Selamat membaca
Enjoyyy!!!***
Sudah seharian ini mencari seseorang namun tidak juga ia temukan. Waktu pulang sekolah telah tiba, akhirnya dengan berat hati dirinya harus mencarinya lagi besok mengingat kondisi Thalita yang belum membaik.
Saat ingin pulang entah kenapa kepalanya ingin sekali menoleh ke kiri, ternyata disana sedang berjalan orang yang ia cari daritadi. Jani menyeringai. Ya orang itu adalah Angel.
Ketika Angel hampir melewati Jani. Dirinya dengan sengaja maju kedepan untuk menghalangi perempuan itu.
"Lo Angel? Kelas 12 itu?" Tanya Jani seolah memastikan.
"Lo siapa?"
"Gue?" Tunjuknya pada diri sendiri.
"Gue Jani" Lanjutnya dengan kekehan.
"Lo lagi ngajak gue bercanda? Gue gak ada waktu." Angel hendak pergi dari tempat namun segera Jani cekal. Angel berontak sehingga dengan tidak sengaja dirinya mendorong lalu Angel menjerit.
Jeritan Angel mampu membuat murid yang masih berada disekolah langsung berhenti dan mulai memperhatikan mereka. Beberapa mereka ada yang ingat lalu mengambil video mereka.
"Oh tenang aja gue juga gak mau bercanda sama lo kak." Beritahunya sembari mendekati Angel.
"Apa yang lo lakuin sama sahabat gue kemarin?" tanyanya pada Angel.
"Temen lo yang mana?" Thalita mengernyitkan dahi. Begitu banyak kah murid di SMA ini yang menjadi korban bully nya?
"Lo lupa atau lo pura pura bego?"
"Tapi lo emang bego sih." Lanjut Jani.
"Jaga omongan lo!"
"Lo ngajarin gue? Gausah so so an ngajarin gue kak. Lo aja gabisa jaga omongan lo ke sahabat gue. Cuma karena dia deket sama kak Kevin." Jelas Jani sinis.
"Oh jadi sahabat yang lo maksud si cewek jelek itu?" Tanyanya.
"Udah tau dia jelek, kenapa kemarin lo bully dia dikamar mandi cuma karena deket sama Kak Kevin?"
"Lo takut Kak Kevin bakal lebih pilih dia dibanding lo? Lo takut kalah saing?" Tanyanya lagi.
"Dih najis, ngapain gue takut kalah saing sama sijelek itu." Jani berdecak kesal.
"Gak usah ikut campur urusan gue sama cewek jelek itu." Dorong Angel.
"Dia sahabat gue. Kalo dia salah gak akan gue bela. Berhubung lo yang ngeduluin gue harus bela."
"Terus gue peduli? Lo tuh sama dia sama. Sama sama cuma sampah." Dorong Angel lagi.
"Mulut lo yang kaya sampah" Ucap Jani santai. Angel hendak menampar Jani. Namun, dengan cekatan tangan Jani menahan tangan Angel.
"Jangan harap lo bisa lakuin ini ke gue, kaya apa yang lo lakuin ke sahabat gue. "
"Kalo mau bisa aja nih sekarang tangan gue yang ini nampar lo balik." Tunjuknya pada lengan satu lagi dengan seringaian. Angel diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Boyfriend
Fanfiction"Ku akui bahwa dicintai memang menyenangkan. Tapi, tidak akan aku biarkan kamu mencintaiku sendirian." Thalita Anjaruni Yeay! Siapa yang mau tahu gimana kelanjutannya?! Pasti pada mau tau kannnnnn. Yukkk yukkk mampir ke akun aku, masukin daftar baca...