"Sen, lo gila ya".Arsen menoleh malas.
"Kenapa lo ambil keputusan gegebah sih Sen, lo mau ninggalin kita ber lima?". Kata Arrul.
Arsen hanya diam dan sedikit terlelap dimeja bar.
"Sen, jangan mbudekin lah". Bentak Arrul
"Rul, lo itu gimana sih. Temenya mau kuliah mau belajar, lo malah ngamuk ngamuk kek orang gila. Dukung dong". Vera membela Arsen.
"Iya Rul dukung dong baru kali ini juga Arsen punya otak". Kata Septian temen Arsen.
(Sedikit info, maksut dari ber lima itu temen Arsen jumlahnya ada empat yang dari Sma)
"He Sep, lo kira selama ini gue gak punya otak?". Bentak Arsen dengan keadaan mabuk.
Semua tertawa.
"Kaya enggak tuh". Ejek Leo dengan keadaan mabuknya.
"Udah deh Le, lo mabuk juga masih bisa ngomong". Vera membuat Leo kesal.
"Ra, lo kira gue bisu?". Leo tidak terima.
"Lo pada gimana sih, temennya mau keluar negeri malah dibiarin".
"Alah gue tau sifat busuk lo" Geri ikut campur dan Arrul memberikan tatapan mengerikan, Geri tersenyum nakal.
"Sep, Ver. Lo kayak gak tau Arrul aja, dia kayak gini cuma drama Queen. Sebenernya juga seneng ditinggal Arsen, bisa ndeketin gebetan gebetannya Arsen, iya gak Rul?". Ledek Geri.
Dan Arrul rasanya ingin mengutuk Geri, kenapa dia membocorkan rahasianya. Nyatanya sembilan puluh gembilan persen dari yang diucap Geri sangatlah benar.
"Sialan lo, ketauan kan gue".
Mereka semua tertawa, kecuali Arsen dan Leo dia sudah terlelap karna mabuk.
"Guys, waktunya pulang. Liat Arsen ama Leo dah mabuk berat". Seru Septian lalu menghampiri admitrasi bar.
"Gue kan cewe, gue gak mau gendong mereka. Gue langsung pulang ya, bye". Kata Vera lalu mengambil kunci mobil.
"Ger, lo gendong Leo ya, Rul lo gendong Arsen". Kata Septian memberi intruksi, dan Geri setuju.
"Lo gendong siapa?". Tanya Arrul
"Khusus gue yang udah bayar minum minum lo pada, gue mau pulang langsung. Pacar gue dari tadi telfon kalo dia dah ada di apartemen gue". Kekeh Septian sebelum meninggalkan mereka.
Arrul melongoh dibuatnya.
"Wah, dia bangke amat Ger". Umpat Arrul tidak terima.
"Lebih bangke an lo Rul". Ejek Geri dan kali ini Geri berjalan menuju parkiran mobil dan menghampiri mobilnya sambil membobong Leo.
Arrul melongoh lagi, sudah berapa longohan selama sehari ini. Arrul sangat kesal.
"Wah, temen gue pada bangke semua kecuali gue enggak. Anak sultan masak ya bangke". Arrul tersenyum sendiri, dan membobong Arsen ke mobilnya.
-o0o-
Sinar matahari masuk dalam kamarnya, dia benar benar merasa tidak nyaman dengan sinar matahari.
"Arsen, bangun sayang".
"Bentar ma, sepuluh menit lagi".
"Gak ada sepuluh menit sepuluh menitan Sen, Liat bau badan kamu bau Alkohol". Kata Mama Arsen sambil membangunkan anak laki laki semata wayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARINA
RomanceSebuah tekad yang membuat kita memulai hubungan tanpa ujung. Dan semua berawal dari ketidak sengajaan. ~~ "Dingin. Itu sudut pandang saya tentang dia". Arsen Marharga. ~~ --HAPPY READING-- UPDATE SETIAP MINGGU