"jaehyun, ayo berkenalan dengannya"
Anak bernama jung jaehyun itu masih tetap berada di posisi bersembunyi di belakang kaki ibunya, ia sangat pemalu membuat anak laki laki yang 1 tahun lebih tua darinya terkekeh lalu menjulurkan tangannya.
"hai, namaku ten chittaphon leechaiyapornkul, kau bisa memanggilku ten. Namamu siapa?"
"jung jaehyun"
~
"TEN HYUNG AYO KEJAR AKU HAHAHA"
Ten kelelahan saat mengejar jaehyun yang begitu aktif. Walaupun ten sedikit lebih tinggi dari jaehyun tapi tetap saja kalah dengan jaehyun yang begitu cepat.
Sudah 5 tahun mereka bersahabat dan selalu bersama, dan mereka sudah seperti saudara. Ten dengan sifat sedikit dewasa dan jaehyun anak yang aktif namun masih cengeng.
"jaehyun jangan terlalu terburu buru kau bisa jatuh nanti!" ucap ten dengan nada khawatir.
"hah? Bilang saja kalau kau takut ka—"
Bruk!
"hiks... HUWEEEE LUTUTKU SAKIIIT" jaehyun menangis dengan kencang membuat ten menghelakan nafasnya.
"kan sudah kubilang juga apa" ucap ten, untungnya ia selalu membawa peralatan obat luka untuk berjaga jaga takut jaehyun terjatuh dan ada luka.
Ten mengobati luka jaehyun dengan hati hati walaupun jaehyun selalu berkata sakit dan sakit. Setelah selesai mengobati luka jaehyun, ten menjulurkan tangannya untuk membantu jaehyun berdiri, tapi bocah manis itu menolak.
"aku mau di gendong saja~" ten terbelalak dan ia langsung menggelengkan kepalanya.
"kau berat jaehyun! Lagipula kau sudah besarkan?"
"tidak! Pokoknya gendong!"
Ok, ten mengalah daripada mereka akan berdebat panjang dan berakhir jaehyun menangis dan memusuhinya selama 1 hari. Dengan berat hati ten menggendong jaehyun dan bocah manis itu terlihat senang sambil memeluk erat leher ten membuat bocah thailand itu tercekik.
Sesampai di taman yang selalu mereka datangi, jaehyun turun dari gendongan ten dan berlari seakan lupa dengan luka di kakinya. Bagi ten, itu sudah biasa, karena selama beberapa tahun ia hafal dengan kelakuan jaehyun.
Saat jaehyun menaiki ayunan, ten lebih memilih menaiki prosotan tetapi ia tidak turun, ingin menikmati udara yang menurutnya begitu sejuk.
"bulan depan ten hyung akan lulus ya??" tanya jaehyun sambil menaiki kecepatan ayunan.
"iya, memang kenapa jae?"
"yah... Aku tidak ada teman bermain di sekolah..." ten terkekeh saat mendengar ujaran jaehyun.
"kan kau punya banyak teman jae"
"iya sih tapi... Tetap saja..."
"tetap saja apa??"
"tidak bisa berangkat dengan ten hyung, pulang bersama, dan jajan bersama" ten terkekeh lalu turun lewat seluncuran dan ia mengelus surai jaehyun dengan lembut.
"aku janji aku alan terus bersamamu jaehyun, kapanpun dan dimanapun" jaehyun kembali tersenyum, ia memeluk tubuh ten dengan erat.
"aku sayang ten hyung!" ucap jaehyun
"aku juga menyayangimu jaehyun"~
"HUAAA!! TEN HYUNG JANJIKAN AKAN SELALU BERSAMAKU! KOK TEN HYUNG PERGI!?"
Jaehyun menangis hebat sambil memeluk tubuh ten dengan erat dan tidak mau melepaskannya.
Alasan jaehyun menangis adalah ten harus pindah ke thailand tempat lahirnya dulu, padahal jaehyun baru saja mendapat kegembiraan ia lulus tes sekolah SMP yang sama dengan ten, namun lelaki itu malah pindah.
"ten hyung, ten hyung mau kan disini saja?? Ten hyung tinggal di rumahku saja! Jangan pergii!" ten semakin tidak tega untuk meninggalkan jaehyun yang menangis sambil memohon ini. Ten mengelus surai jaehyun dan menatap jaehyun dengan kasih sayang.
"jaehyun dengarkan hyung" kata ten dan jaehyun hanya mengangguk saja.
"hyung janji, saat kau lulus kuliah hyung akan kembali kesini tapi di taman yang selalu kita datangi" jaehyun hanya terisak lalu mengacungkan jari kelingkingnya.
"janji?"
"janji" ten mengaitkan jarinya dengan jari jaehyun, membuat pinky promise.
Setelah itu ten memasuki mobilnya bersama dengan keluarganya dan mobil itu berjalan semakin jauh meninggalkan jaehyun yang masih melihat mobil itu menjauh.
~
10 tahun kemudian
"yey akhirnya kita lulus jaehyun!"
Winwin bersorak senang sambil merangkul jaehyun, jaehyun hanya tersenyum lalu menatap langit. Ia masih ingat dengan janji ten dengannya, ia tidak tahu apakah ten masih ingat atau tidak? Kemungkinan ten sudah lupa karena itu sudah lama.
"kau kenapa jae?" tanya winwin dan di balas gelengan jaehyun.
"tidak aku tidak apa ap—" jaehyun melihat sosok ten sekilas, ia menatap tidak percaya.
Saat hendak menghampiri sosok itu, sosok ten menghilang dari sana dan tidak terlihat lagi. Jaehyun awalnya hanya merasa itu hanya bayangannya karena kerinduannya dengan ten, lalu melanjutkan acara kelulusannya.
Setelah selesai, orang tuanya tersenyum bangga dan memeluk jaehyun karena melihat putranya sudah lulus dengan nilai yang memuaskan.
"oh iya kamu tahu? Tadi ibu bertemu dengan ten loh, teman masa kecilmu, sekarang ia tambah tampan jae" jaehyun seketika terkejut dan menatap tidak percaya ibunya.
"di-dimana ia sekarang?!" tanya jaehyun
"ibu tidak tahu, ia langsung pamit pergi begitu melihat kita" jantung jaehyun berdetak kencang dan ia meminta pulang. Awalnya ayah ibunya menatap jaehyun bingung, namun melihat anaknya dengan mata berkaca kaca mereka menurutinya.
Sesampai di rumah, jaehyun tidak mengganti bajunya ia berlari ke taman yang dimana tempat perjanjian ten akan menemuinya dan benar saja.
Ten yang ia kenal, ten yang ia rindukan duduk di atas prosotan dengan jas hitam, ten menatapnya lalu tersenyum ia langsung turun kebawah melewati tangga dan mendekati jaehyun.
"sudah lama ya jaehyun" ten tersenyum lalu merentangkan tangannya.
"aku kembali jaehyun" jaehyun tidak bisa menahan tangisnya, ia langsung memeluk ten dengan erat dan menangis sejadi jadinya.
"aku hiks— Merindukanmu hyung... Kau hiks— Jahat tidak memberitahuku kau kembali" jaehyun masih dengan isakannya dan ten terkekeh dengan itu.
"aku kembali, aku menepati janjiku jaehyun, alasanku kembali kesini bukan hanya menemuimu" ten melepaskan pelukannya dan ia berlutut di hadapan jaehyun, memasuki tangannya kedalam kantong celananya dan mengeluarkan kotak merah. Ia membuka kotak merah itu dan ada cincin di dalamnya.
"jung jaehyun, selama ini aku mencintaimu dari jauh. Aku tidak tahu kau mencintaiku atau tidak itu hanya kau yang tahu. Aku ten chittaphon leechaiyapornkul melamarmu sekarang, jung jaehyun would you marry me?" jaehyun terkejut dan ia langsung memeluk tubuh ten yang masih setia berlutut.
"yes i will ten hyung" jawab jaehyun dengan senang.
Disinilah kebahagiaan ten dengan jaehyun di mulai dengan hari hari yang indah menuju pernikahan hingga mereka tua nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
cute jaehyun
Romanceoneshoot yang berisi tentang jaehyun uke WARNING! BXB! ONESHOT! Ada NC di beberapa part NCT 94-99L x Jaehyun + crackpair if you dont like it just dont read