Haechan selalu menjadi yang bangun paling awal. Dia akan pergi mandi lalu mulai membuat sarapan setelah menggedor pintu kamar teman-temannya satu persatu.
Ting tong
"Iya, sebentar."
Haechan mau tak mau harus mematikan kompor terlebih dahulu. Renjun sedang mandi dan Jaemin belum juga keluar kamar setelah anak itu selesai mandi. Tak ada yang bisa dimintai bantuan untuk membuka pintu.
"Maaf, cari siapa ya?"
Haechan bertanya pada sang tamu. Itu bukan teman kerjanya di cafe ataupun toko kue dulu, bukan teman di kelas memasak, dan bukan pula seniornya di kantor dulu.
"Jaemin ada?"
"Oh, temannya Jaemin. Ada kok. Mari masuk."
Haechan membuka lebar pintu rumah, mempersilahkan tamunya untuk masuk. Dia juga menyuruh tamu tersebut untuk duduk di meja makan. Sarapan bersama tak ada salahnya.
"Mau minum apa?"
"Tidak usah repot-repot. Aku hanya sebentar."
"Kalau begitu susu saja ya? Biar sekalian. Aku tak mungkin membiarkanmu kehausan saat aku dan yang lainnya akan minum susu saat sarapan nanti."
Haechan kembali menyalakan kompor dan lanjut memasak. Menu sarapan hari ini adalah nasi goreng kimchi karena masih ada kimchi yang dikirim oleh ibu Renjun di kulkas. Sebenarnya tidak cocok jika dipadukan dengan segelas susu tapi biarkan saja, suka-suka yang masak kalau kata Haechan.
"Sekalian sarapan bersama, ya?"
Haechan menaruh sepiring nasi goreng kimchi di hadapan sang tamu. Dia juga menyiapkan untuknya, Jaemin dan Renjun. Selanjutnya, dia menaruh segelas susu di samping masing-masing piring nasi goreng.
"Ohh ada tamu?"
Renjun menjadi orang yang pertama kali datang ke meja makan dengan ransel di punggung serta pakaian yang teramat rapih namun tetap kelihatan trendi.
"Temannya Jaemin."
"Bukan teman omong-omong, tapi pacarnya."
Haechan yang sedang merapikan dapur mendadak menoleh dengan wajah penuh tanda tanya. Pacarnya Jaemin bukannya Mark?
"Yang memasak adalah Lee Haechan dan di depanku ini adalah Huang Renjun. Aku betul, kan? Jaemin sering membicarakan kalian."
"Sayang, kenapa tidak bilang kalau sudah tiba?"
Yang dibicarakan akhirnya muncul juga. Na Jaemin baru saja keluar dari kamar dan langsung menghampiri meja makan. Dia mengisi tempat kosong disebelah yang katanya adalah pacarnya. Sedang Haechan duduk disebelah Renjun.
"Aku baru saja tiba, kok."
"Ini Lee Jeno, pacarku. Sayang sekali ingatan Lee Haechan itu hanya jangka pendek karena Jeno adalah yang mewancacarainya waktu itu."
"Pantas saja wajah Jeno-ssi tidak asing."
Haechan berucap dengan senyum yang dipaksakan. Dia masih bingung sungguh. Kalau Jeno itu pacar Jaemin, lalu Mark apa?
"Karena sudah dibuatkan sarapan jadi kita makan dulu ya, sayang? Enak kok masakan Haechan."
Acara sarapan mereka berlangsung dengan santai dan nyaman. Jeno ternyata mudah berbaur dengan Renjun dan Haechan. Tak lupa adegan penuh keju antara Jeno dan Jaemin serta Haechan yang semakin bingung dan berusaha keras menahan mulutnya agar tidak bertanya yang aneh-aneh.
"Renjun mau ikut bersamaku dan Jeno sekalian?"
"Tidak usah. Kalian duluan saja."
"Kalau begitu kami duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gotta Go ; Markhyuck
Short StoryHaechan bukannya menolak akan keberadaan Mark. Hanya saja setiap pertemuan mereka terlalu memalukan bagi Haechan. Mark Lee x Lee Haechan © Stuturu