nyi. Ke antosan sakedap kitu"
(Mau neng. Nanti suruh tunggu sebentar")