"Siswa nerd seperti Jeno mana mungkin menyaingi Mark Lee yang
populer."•~•~•
— Begin —
"Aku terlalu buta karena obsesi untuk sekedar melihat ketulusanmu."
•~•~•
Suara sorak terdengar kala sebuah mobil sedan hitam memasuki area parkir sekolah. Para siswa dan siswi berkumpul, berhimpitan demi melihat sang idola keluar dari mobilnya.
Sorakan kian terdengar nyaring kala pintu mobil terbuka kemudian keluar seorang pria berparas tampan—sekaligus manis di saat yang bersamaan.
Pria tersebut tersenyum menyapa—hampir seluruh siswa dan siswi yang telah berkumpul untuk menyambut kedatangannya. Senyum yang terkesan lebih seperti sebuah—seringai? Mungkin?
Siswa tersebut ber-name tag Mark Lee, membenarkan posisi tasnya yang ia sampir pada bahu kemudian melenggang pergi tanpa mengindahkan para siswa dan siswi yang berusaha mengambil alih atensinya.
Pandangan lurus ke depan dengan dagu ia angkat. Memberikan kesan angkuh yang cukup kentara. Ia terus berjalan hingga mendadak ia berhenti kala melihat seorang siswa bertubuh cukup tinggi—berdiri seolah menunggunya.
Perkiraannya benar, siswa ber-name tag Na Jaemin tersebut tersenyum kala Mark berhenti di hadapannya—dengan ekspresi wajah yang sama.
Jaemin tersenyum menatap Mark, kemudian ia mengulurkan kedua tangan—memberikan sebuah coklat yang diberi pita berwarna merah muda.
"Mark Lee, terimalah!" ujarnya menahan gugup.
Mark menatap coklat tersebut dengan tatapan datar—tak ada emosi apapun yang ia tampilkan. Namun ia tetap menerima pemberian salah satu penggemarnya tersebut dengan senyum tipis. Walau dikenal sebagai pria yang acuh dan dingin, Mark tetap mengerti makna kata 'menghargai'.
"Terima kasih."
Jaemin mengangguk dengan senang. Setelah itu, Mark berjalan melewatinya.
Jaemin berbalik, menatap punggung kokoh Mark sang pujaan hati dengan binar menghiasi kedua mata. Jaemin memekik senang sebelum berbalik kemudian berlari menuju kelasnya.
•~•~•
Memperhatikan papan tulis dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya. Hari ini, mood Jaemin sangat baik. Semua berkat Mark sang pangeran sekolah. Jaemin bahkan merasa dirinya hampir gila setiap kali ia melihat pria tersebut.
Di matanya, Mark sangatlah sempurna. Wajah tampan juga manis, pandai di bidang olahraga, tubuhnya bahkan terlihat atletis dengan bisep pada kedua lengan. Sungguh, Mark seperti seorang pangeran dari negeri dongeng baginya.
"Jaemin-ssi."
Terlonjak kala sebuah suara membuyarkan dirinya dari lamunan. Jaemin menoleh ke
arah sumber suara—ke arah seorang pria yang kini berdiri di samping mejanya.Dengan penampilan sederhana dan rapi. Rambut hitam disisir rapi, berkulit putih pucat,
juga kacamata sebagai alat bantu penglihatan, tengah memeluk sebuah buku—pria itu tersenyum padanya."Jeno-nie!"
Jeno-nama pria tersebut, tersenyum lebar kala mendengar sang teman memanggilnya dengan panggilan yang manis. Hingga ia tersentak kala Jaemin kembali memanggilnya dengan panggilan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nomin Oneshot Collection
Short Story> > > > > > > 🍂-Apa kalian sungguh percaya dengan kisah 'happy ending'? Mungkin kebanyakan orang demikian, tapi saya tidak. ⚠WARNING⚠ Cerita dibuat hanya untuk hiburan. Setiap chapter berisi bawang, alias SAD ENDING. Mengandung konten BOYS LOVE dan...