1

66 11 1
                                    

  - memiliki semua nya,tapi terasa hampa dihidupku-

"emang ada yang mau nerima sifat gue kaya gini?" ucap dalam hati

duduk dekat jendela sambil menatap langit di malam hari dan menunggu bintang jatuh,itulah keseharian gue disaat merenung.

gue harap apa yang gue ingininkan bisa cepat terkabul,tapi itu tidak terjadi.

Chelsea Alexandra. itu gue yap yang hidup dikehidupan penuh kesedihan,dan gue hampir putus asa. Gue bisa disebut dengan blacksgirl yang artinya hidup gue itu hitam ga ada apa - apa nya sama kehidupan orang lain. Pintu kamar terbuka dan gue ga peduli

"non chelsea,sudah ditunggu sama tuan alex" kata pembantu yang masuk kedalam kamar

gue masih natap langit dan memegang boneka kesayangan,tetapi tidak menjawab pertanyaan bibi.

"non chelsea?" tanya bibi

"ya,chelsea nyusul nanti"

"ya non jangan terlalu lama,tuan sudah terlihat marah" kata nya panik

"ga peduli"  ucap dalam hati

Dan akhirnya bibi keluar dari kamar dan gue masih menunggu bintang kapan itu jatuh,ga ada kerjaan banget kan?

Setiap pertemuan keluarga,gue selalu tersenyum dengan terpaksa. Gue bisa apa? gue ga mau menjatuhkan nama baik keluarga.apalagi keluarga gue orang terpandang dan kata bokap,gue cuman satu - satunya jadi penerus dari keluarga ini sedangkan kaka gue cowok semua. Umumnya cowok yang jadi penerus keluarga,tapi tidak berlaku dikeluarga gue.

Sedari kecil gue udah diajarin untuk bersikap baik dan menjaga warisan keluarga,tapi gue disitu masih belum tau apa - apa. Gue dijadikan penerus setelah umur 22tahun ,iya cukup muda jadi penerus dan urusin segala yang gue ga akan kerjain.


"sudah dikasih tau belum non chelsea?"

"sudah tuan,katanya dia segera menyusul" kata bibi sambil menunduk

Papah gue udah ga tahan sama sifat gue,dan akhirnya dia beranjak dari tempat duduknya dan segera hampiri gue ke  kamarnya dengan wajah marah.dan saat papah ingin masuk kamar,gue udah uda disamping papah

"ngapain dikamar chelsea,pah?"

Papah langsung menengok
"kamu dikamar ngapain saja hah?! tamu kita sebentar lagi datang" katanya dengan nada marah

"owh,tadi chelsea masih milih pakaian buat acara malam ini" ucap gue bohong

"hmm... ya sudah ayo cepetan ke bawah mereka sudah menunggu" papah langsung narik tangan gue buat turun ke bawah. sebenernya papah gue itu tegas,tapi bertanda papah sayang sama gue.gue suka sifat papah.

"bagaimana sekolah kamu chelsea?" kata omaa

"baik oma"

"kalo bisa cepat selesaikan sekolahmu,biar kamu segera mewarisi warisan keluarga,oma ga mau warisan keluarga jatuh ke orang yang salah"

"oma,chelsea itu masih kecil belum mengerti apa - apa,butuh banyak belajar bisa - bisa warisan ini hilang"

"chelsea jaga ucapanmu" ujar mamah marah

"udah lah mah,biarin aja lagian juga emang bener kata chelsea dia masih kecil dan belum tau apa - apa soal ini" bela ka brandon kaka gue.

"sudah cepat habiskan makanannya,nanti kita lanjutkan lagi pembicaraan ini" kata papah

setelah acara selesai,gue langsung ke kamar dengan wajah kesal dan akhirnya menangis.


"sudah lah de jangan nangis, mungkin oma menguji kamu udah siap atau belum" tiba - tiba ka brandon masuk

"tapi ga gini juga ka,chelsea juga mau bahagia ga harus dipaksain kan?!" kata gue sambil nangis

Ka brandon langsung meluk dan usap kepala gue dengan lembut,sedangkan gue nangis dipelukannya.

"udah yaa jangan nangis ade kesayangan,tenang aja malem ini kaka bakal nemenin kamu tidur,oke?" sambil usap air mata gue

gue saat itu masih umur 14 tahun.tapi pikiran gue jauh lebih dewasa.

"iya ka,makasih nemenin chelsea malem ini"

Dan kami tidur pulas,gue tidur dipelukannya. Siapa si yang tidak nyaman dengan pelukan ka brandon yang hangat?



CHANGESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang