Chapter 7

11.9K 1.2K 398
                                    

Written by : Nota Morrey

Written by : Nota Morrey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Saat ini Yibo tengah terbaring lemas diatas sofa ruang tengah. Sejak semalam ia sama sekali tidak tidur akibat sibuk mencari keberadaan istrinya yang hilang. Ketika dirinya pulang semalam, dia sama sekali tidak mendapati keberadaan Xiao Zhan dirumah.

Keadaan rumah saat itu sangat berantakan. Saat Yibo berlari menuju kamar, brangkas di kamar mereka terlihat sudah terbuka dengan banyak berkas berserakan dilantai. Awalnya Yibo sempat berfikir kalau rumahnya dimasuki oleh pencuri, tetapi setelah diperiksa secara menyeluruh ternyata tidak ada satupun barang-barang dirumahnya yang hilang. Begitu pula dengan berkas-berkas penting yang sebelumnya tersimpan di brangkas.

Melihat hal ini akhirnya muncul spekulasi lain di benak Yibo. Pria itu menduga bahwa mungkin saja hal ini sebenarnya dilakukan oleh Xiao Zhan, istrinya sendiri. Tetapi untuk apa Xiao Zhan membongkar isi brangkas? Yibo kembali memikirkan kemungkinan terbesar yang bisa saja terjadi di kondisi seperti ini.

Ia curiga Xiao Zhan sudah tahu mengenai perbuatannya yang diam-diam mencuri sertifikat butik milik pria itu. Apa karena itu Xiao Zhan pergi dari rumah? entah kenapa hanya dengan memikirkan itu saja sudah membuat Yibo frustasi. Sejak semalam Yibo sudah menghubungi satu per satu sahabat Xiao Zhan, tetapi dari semua yang dia hubungi tidak ada satu pun dari mereka yang tahu mengenai keberadaan istrinya.

Jika pun benar Xiao Zhan sudah tahu, lantas siapa yang memberitahunya? Yibo sama sekali tidak pernah memberitahu siapapun kecuali Cheng Xiao. Sangat tidak mungkin jika wanita itu yang memberitahunya. Spekulasi kedua yang Yibo pikirkan mengenai masalah ini adalah adanya orang lain yang memang sejak awal berniat menculik Xiao Zhan. Tetapi setelah dipikir-pikir itu tidak mungkin. Sebab itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan brangkas yang terbuka.

Yibo menutup matanya dengan sebelah tangan, ia merasa lemas sejak tadi. Dia bahkan belum sarapan apa-apa sejak pagi. Biasanya disaat ia kelaparan seperti ini Xiao Zhan selalu menyiapkan berbagai makanan lezat hanya untuknya. Tetapi sekarang pria itu tidak ada disini, Yibo merasa kesepian.

Apa dia sudah keterlaluan? awalnya dia sama sekali tidak berniat membohongi Xiao Zhan. Yibo berjanji akan mengembalikan sertifikat itu setelah urusan kantornya selesai, dia akan mengembalikannya seperti sedia kala. Harusnya tidak berakhir seperti ini. Ini tidak seperti yang dia rencanakan sejak awal.

Yibo perlahan bangkit dari pembaringannya, dia akan berusaha mencari Xiao Zhan di butiknya. Siapa tahu istrinya itu ada disana. Yibo ingin menjelaskan semuanya. Dia tidak ingin Xiao Zhan pergi. Walaupun sebenarnya Yibo akui hubungannya dengan Xiao Zhan kini sedikit merenggang, tetapi di dalam hati kecilnya Yibo akui ia masih sangat mencintai pria itu.

Yibo berjalan menuju mobil dan pergi menuju butik milik istrinya. Ketika tiba disana, ia mendapati kondisi butik sedang dalam keadaan tutup. Itu berarti Xiao Zhan memang tidak datang kesini hari ini . Kuat dugaan jika Xiao Zhan benar-benar sudah mengetahui mengenai masalah pergadaian itu. Mungkin saja setelah tahu Xiao Zhan tidak ingin lagi menginjakkan kaki di butik ini karena mungkin menurutnya ia sudah tidak punya hak apapun mengenai butik ini.

Shared Tears [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang