Chapter 4

9.8K 1.1K 144
                                    

Written by : Nota Morrey

Written by : Nota Morrey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

Perlahan namun pasti Xiao Zhan mulai membuka kedua matanya. Meskipun samar, ia masih bisa melihat Sean berada didekatnya. Ada dimana dia sekarang? Apa yang terjadi padanya? kenapa tubuhnya lemas sekali?

"Sean.. " -gumam Xiao Zhan.

"Aku disini"-jawab Sean.

Xiao Zhan memegang kepalanya, rasanya pusing sekali. Sejak kapan ia tertidur? sudah jam berapa sekarang?

Xiao Zhan mulai mendudukkan dirinya setelah dirasa pusingnya mereda. Dibantu Sean, Xiao Zhan mulai bisa menyeimbangkan tubuhnya yang lemas. Sekarang dia tahu ada dimana dia saat ini. Rumah sakit, pasti Sean yang membawanya kemari. Tapi apa yang sebenarnya terjadi? kenapa ia bisa berakhir ditempat ini?

Xiao Zhan memandang Sean yang juga menatapnya khawatir. Pria itu duduk di tepi ranjangnya dan menggenggam tangan Xiao Zhan. Rasanya hangat, Xiao Zhan menyukainya. Andai saja Yibo ada disini, Xiao Zhan juga pasti akan meminta Yibo melakukan hal yang sama untuknya. Sayangnya Xiao Zhan tahu hal itu pasti tidak akan pernah terjadi.

"Bagaimana perasaan kakak sekarang?" -Sean mengelus pipi dan merapikan rambut kakaknya yang sedikit berantakan. Sejak dulu sikap Sean memang selalu berlebihan pada Xiao Zhan. Dia terlalu menyayangi kakaknya. Sean tidak peduli masyarakat akan menganggapnya apa, yang jelas ia hanya ingin melindungi kakaknya dan membuat pria itu bahagia.

"Aku baik-baik saja. Bagaimana bisa aku ada disini?" -tanya Xiao Zhan.

"Kakak pingsan" -Xiao Zhan hanya mengangguk paham. Ia ingat sekarang, waktu itu dadanya terasa amat sakit ditambah lagi dengan bentakkan yang keluar dari Sean malah membuatnya menjadi tambah buruk. Xiao Zhan merasa dirinya benar-benar sudah tidak kuat dan setelah itu semuanya tiba-tiba menjadi gelap.

Xiao Zhan menatap ragu-ragu pada Sean, entah kenapa ia khawatir Sean sudah mengetahui tentang kondisi penyakitnya. Dokter pasti sudah mengatakan sesuatu pada adiknya itu. Xiao Zhan merasa tidak tenang akan hal ini.

Seperti bisa merasakan kegelisahan kakaknya, Sean mencoba untuk memberitahunya pelan-pelan. Dia trauma akan kejadian yang menimpa kakaknya barusan, jadi untuk sekarang Sean akan lebih berhati-hati.

"Aku sudah tahu semuanya. Tentang penyakit kakak" -ujar Sean. Xiao Zhan seketika menunduk, ia tidak berani menatap wajah Sean untuk sekarang. Ia tahu Sean marah padanya. Bagaimana pun juga Xiao Zhan tahu bahwa dia telah salah menyembunyikan penyakit ini dari adiknya.

Tapi Xiao Zhan juga punya alasan kenapa dia sampai melakukan hal itu. Dia tahu Sean begitu menyayanginya, dan Xiao Zhan takut hal itu akan membuat adiknya nekad melakukan apapun demi melindunginya. Xiao Zhan takut Sean akan menjauhkannya dari Yibo mengingat pria itu sangat keras kepala.

Tidak, Xiao Zhan tidak ingin hal itu terjadi. Meskipun Yibo sudah sering kali menyakiti perasaannya, namun ia tetap tidak bisa meninggalkan pria itu. Yibo masih membutuhkannya, begitu pula dengan sebaliknya. Bagaimana mungkin Xiao Zhan tega meninggalkan pria itu hanya demi kepentingannya sendiri. Xiao Zhan bukanlah tipe orang yang seperti itu. Dia adalah sosok yang selalu berpikir kedepan.

Shared Tears [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang