"Dewa Hades?" Ucap persephone tak percaya. Tangannya bergetar, seakan tak percaya bahwa yang di depannya saat ini adalah salah satu dari ketiga dewa yang mengalahkan para tiran jahat. "Ya" Jawaban singkat dari Hades, mampu membuat persephone memekik senang.
"Bolehkah aku ikut ke dunia mu?" Tanya persephone dengan girangnya. Hades memandang persephone bingung, bagaimana ada seorang dewi yang senang, bagitu melihatnya?
Kebanyakan dari dewa dan dewi dunia atas, takut kepadanya. Karena rumor yang telah tersebar. Tetapi berbeda dengan persephone, yang malah senang bertemu dengannya. "Kau tak takut?" Tanya Hades ke pada persephone. "Kenapa harus takut?" Hades memandang persephone tak percaya.
Bagaimana mungkin, ada seorang dewi dari dunia atas, begitu antusias bertemu dengannya?
"Kau tau rumor tentangku?" Tanya Hades lagi. "Tau" Jawab persephone cepat, masih dengan matanya yang berbinar binar. "Kau tak merasa takut?" Tanya Hades kemudian. Masih dengan raut wajah yang menampilkan kebingungan.
"Tidak, lagi pula aku tak peduli dengan rumor" Jawab persephone yakin. Jawaban dari bilah bibir merah muda alami milik persephone mampu membuat seutas senyum manis di wajah tampan milik Hades. Siapapun yang melihat senyum itu, tak akan menyangka bahwa Hades adalah dewa kematian.
Beberapa detik persephone kagum dengan senyuman manis milik Hades. Entah kenapa jantungnya mulai berdetak dengan kencang.
Senyuman manisnya sangat mempesona, menghipnotis manik teduh milik persephone. "Kau mau ikut bersamaku ke dunia bawah?" Tanya Hades.
Yang di balas dengan anggukan semangat dari persephone serta senyum manisnya.
"Kau tak akan bisa kembali dalam waktu dekat jika ke dunia bawah. Kau tetap mau ikut?" Dusta dewa Hades. Tentu saja itu tidak benar. Kenyataannya adalah, hanya makhluk yang berasal dari dunia bawah saja yang bisa menetap di dunia bawah dalam kurung waktu yang sangat panjang. Tak mungkin jika seorang dewi dari dunia atas, seperti persephone akan bisa tinggal lebih lama.
Persephone tetap menganggukkan kepalanya semangat. Ia tak peduli, tak akan bisa kembali dalam waktu dekat. Ia hanya peduli ingin melihat dunia bawah yang sangat di takuti itu. "Baiklah, ayo" Ajak dewa Hades. Dengan mengulurkan tangannya untuk menyambut persephone naik kedalam kereta perangnya.
Dengan senang hati persephone menerima uluran tangan itu. Detik berikutnya, kereta perang itu telah bergerak membelah jalan menuju dunia bawah.
Satu hal, Hades melupakan tujuan awalnya untuk pergi keluar dari dunia bawah.
"Wahhhh" Pekik kan kagum dengan indah nya keluar dari bilah bibir persephone, begitu mendapati dunia bawah yang sangat indah. Banyak sekali bebatuan yang berkilau, berwarna biru gelap dan keunguan. Di hiasi dengan suatu benda yang berkelap-kelip seperti bintang.
Tapi tak bisa di pungkiri, aura hitam juga meliputi tempat itu. Membuat siapapun yang pertama kali ke dunia bawah akan berginik ngeri. Tetapi, persephone tak menghiraukan nya. Ia tetap memandang penuh binar sekelilingnya.
"Kau suka?" Pertanyaan itu mengalihkan perhatian persephone. Ia menoleh dan menatap Hades dengan binar yang sangat kentara di mata indahnya. "Sangat suka" Pekik nya senang.
Persephone begitu menikmati perjalanan menuju istana milik Hades. Ia tak terlalu memperhatikan jalan.
BRUK...
Persephone terjatuh akibat menabrak sesuatu. "Kau tak apa?" Terselip nada khawatir di setiap katanya. Hades membantu persephone untuk bangkit dari jatuhnya. Bukannya menjawab pertanyaan Hades persephone mendongakkan kepalanya untuk mengetahui apa yang ia tabrak.
Ternyata, seekor anjing besar dengan tiga kepala. Menatapnya garang. Seketika itu juga, nyali persephone ciut.
Ia baru pertama kali melihat anjing sebesar itu, bahkan besarnya melebihi besar persephone.
Persephone berlari kecil, dan bersembunyi di balik punggung lebar Hades, membuat sang empu tertawa kecil. "Dia Cerberus, peliharaan ku" Ucap Hades memperkenalkan hewan yang di hadapan mereka saat ini.
"Pe-peliharaaan?" Gagap persephone. Kaki kakinya gemetaran, makhluk di hadapan nya saat ini, sungguh tak pantas di sebut sebagai peliharaan.
"Ya, di jinak, tidak seperti tampangnya" Jelas Hades.Hades mengangkat tangannya dan mencoba menyentuh Cerberus. Dan saat itu juga, Cerberus berubah menjadi anak anjing berkepala tiga yang sangat imut. Tampangnya tak semenyeramkan tadi.
Tampak lebih mungil dan imut. Perlahan, rasa takut yang melingkupi persephone hilang. Ia tak lagi merasa takut pada makhluk mungil menggemaskan seperti Cerberus.
"Imut sekali" Gumam persephone tanpa sadar. Membuat Hades tersenyum tipis. Entah kenapa, setiap berada di dekatnya, Hades merasa sangat mudah untuk tersenyum.
Perlahan namun pasti tangan mungil persephone mencoba untuk mengelus bulu lebat Cerberus.
Sangat lembut, bagaikan mengelus sebuah awan putih yang berada di langit bumi.
Akhirnya setelah perjalanan panjang yang menyenangkan, persephone dan Hades tiba di istana milik Hades yang dilingkupi aura hitam pekat.
Tampak menyeramkan, namun tak cukup bisa menakuti persephone. "Ayo masuk" Ajak Hades kepada persephone. Yang di balas anggukan oleh persephone.
Tak menunggu lama, mereka pun melangkahkan kaki memasuki istana megah nanti menyeramkan itu.
Namun, penampilan dalam nya tak seburuk penampilan luarnya. Istana ini di hiasi dengan berbagai benda yang berkelap-kelip. Sangat indah.
Yang membuat persephone heran adalah, tak ada satupun pelayan yang berlalu lalang di sini, apa mungkin rumor itu benar?
Rumor tang mengatakan, tak ada makhluk yang berani tinggal di istana dunia bawah kecuali Hades dan kedua tangan kanannya.
"Dewa Hades, mengapa tak ada pelayan yang berlalu lalang di sini?" Tanya persephone.
-Demonsky_-
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hades and The lovers
Teen FictionHades, sang dewa kematian yang mencintai seorang dewi musim semi, Persephone. persephone adalah anak dari pasangan dewa Zeus dan Dewi Demeter. Sentuhan Hades bagaikan kutukan, apapun yang ia sentuh, selalu mati. termasuk para bunga kesayangannya. H...