perjodohan (xiaojae)

4.3K 283 3
                                    

"astaga jaehyun mau sampai kapan kau melihatnya??" winwin sedikit kesal karena jaehyun terus mengintip adik kelas yang ia sukai di tembok.

"ayolah win! Aku hanya ingin melihatnya saja!"

"ya kenapa kau tidak menghampirinya lalu mengobrol juga dengannya?"

"memang aku bisa menang dari mereka semua?!" jaehyun menunjuk gadis gadis yang sedang mengobrol dengan xiaojun, orang yang jaehyun selama ini suka.

Winwin hanya menghela nafas dan menendang bokong jaehyun lalu pergi meninggalkannya dengan muka tanpa dosa. Jaehyun? Tentu saja terjatuh dan ia menatap tajam winwin yang meninggalkannya.

"KAU INI BENAR BENAR SI—"

"sunbae tidak apa apa?" jaehyun langsung menoleh kearah orang yang bertanya dan itu adalah xiaojun.

Jarak mereka dekat membuat wajah jaehyun memerah dan jantungnya berdetak sangat kencang.

"a-aku ti-tidak apa apa, a-anu maaf aku pergi dulu!!" kata jaehyun tergagap dan ia berlari menjauhi xiaojun yang masih menatapnya.

Xiaojun terkekeh dan ia melanjutkan belajarnya dan meninggalkan gadis gadis yang tadi mengganggu belajarnya.

Jaehyun kini berada di kelasnya dan menunduk untuk menyembunyikan wajah merahnya. Sial, jantungnya masih berdebar sampai sekarang.

"yo jaehyun, bagaimana kau di notis tidak dengan xiaojun?" tanya winwin yang kini membawa banyak snack di tangannya.

Jaehyun langsung menatap tajam winwin dan menghampirinya.

"SIALAN KAU DONG SICHENG!! SIALAN SIALAN SIALAN!!" jaehyun memukul dan menarik rambut winwin dengan kesal.

"YAK! JUNG JAEHYUN! LEPASKAN SIALAN!! NANTI KETAMPANANKU BERKURANG KARENA KAU DAN YUTA HYUNG TIDAK MENYUKAIKU LAGI!!"

Kelas pun heboh hanya karena suara berisik dari keributan jaehyun dan winwin.

~

Hari sudah sore dan waktunya semua murid pulang, jaehyun menghela nafas karena hari ini hari yang paling ia benci dan ingin ia tunda saja sampai tua.

Hari ini ia akan di jodohkan oleh anak rekan bisnis ayahnya dan perjodohan ini di acarakan. Jaehyun benci perjodohan, ia sudah mempunyai pilihannya walaupun sulit ia gapai. Jaehyun rasanya ingin menangis sekarang, ia belum siap di jodohkan.

"kau sudah siap jae?" tanya winwin sambil menepuk pundak jaehyun. Walaupun mereka sering bertengkar mereka tetaplah sahabat.

"aku... Tidak tahu..."

"jae, aku tau itu berat, tapi kau harus mengungkapkan isi hatimu sebelum kau di jodohkan. Tolak ataupun tidak itu tidak ada bedanya kan? Yang terpenting kau sudah mengungkapkannya dan hatimu sedikit lega dan juga— UHUK!"

"HUWEEEE WINWIN KAU ADALAH SAHABAT SEJATIKU, WALAUPUN AKU MENIKAH KAU HARUS TETAP JADI TEMANKU YA!! JIKA TIDAK AKU AKAN MEMUKULMU!!" jaehyun memeluk erat winwin dan pria china ini menepuk pundak jaehyun kencang.

"iya iya sialan, lepaskan! Aku tidak mau mati muda!" umpat winwin dan dibalas kekehan jaehyun.

Jaehyun kini sudah percaya diri dan ia mau menghampiri xiaojun, namun sialnya xiaojun sudah pulang terlebih dahulu membuat jaehyun kembali sedih. Winwin hanya bisa menyemangatinya, kadang ia berpikir jika ia orang tua jaehyun lebih baik ia jodohkan saja jaehyun dengan xiaojun.

Sesampai di rumah jaehyun, winwin tadinya ingin pulang namun ditahan oleh jaehyun dan ingin winwin ikut juga dalam acara. Awalnya winwin menolak tapi jaehyun terus terusan merengek dan akhirnya winwin menyerah dan ikut dalam acara.

Sesampai di gedung acara, jaehyun hanya menunduk karena esok ia tidak bisa melihat xiaojun lagi karena matanya hanya untuk tunangannya seorang. Ketika orang tua jaehyun mengobrol, winwin awalnya ingin mengajak jaehyun untuk kabur, tapi jaehyun menolak seperti ia sudah pasrah dengan perjodohan ini.

Ketika acara di mulai, jaehyun dipanggil untuk maju ke panggung, winwin hanya melihatnya di bawah tapi tatapannya teralihkan dengan sosok seseorang yang ia kenal.

"x-xiaojun?" winwin menatap sosok itu dan ia tidak percaya ada xiaojun di acara ini. Tiba tiba winwin tersenyum dan menatap jaehyun yang sedang diatas panggung yang sedang memperkenalkan dirinya.

"gila, kau benar benar beruntung hari ini jae"

Jaehyun hanya menatap bingung saat winwin hanya senyum senyum sendiri, iya dia sedari tadi hanya menatap winwin dan kini ia merasa bingung mengapa sahabatnya malah senyum senyum.

'masa aku di jodohkan oleh winwin? Ew no' batin jaehyun yang membayangkan jika ia dijodohkan dengan winwin.

"baik mari kita sambut..."

"XIAO DEJUN sebagai tunangan jung jaehyun"

Jaehyun langsung terdiam dan terkejut saat mendengar nama panjang xiaojun.

't-tunggu dulu apa?!' jaehyun langsung menoleh dan benar itu...

XIAOJUN

Orang yang jaehyun sukai yang selalu ia lihat dan ia menjadi tunangan jaehyun?!

"sunbae?" tanya xiaojun membuat jaehyun mundur selangkah.

"j-jadi k-kau y-yang menjadi tunanganku??!" xiaojun mengangguk dan jaehyun ingin berteriak.

"bagaimana kau tahu aku adalah tunanganmu??" tanya jaehyun yang masih penasaran dengan hal ini.

"sebenarnya aku mengetahuimu dari lama, dan aku juga tahu kau selalu mengintipku saat belajar atau mengobrol dengan gadis gadis itu di balik tembok, itu membuatku semakin tertarik denganku sunbae" jaehyun menangis haru membuat xiaojun khawatir.

"ada apa sunbae??" tanya xiaojun

"aku senang, aku bahagia, karena aku menyukaimu dari dulu... Aku hiks— tidak bisa mendefinisikan rasa bahagia ini karena saking senang dan bahagianya" jaehyun masih menangis, ia benar benar bahagia sekarang.

"sebagai tanda kau senang maukah kau jadi pendamping hidupku??" tanya xiaojun dengan senyum tampannya.

"YA AKU MAU!" jawab jaehyun dengan semangat dan diikuti tepuk tangan dan tangis haru dari orang orang.

Jaehyun menutup mukanya karena malu dan xiaojun hanya terkekeh pelan.

"aku menyukaimu sunbae— ah bukan, sayangku" mendengar itu jaehyun benar benar berteriak membuat seisi gedung tertawa termasuk winwin yang tertawa paling keras juga.


cute jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang