Sering Bertemu

12 5 2
                                    

Selamay membaca
Enjoyyy!!!













***

Setelah kejadian beberapa hari kemarin di kantin. Thalita jadi sering bertemu dengan Kevin padahal sebelumnya ini tidak pernah terjadi. Hanya saja Thalita sering melihat Kevin dari kejauhan, itupun tidak sengaja terlihat oleh matanya.

Banyak kakak kelas atau adik kelas perempuan yang tidak mengenali dirinya. Menatap sinis ke arah dirinya.

Kali ini bukan hanya tentang peringkat satu disekolah tapi ditambah dengan kelakuannya yang mendatangi Kevin terlebih dahulu.

Ya, dia sadar. Dia bodoh telah mendatangi kevin saat jam istirahat. Dikantin pula. Thalita lagi lagi merutuki sikap bodohnya.

Seperti saat ini, saat Thalita keluar kelas sedang menuju Perpustakaan. Thalita melihat Kevin dan temannya Gino sedang berjalan berlawan arah dengannya.

"Eh dede gemes.  Mau kemana?" Tahukan ini mulut siapa?

"Mau ke perpus kak."

"Gak ke kantin?" Tanya Kevin. Thalita menggelengkan kepalanya.

"Kenapa emang?" Gino heran dengan sikap Kevin. Tumben tumbenan Kevin seperti itu. Atau jangan jangan? Kevin suka Thalita? Masa suka sih kan baru ketemu. Itulah yang ada dipikiran Gino sekarang.

"Mau baca novel kak." Jawab Thalita Gugup. Sering bertemu tapi tetap saja gugup, bikin gemes aja. Pikir Kevin.

"Tapi lo harus makan."

"Iya kak, nanti pulang sekolah aku pasti makan."

Merasa diperhatikan oleh perempuan perempuan di sekitarnya. Thalita segera pamit kepada kakak kelasnya itu.

"Thalita duluan ya kak."

"Iya dede gemes."


***

Disinilah Thalita sekarang. Sendiri tanpa ditemani sahabatnya Jani. Jani sangat anti berada di perpustakaan, katanya kepala Jani akan pusing jika melihat banyak sekali buku. Sungguh aneh.

Jam istirahat nya ia gunakan untuk membaca novel baru yang belum juga selesai. Biasanya butuh waktu 1 hari 1 malam untuk menyelesaikan bacaan novelnya. Namun, sudah dua hari bukunya belum juga selesai dibaca. Mungkin karena ada ulangan kimia kemarin jadi Thalita tidak sempat.

Sengaja mendatangi perpustakaan. Menurutnya, tempat itu pasti sepi sangat damai jika digunakan untuk membaca.

Mungkin hanya beberapa anak saja yang menggunakan waktu istirahat nya di perpustakaan. Sebagian besar lebih suka menghabiskan waktunya di kantin.

Thalita duduk di pojok dengan bangku dan meja yang hanya cukup untuk dua orang saja. Sengaja ia memilih tempat itu, agar tidak ada yang mengganggu dirinya membaca.

Dapat dilihat dari ekor matanya. Seseorang telah duduk disamping dirinya. Thalita hendak menjauh namun, suara bariton itu membuatnya kembali diam ditempat.

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang