Mencoba Mencaritahu

17 3 0
                                    

Selamat membaca
Enjoyy!!!





















***

Sehari setelah kejadian kemarin, Kevin tidak pernah melihat perempuan itu lagi. Ia takut, kemarin dirinya berboncengan dengan hantu yang menjelma menjadi perempuan manis.

Tapi ia tidak percaya, mana mungkin itu penampakan. Jelas jelas temannya yang absurd, Gino. Melihat dirinya bersama dengan perempuan itu. Atau mungkin ia tidak pernah ke kantin.

Lagi pula kelas perempuan itu juga tidak terlewati makanya Kevin tidak lagi melihat perempuan kemarin. Mungkin, jika ia melewati kelasnya ia akan melihatnya.

***

Kantin. Tempat yang paling ramai jika sudah menunjukkan waktu istirahat. Semua murid pasti akan berlomba memesan dan mencari tempat disana. Persetan dengan rasa engap yang membuat nafas sesak. Oleh karena itu, Thalita tidak mau menghabiskan waktunya disana.

"Ta, ikut kantin gak?" kata Jani teman sebangkunya. Ashila hanya menggelengkan kepala.

"Kenapa sih, lo jdi jarang banget ke kantin deh. Lo gak punya uang?" tanya Jani lagi.

"Punya, tpi gue gak bisa ngantri lama lama sekarang. Lo tau sendiri sekarang gue punya penyakit. Bisa bisa bikin gue sesak nafas disana." jawab Thalita, Jani merasa tidak enak hati telah berbicara seperti itu.

"Gue bawa makan kok, gue jugamau baca novel baru. Jadi kalo lo mau ke kantin gapapa." lanjutnya panjang lebar.

"Yaudah gue kantin dulu ya, nanti gue balik lagi." ucap Jani seraya meninggalkan.

Begitulah Thalita, lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca novel. Karena novel, imajinasi Thalita bisa berputar dikepala.

Sekitar 15 menit, Jani kembali lagi dengan makanan dan minuman ditangannya. Thalita meletakkan buku novelnya, tidak enak jika sedang berdua dengan sahabatnya ia malah asik dengan buku novel baru.

***

Empat serangkai. Siapa lagi jika bukan si galak Kevin, si tukang tebar pesona Bagas, si cute Danu dan si petakilan Gino.

Mereka duduk di pojok kantin sambil menikmati jam istirahat mereka dengan memakan makanan yang ada dimeja dan sesekali saling meledek.

Disela kegiatan bercanda mereka, si galak Kevin berdeham lalu menegakkan badannya. Ketiga temannya otomatis menoleh ke arah kevin.

"Gue kepikiran" membuat yang lain melongo tidak mengerti.

"Gue was was, takut perempuan yang kemarin boncengin gue itu penampakan." lanjut kevin.

Pernyataan tersebut sontak membuat Danu dan Gino terbahak. Merasa lucu dengan apa yang dilontarkan oleh sahabatnya tadi.

Kevin menatap sinis ke arah mereka berdua. Tak dihiraukan oleh Danu dan Gino. Namun, sesaat kemudian mereka berhenti tertawa karena geplakan kepala yang dihadiahi oleh Bagas. Lalu keduanya menatap kevin, seolah meminta maaf.

Gino berdeham lalu mengatakan
"Yaelah, mana ada penampakan secantik cewe itu. Gue sih gak percaya. Ya gak Nu?"

"Aku sih yes." jawab Danu memberikan komentar dengan mengikuti komentator salah satu acara di televisi.

"Tapi gue gapernah tuh ketemu dia lagi."

"Mungkin dia gak sekolah disini." Kata Bagas yang langsung dijitak Gino. Wah berani sekali weka weka.

"Lo jangan sotau, orang gue liat sendiri dia pake seragam sama kaya kita. Ya kan Nu?"

"Aku sih yes."

"Bangsat." umpat Gino. Gino mewakili Kevin dan Bagas yang ingin sekali mengumpat.

"Ih bang Gino kasar."

Ketiganya menatap Danu aneh, sejak kapan dia jadi menjijikkan seperti ini? Mungkin sepertinya sejak berteman dengan ketiganya. Lebih tepatnya dengan Gino saja.

"Kenapa ga cari tahu aja sih?" Kali ini Danu yang memberikan saran.

"Wah abis menjijikkan ternyata lo jadi pinter ya Nu." Ucap Bagas dramatis.

Kevin terlihat seperti sedang menimang apa yang barusan Danu katakan. Sejujurnya dia berpikir untuk apa dia memikirkan dan mencari tahu perempuan tersebut? Tapi dia sangat ingin tahu perempuan itu. Karena sehari setelah itu kevin tidak pernah melihat batang hidung perempuan dengan senyum manisnya.

"Ah lama, kebanyakan mikir. Kasih urusan ini ke gue, biar gue yang cari."

"Bilang aja lo sekalian mau modus."

"Suka tebar pesona si lo, jadi tau maksud gue." ucap Gino yang ditambahi sebuah cengiran yang menyebalkan.















***

Halo teman temannn! Selamat bertemu dengan aku, perempuan blasteran sunda lampung dengan tingkat kehaluan yang tinggi. Hahaha

Gak tahu kenapa aku kepikiran sama cerita ini. Aku iseng sih bikinnya, jadi nulisnya pun gimana mood hehe

Tapiiiiiiiiii

Kalo kalian suka sama cerita buatan aku yang ini, aku usahain bakal dijadiin prioritas tapi tetep aja bukan prioritas pertama karena aku masih sekolah.

Jadi, kalo kalian suka sama cerita aku. Jangan lupa pencet bintangnya untuk vote, dan ketikan sesuatu dikolom komentar untuk kritik dan saran, supaya aku lebih semangat. Dadahhhh

Ig : mrashaxx

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang