Lagi Lagi Sehari Tanpa Abang

1 0 0
                                    


Author: Suci Devita Akhyar

Ini adalah hari kedua perkelahian antara abang dan adik, yaitu Yanda dan Adel. Dan lagi-lagi Adel tetap sama seperti kemarin, urak-urakan.

"Nih kunci mobil, pergi sendiri," ucap Yanda mengejutkan Adel yang sedang melamun.

"E...eh iya bang,"

Yanda langsung memberikan kunci mobil nya ke Adel, lalu langsung pergi ke luar gerbang rumah karena Dion sahabat Yanda sudah menunggunya.

***

Adel masuk kekelas nya dengan wajah yang sangat bisa dibilang tak baik. Setelah meletakkan tas nya, ia langsung menenggelamkan kepala nya diantara kedua tangannya.

Saat ia sedang ingin tertidur, ia dikejutkan oleh seseorang yang menggebrak meja.

Braaak

"Eh bangsad bisa nggak sedikitnya nggak ngagetin gua anying."

"Bwahahahahaha lo PMS ya?" tanya Yudha, ya orang itu adalah Yudha.

"Nggak," jawab Adel ketus.

"Yaelah ketus ae lu. Kenapa? Cerita sama gue!!"

"Hmm jadi gini..."

Adel pun menceritakan hal tentang ia dengan abang nya ke Yudha. Dan Yudha pun manggut-manggut mengerti. Ia tau apa yang dirasakan oleh Adel.

"Itu mah biasa aja, namanya juga adek ama abang, udah lo tenang aja pasti abang lo juga rasain apa yang lo rasain kok," nasehat Yudha.

"Tapi kan dia nggak pernah berantem ama gua Dha,"

"Alah kan gue bilang itu biasa. Kalo lo pengen baikan sama abang lo yaudah minta maaf, nggak ribet kok," suruh Yudha.

"Ntar gua pikirin deh,"

"Yaudah gue kekantin dulu," ucap Yudha pergi.

~Adel POV~

***

Gua udah pulang sekolah, sebelum gua pulang tadi gua sempat ngumpul dulu bareng Indri, Hana, Brisia, Tika.

Ternyata dirumah cuma ada bibi Tiyem, kata bibi mama, papa, sama Arkan ke Bandung jenguk nenek yang sakit, sedangkan abang masih kuliah. Mama juga nyuruh gua buat nyusul dia nanti sama abang kalo abang udah pulang.

***

Abang pun udah pulang, ternyata dia belum tau kalo nenek sakit dan mama, papa, Arkan jenguk nenek ke Bandung.

"Hmm, ba..ng," sapa gua

"Hmm," jawab abang dingin.

"Nenek sakit, mama sama papa dan Arkan jenguk nenek ke Bandung,"

"Trus?,"

"Kata bibi, mama nyuruh kita nyusul dia,"

"Bentar lagi aja, gue capek,"

"Oh oke, gua siap-siap dulu ya,"

Abang cuma diam, dan gua masuk kedalam kamar buat ganti baju.

~Author POV~

Setelah selesai ganti baju, Adel memutuskan untuk tetap dikamar karena takut dengan abang nya. Gini-gini juga Adel takut loh sama abangnya.

Tiba-tiba pintu kamar nya dibuka oleh bibi Tiyem.

"Non, Aden Yanda nyuruh non turun, sebentar lagi bakal berangkat,"

"Oh iya bik, makasih bik,"

"Sama-sama non,"

Perfect Heart But A LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang