Written by : Nota Morrey
.
.
.
.
.
.Ketika Wang Yibo tersadar, dia sudah diseret oleh orang-orang suruhan Sean masuk kedalam sebuah mansion besar yang Yibo yakini merupakan rumah pria itu. Mereka membawa Wang Yibo secara paksa, pria itu hanya pasrah karena dirinya dibawa ke sebuah pavilliun cukup besar yang terletak dibelakang mansion. Di sekeliling pavilliun itu terdapat banyak tanaman bunga yang mengeluarkan wangi yang semerbak. Sampai saat ini Wang Yibo tidak tahu kenapa Sean membawanya ke tempat seperti itu.
Wang Yibo melihat Sean masuk kedalam, setelah itu disusul dirinya dan juga beberapa orang suruhan Sean. Suasana di dalam ruangan sangat gelap gulita. Tidak ada satupun penerangan ditempat ini. Wang Yibo tidak dapat melihat apapun selain siluet Sean yang berdiri di depannya. Tak lama orang-orang yang sejak tadi menahan tubuhnya pun satu persatu mulai pergi meninggalkan ruangan. Kini hanya tersisa mereka berdua di tempat itu.
"Kau ingin bertemu dengan kakakku kan? Tenang saja, kau akan bertemu dengannya, dia ada disini"- ujar Sean. Wang Yibo tidak mengerti. Tidak ada siapapun diruangan ini selain dirinya dan juga Sean. Lantas dimana Xiao Zhan?
Disaat yang bersamaan Wang Yibo melihat ruangan yang semula gelap gulita itu tiba-tiba menjadi terang. Dan sekarang dia bisa melihat dengan jelas wajah Sean yang berdiri dihadapannya. Namun ternyata bukan itu yang menjadi fokus utama Wang Yibo. Pria itu justru terfokus pada sebuah figura besar yang terletak dibelakang Sean. Sebuah figura yang membingkai apik sosok Xiao Zhan di dalamnya. Di depan figura tersebut terdapat sebuah guci yang Yibo kenali sebagai guci untuk orang yang sudah mati. Lantas apa arti semua ini?
"Katakan padaku, lelucon macam apa ini?"-ujar Wang Yibo. Dia sepertinya masih menganggap ini sebagai akal-akalan Sean untuk kembali menjebaknya.
"Apa kau benar-benar tidak bisa melihat dengan jelas? Kau buta,hah? Xiao Zhan sudah meninggal! Dia meninggal gara-gara manusia brengsek sepertimu!! Kakakku mati karena sakit dan kau bahkan sama sekali tidak mengetahui apapun tentang penyakitnya. 5 Agustus **** kakakku meregang nyawa, dia berharap kau ada disisinya saat itu. Tapi apa yang kau lakukan? kau justru sedang asik merayakan pesta ulang tahun tanpa sekalipun menghiraukan kondisi kakakku!!" -teriak Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shared Tears [End]
FanfictionWang Yibo selingkuh dan Xiao Zhan mengetahuinya. Tahun-tahun berlalu dan Xiao Zhan masih menunggu Yibo mengatakan yang sebenarnya. Namun mau tak mau Xiao Zhan terpaksa menelan pil pahit karena sampai di penghujung usianya sekalipun pria itu tak kunj...