haaiii para kalong di dunia perkalongan dan masih bersama ratu kalong! hahahaha. i love you guys. terima kasih udah setia di sini dan pastinya terima kasih juga buat yg beli novel THE CURSED HAND. i love you so much.
"Jisoo... jahaattt. Dia... mem-bunuhku."
Igau Chaeyoung berulang kali di rekaman ponsel Chung Ah. Hati Seohyun dan Wendy bak disengat listrik beribu-ribu volt. Orang yang biasanya cerita dan kerap mengukir senyum kini berebah lemah. Infus menghiasi telapak dan selang oksigen melintang di philtreum. Menurut pengakuan Chung Ah dan suster, Chaeyoung tidak sadar sama sekali di malam pertama dirawat. Bahkan kondisi sempat menurun.
"Chaeng," isak Wendy menggenggam penyanggah menangisi tetangga yang sudah dianggap sebagai sahabat seperjuangan.
"Aku menemukan dia dalam keadaan sekarat. Ada tomat busuk di sisinya. Ditambah lagi saat kondisi mulai baik dia langsung berulang kali mengigau menyebut Jisoo jahat. Sampai sini kau mengerti, 'kan? Tomat busuk, ular, tokoh di malam halloween, keadaan Chaeyoung, bukti flashdisc, dan Jisoo."
Seohyun menggeleng tak menyangka. Bagaimana bisa Jisoo begitu tega merenggut nyawa bahkan kekasih sendiri? Mengapa ada manusia sampai hati merenggut nyawa orang lain sementara nyawa sendiri juga pemberian langit?
"Awalnya Eonnie tidak mau percaya begitu saja karena itulah sekadar memaksamu memasang cctv tanpa memberi alasan jelas. Tapi keadaan makin memberi bukti bahwa kau benar-benar dalam bahaya karena peneror yang selama ini dicari ada di dekatmu. Lagi pula, apa kemarin tidak mengecek cctv?"
Dagu Seohyun terangkat membuat sorot mata memanah wajah Chung Ah. Cctv? Terheran-heran mengapa Chung Ah menyinggung cctv sementara hanya dia yang bisa mengaksesnya.
"Eonnie?"
"Mian, Eonnie berbohong. Eonnie menyadap cctv di rumah kalian agar bisa berjaga-jaga. Lebih baik buka akses cctv sekarang dari ponselmu dan temukan kebenarannya."
*
"KAU MEMASANG CCTV DI RUMAH TANPA MEMBERITAHUKU? TEPAT DI DAPUR DAN KAMAR ADIKKU?" amuk Yoona mendengar kejujuran Seohyun.
Sepulang kerja dia sendiri menemukan tomat busuk di tong sampah, tapi rekaman cctv tak berhasil mendapatkan wajah pelaku. Kini kejujuran Seohyun justru kian memperkeruh kondisi hati. Bisa-bisanya orang paling dicintai menaruh curiga pada keluarga sendiri. Apalagi rumah tempat mereka tinggali adalah miliknya sebelum menikahi Seohyun.
"Demi cinta orang lain kau berhasil dibujuk mencurigai istri dan adik iparmu sendiri? HAH?"
BRAK! Yoona memukul meja melempar pandangan nanar. Sebagai kakak sudah pasti dia tak terima bila adik kandung sendiri dituduh berada di balik semua teror. Ditambah pula yang menuduh adalah wanita yang dinikahi.
"Yoong, tolong tenang dulu!"
"BAGAIMANA AKU BISA TENANG?"
"Lihatlah bukti ini dan kau akan mengerti! Chaeyoung sedang dirawat di rumah sakit sekarang. Salah satu teman Chaeyoung juga punya bukti di laptopnya. Kini kita pun punya lewat cctv ini. Kumohon, Yoong, lihat dulu hasil rekamannya!"
Yoona meremas wajah sembari menghela napas sejenak. "Jika rekaman dan bukti yang kalian punya ternyata tidak kuat, aku tak akan memaafkan kalian termasuk kau, Hyunnie. Ingatlah! Sebelum kita bertemu dia adalah satu-satunya hartaku yang tersisa. Arraseo?"
Seohyun tak menjawab apapun selain menerima tatapan berisi kemarahan seorang kakak. Apa mau dikata? Yang paling penting dia memiliki bukti dari mata kamera. Hasil rekaman tentu tidak bisa dibohongi atau dimanipulasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Dibuka!
Mystery / ThrillerTeror terus berdatangan sampai akhirnya fakta demi fakta terkuak. Siapa dalang dari semua ini?