4

30 3 5
                                    

Ruangan yang berdebu dan besar adalah tempat dimana gue selalu diperiksa dan ditanyakan bagaimana perkembangannya.

"kamu sudah berolahraga akhir - akhir ini?"

"apakah jam itu menyulitkanmu?"

"sudah diminum obat yang saya kasih?"

Semua pertanyaan itu membuatku diam. Sedangkan Dokter Kevin menanyakan seperti itu dengan menghadap arah jendela dan memasukkan tangan ke dalam saku jas putihnya

"chelsea?" tanya nya dan menoleh ke arahku yang sedang menunduk

"are u oke?"

"kamu kenapa nangis?" katanya setelah melihatku berlinang air mata

Dokter kevin lalu memberiku minum dan membiarkan gue tenang.

"baiklah jika kamu tidak menjawab pertanyaan saya,saya tahu kamu butuh waktu..."

"tidak,saya selama ini belum melakukan yang diperintahkan Dokter" kataku memotong pembicaraannya

"memang apa pentingnya minum obat dan memakai jam yang seperti ini,Dok?!" membentak sambil memperlihatkan jam itu ke mejanya

Dokter kevin hanya mendengarkan bentakanku dan menghela napas berat.Sedangkan gue yang hanya mengacak rambut frustasi

Brakk!

"jika kamu tidak melakukan apa yang saya suruh,bagamaina penyakit itu hilang yang ada di tubuh kamu chelsea!" marah sambil menggebrak mejanya

Kami saling tatap lalu Dokter Kevin menyuruhku untuk duduk kembali dengan tenang. Lalu ruangan itu kembali hening.

"tolong lakukan apa yang saya suruh,ini demi kebaikan dan kesembuhan kamu Chelsea"

Gue hanya mengangguk dan diam terpaku di tempat duduk.

"baiklah saya akan memberimu obat lagi,tapi! kali ini kamu harus menghabiskannya dengan cepat,paham?" sambil mengangkat jari telunjuknya.

"iya"

Setelah berbincang cukup lama,akhirnya gue keluar dari ruangannya. Gue datang sendiri kesini,Ka James ga bisa nemenin gue karena pekerjannya. Gue juga ga mau repotin Ka James karena masalah penyakit ini.

Mobil Mercy berwana abu - abu itu membawaku pergi dari rumah besar dan kuno.

- sesulit itukah kepahamanku diterima oleh orang sekitar?bahkan kepada keluargaku sendiri? -

Setahun cepat berlalu,gue masih fight penyakit ini dengan menahan rasa sakit,gue mulai ikut saran Dokter Kevin agar cepat sembuh.

Drrt.. Drrt...

Seketika lamunanku buyar dan tertera nama dilayar ponsel,Papah,tanpa pikir panjang gue langsung mengangkatnya.

"halo chelsea?"

"iya pah,kenapa?"

"kamu sudah pulang sekolah kan?"

"mm iya"

"cepat ke tempat restoran yang biasa,papah ingin bicara sama kamu"

Terdengar aneh juga penasaran apa yang mau dibicarakan oleh Papah. Sekaligus gue takut gimana kalo Papah udah tau soal penyakit ini? Sedangkan gue berusaha menutupi tentang penyakit gue dari mereka kecuali Ka James.

"halo chelsea,kamu masih disana?"

"oh iya pah,chelsea menyusul"

"baiklah,papah akan menunggumu"

Tak lama kututup telfon,memberitahu supir kalo papah ingin bertemu denganku di restoran dan dia hanya mengangguk setuju.

"gue mesti jawab apa kalo Papah tau soal penyakit ini,akhh bisa tambah stress gue" ucap dalam hati sambil mengepalkan tangan selama perjalanan.

Akhirnya gue sampai direstoran dan bergegas masuk. Terlihat Papah sedang mengerjakan perkerjaanya sambil minum teh.

Menghela napas dan tetap tegar dihadapan Papah. Gue langsung nyamperin Papah.

"hai pah" sambil memeluknya dari samping dan Papah menerima pelukanku dengan senang

"sudah makan siang?" tawar papah

"belum pah"

"ya sudah sana pesan apa yang kamu mau" katanya lalu melanjutkan pekerjaanya

Gue hanya tersenyum tipis,dan memanggil pelayan untuk memesan. Sambil menunggu pesanan,gue langsung tanya sama Papah apa tujuan buat dateng kesini.

"kenapa ajak chelsea kesini, Papah mau bicarakan soal apa?"

"nanti kamu juga tahu" tanpa menatap muka gue dan masih sibuk dengan pekerjaannya

Tak lama kemudian pesananku datang,dan langsung kusantap makanan itu dengan lahap. Papah yang melihatku seperti itu tertawa karena tingkah lucu anaknya.

"kamu sebentar lagi kan mau masuk SMA dan umur kamu bertambah,gimana kita undang para tamu untuk adain pesta ulang tahun kamu?"

Gue yang lagi minum tersedak karena ucapan Papah barusan dan menatap nya.

"Chelsea ga suka orang orang disana, apalagi mereka datang ke rumah untuk acara ulang tahun chelsea. keanak - anakan banget Pahh..."

"setidaknya tahun ini menjadi pesta terakhir ulang tahunmu,dan untuk tahun berikutnya tidak ada pesta karena kesibukanmu yang padat"

"kalo mereka datang,Chelsea berasa seperti dipermalukan Pah.. intinya ga mau"

"jadi sekarang mau kamu gimana?"

"Chelsea mau rayakan pesta nya cuman keluarga kita aja,ga ada tamu,ga ada pendatang baru lagi"

"cuman keluarga kita aja. Tolong pahamin Chelsea" lanjutku

"apa maksud kamu jika Papah undang semua tamu merasa dipermalukan?"

"kalo Papah sayang sama Chelsea,harusnya Papah tahu apa yang dialami putri satu - satu nya"

Gue langsung berdiri dan pergi meninggalkan Papah begitu saja.

Mobil Mercy abu - abu itu melaju cepat hingga hitungan detik sudah tidak terlihat.











To be continued...

CHANGESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang