Awal Pertemuan

25 8 1
                                    

Selamat membaca
Enjoyyy!!



















***

Disini, disebuah kamar cukup besar terdapat seorang gadis bernama Thalita yang kini masih bergelut dengan selimut tebalnya. Suara ketukan pintu yang cukup keras mampu membangunkan dirinya.

Tok.. Tok..

"hoam"

"Dek, bangun. Bukain pintunya" kata orang diluar pintu kamar Thalita yang sudah dipastikan itu adalah suara Abangnya~ Bang Riyan.

Dengan langkah lemas karena nyawanya yang belum terkumpul sepenuhnya, Thalita menuju pintu dan membukakannya.

"Cepat mandi, siap siap sholat." Titah abangnya lembut, Thalita menganggukkan kepala setuju.

Setelah mandi dan sholat. Thalita pergi ke dapur membuat sarapan untuk dirinya dan Abangnya. Mereka hanya tinggal berdua, kedua orang tuanya sudah tidak ada. Ibunya meninggal saat Thalita kelas tiga SMP. Sekitar tiga bulan kemudian ayahnya menyusul pergi meninggalkan mereka.

Walau begitu Thalita sangat bersyukur setidaknya ia masih memiliki seorang abang yang begitu menyayanginya.

Hanya beberapa menit Thalita sudah membuat sarapan dua piring nasi goreng. Ia menaruhnya ke meja makan. Belum sempat memanggil, abangnya sudah lebih dulu keluar dari kamar dengan pakaian kantornya.

"Loh masih pagi kok udah siap bang?" pasalnya sekarang masih jam 05.50

"Abang berangkat pagi sekarang dek."

"Kok abang gak bilang, jadi Lita belum siap deh."

"Gapapa, takut kamu kepagian jadi abang gak ngomong. Kamu hari ini pake motor gapapa kan dek?"

"Gapapa kok bang, yaudah ayok sarapan dulu nanti abang kesiangan."

Mereka sarapan dengan hening tidak ada suara sama sekali. Itu yang kedua orang tuanya ajarkan kepada mereka.
Walaupun sudah tidak ada bukan berarti mereka melupakan hal hal yang diajarkan kedua orangtuanya.

Sarapan selesai, abangnya pun sudah pamitan pergi. Kini saatnya ia bersiap siap memakai seragam sekolahnya. Tidak butuh waktu lama ia sudah siap dengan semuanya. Saatnya berangkat, jangan lupa kunci pintu.

***

Saat dipertengahan jalan, Thalita melihat seorang laki laki dengan seragam yang mirip dengannya sedang melihat kearah ban motornya. Sepertinya ban motornya bocor.

Karena Thalita bukan orang yang tegaan, akhirnya ia mendekati laki laki tersebut. Sepertinya Thalita mengenali motor tersebut. Ah tapi tidak mungkin masa itu motor dia.

Saat motornya berhenti, laki laki dengan helm yang masih ia pakai namun memperlihatkan sedikit wajahnya menengok. Sontak membuat Thalita kaget. Dia Kevin Adi Pratama. Kakak kelasnya yang begitu diagung agungkan oleh para ciwi disekolah.

Mau lanjut pergi udah berhenti, mau nawarin seperti tidak pantas. Ah kenapa dirinya baru mengetahuinya barusan. Dengan segala rasa yang campur aduk, ia memberanikan diri untuk bertanya.

"Motor kak kevin kenapa?"

"Emang lo gak bisa liat ya?" seperti tertusuk. Walaupun ucapannya tidak dingin dan menyeramkan.

"Emm.. Maaf. Disini gak ada bengkel."

"Udah tau" potong kevin cepat.

"Mau ikut nebeng?" tanya Thalita memberanikan diri. Yang ditanya hanya menaikan alisnya.

"Ah aku cuma mau nawarin kok, gak ada maksud apa apa."

"Lagian aku gak pengen pansos juga. Kalopun kakak mau bareng, kakak nanti bisa turun diluar gerbang sekolah. Tapi kalo kak Kevin gak mau juga gapapa. " lanjut Thalita

"oke." Thalita tidak mengerti maksud 'oke'yang keluar dari mulut Kevin.

"Gue aja yang bawa, lo di belakang. Tapi inget jangan peluk gue." katanya memperingati. Thalita mengangguk.

Sebelum pergi, Kevin sudah mengetikkan sesuatu kepada orang suruhannya untuk mengambil motor dan tak lupa juga ia perintahkan untuk dibenarkan.

Jika kalian tanya, apakah Thalita senang? Jawabannya tidak. Dia memang salah satu perempuan yang mengagung agungkan Kevin. Tapi jika posisi nya seperti ini, mana bisa ia senang yang ada malu. Bisa bisanya orang seperti dirinya menawari most wanted sekolah berboncengan dengan motor seperti ini.

























***

Halo teman temannn! Selamat bertemu dengan aku, perempuan blasteran sunda lampung dengan tingkat kehaluan yang tinggi. Hahaha

Gak tahu kenapa aku kepikiran sama cerita ini. Aku iseng sih bikinnya, jadi nulisnya pun gimana mood hehe

Tapiiiiiiiiii

Kalo kalian suka sama cerita buatan aku yang ini, aku usahain bakal dijadiin prioritas tapi tetep aja bukan prioritas pertama karena aku masih sekolah.

Jadi, kalo kalian suka sama cerita aku. Jangan lupa pencet bintangnya untuk vote, dan ketikan sesuatu dikolom komentar untuk kritik dan saran, supaya aku lebih semangat. Dadahhhh

Ig : mrashaxx

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang