Disebuah lapangan sekolah dasar Konoha sudah mulai sepi, memang semua murid telah pulang sejak siang tadi. Beberapa anak lebih milih bermain sampai sore sambil menunggu para orang tua menjemput.
Seorang gadis kecil bersurai pink sedang berjalan ingin menuju gerbang bersama temannya, ia bergandeng tangan dengan ria dan berjalan setengah berlari. Emeraldnya memandangi suasana taman sekolahnya yang menjelang sore hari itu, matahari mulai tenggelam.
Seketika kakinya berhenti berjalan, membuat temannya pun ikut berhenti dan keheranan. Emerald itu memandang seorang bocah laki-laki berambut raven seumurannya duduk di tepi kolam ikan sendirian. Wajahnya sedikit murung, bocah raven itu berkali-kali melemparkan batu kecil pada kolam.
"Apa yang kau lihat, Sakura?" Tanya teman si emerald yang bernama Sakura.
"Ano.. Ino, dia siapa?" Tanya balik Sakura seraya menunjukan tulunjuknya pada bocah raven yang berada sedikit jauh dari tempat mereka berdiri.
"Dia? Uchiha Sasuke, anak 5b."
"Ahh.. apa dia murid baru? Kenapa aku baru melihatnya?"
"Yang kutahu dia lebih suka menyendiri ketimbang yang lainnya." Jelas Ino.
"Kau menyukainya ya?!" Tuduh sang teman pada gadis bersurai pink.
"Ahh! Ti-tidakk!"
"Kalau iyapun tidak apa, lagi pula aku juga menyukainya. Banyak teman kita yang menyukai Sasuke. Namun sayang, dia.. sangat tidak tersentuh juga dingin." Ujar Ino
Sebuah mobil sedan terparkir didepan gerbang sekolah ini, itu adalah jemputan Ino.
"Itu ibuku sudah menjemput. Aku duluan ya, Jaa nee!"
"Jaa!" Seru Sakura, tangannya melambai membalas lambaian tangan Ino.
Kepalanya kembali menoleh pada tempat yang sempat membuat langkah kakinya terhenti, namun bocah raven itu sudah menghilang entah kemana. Emerald Sakura mendelik kebeberapa arah tuk mencari keberadaan sang raven. Entah apa yang membuatnya menjadi tertarik untuk dekat dengan bocah itu.
Saking penasarannya Sakura memutuskan menaiki anak tangga dari perosotan agar ia bisa melihat lebih luas untuk mencari Sasuke. Namun saat menaiki anak tangga kakinya terpleset. Ia jatuh tersungkur, dengkul lembutnya mengenai pasir.
"AWHH!!"
"Hiks.. hikss.. Ibuu.." racau Sakura. Dengkulnya terluka dan mengeluarkan sedikit darah."Hikss fuhh hikss fuhh sakit." Ia berusaha meniup lukanya agar tidak begitu perih.
Tiba-tiba sebuah tangan menyodorkan plester tepat didepan wajah Sakura. "Ini."
"Uhm?"
Kepalanya sedikit mendongak, emeraldnya seketika membulat mendapati bocah seumurannya yang sedari tadi ia cari bahkan sampai membuatnya terjatuh berdiri didepannya.
"Kau harus menutup luka itu agar darahnya berhenti keluar, bukannya menangis." Ucapnya geram, tangan Sakura meraih plester dan memasangkannya perlahan.
Saat sudah terpasang emerald Sakura melirik, Sasuke sudah melenggang pergi menjauhinya. "Hey, tunggu!" Teriak Sakura berusaha bangun.
Sang raven tidak menggubrisnya, ia terus berjalan menjauhi Sakura. Ia keluar dari gerbang sekolah, menaiki mobil limousine hitam yang tiba-tiba datang.
-
-
-
1 minggu kemudian.
-
-
-Teng! Teng!
KAMU SEDANG MEMBACA
Unstable // SASUSAKU
FanfictionBagaimana jika Sakura jatuh cinta pada seseorang yang memiliki gangguan jiwa? Disclaimer: Masashi Kishimoto Rate 20+ Cw // typo, OOC Mohon bijak dalam memilih cerita.