"Sialan gue telat".
Arsen berlarian menuruni tangga. Dia belum mandi dan langsung mengganti pakaiannya.
Arsen hanya mencuci wajahnya dan menggosok gigi. Lalu berlari menuju mobilnya.
"Aduh, kurang sepuluh menit kelas dimulai bangsat". Arsen menghidupkan mobilnya.
Lalu teriakan Jihan membuatnya menoleh geram.
"Apa? CEPETAN GUE TELAT NIH". Bentak Arsen.
"Pulang dari kelas, gue nitip beliin burger ya. Gue lagi pingin". Minta Jihan sambil menggosok gigi.
"Lo kan sekarang ada kelas".
"Gue mau bolos, males gue".
"Yaudah gue berangkat". Kata Arsen pergi
Jihan melotot, "Jangan lupa lo. Awas aja". Teriak Jihan.
Dan sementara Arsen? Dia tidak peduli.
-o0o-
Sesegera Arsen memasuki gedung Falkultasnya, dan sedikit berlari.
Jantung Arsen berdetak kencang, semoga saja kelasnya masih belum ada dosen.
Setibanya, ternyata belum ada dosen. Dan Arsen segera duduk.
"Hai Arsen!!!". Sapa teman gadis Arsen.
Arsen menoleh, "Hai".
"Boleh duduk disamping lo?". Tanya teman gadisnya.
Arsen mengangguk.
Gadis itu tersenyum dan duduk disamping Arsen.
"Boleh kenalan?".
Arsen mengulurkan tangan, "Boleh, gue Arsen".
Gadis itu menyambut tangan Arsen, "Nama gue Dasya".
"Oke Dasya semoga kita bisa saling membantu". Kata Arsen tersenyum singkat lalu memainkan ponselnya.
"Lo ramah juga ya". Pujian Dasya membuat Arsen tersenyum kaget.
Arsen dengan senangnya lalu tersenyum lebar, "Lo blak blak an juga ya".
"Lo tersinggung ya?".
"Enggak kok, santai aja lah".
Tiba tiba dosen memasuki ruangan, disusul dengan seorang gadis yang tidak asing dimata Arsen.
"Maaf Lex, saya telat". Kata gadis itu kepada Dosen.
"Yasudah, silakan duduk". Gadis itu pun duduk tak jaih dari Arsen.
(Sedikit informasi, di Amerika dosen selalu dipanggil dengan nama depan)
"Oke, kelas saya mulai".
Dosen menjelaskan materi, sedangkan Arsen hanya fokus pada Darin yang hanya bisa dilihat setengah wajahnya.
"Darin ambil kelas musik? Apa dia suka musik?". Batin Arsen sambil berfikir untuk jawaban yang dibuat olehnya sendiri.
"Tapi ada yang beda dari dia, bentar bentar dia kali ini terlihat feminim". Batin Arsen
"Cantik juga". Kata Arsen pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARINA
RomanceSebuah tekad yang membuat kita memulai hubungan tanpa ujung. Dan semua berawal dari ketidak sengajaan. ~~ "Dingin. Itu sudut pandang saya tentang dia". Arsen Marharga. ~~ --HAPPY READING-- UPDATE SETIAP MINGGU