Hope 3

1.1K 104 1
                                    

Happy reading!!


          2 hari berlalu begitu saja sejak pertengkaran hebat Jungkook dan Eunha di parkiran sekolah. Dan selama itu juga Eunha tak melihat Jungkook. Eunha yang khawatir namun gengsi untuk sekedar bertanya dan Jungkook yang hilang tanpa kabar. Eunha menghela nafasnya kasar. Memandang ke arah lapangan basket yang kosong.

" Eunha!" suara seseorang mengalihkan perhatian Eunha. Mingyu dan Jaehyun yang notabene sahabat Jungkook datang dan ikut duduk bersama Eunha serta keempat temannya. Mina, Lisa, Yuju, dan Rose. " Gue mau bicara tentang Jungkook" tutur Mingyu. Eunha menolehkan wajahnya mendengar nama Jungkook.

" Kalau lo mau ngomong sesuatu yang nggak bermutu, lebih baik lo pergi" usir Lisa dengan santai.

" Kita ngomongnya sama Eunha bukan sama lo. Pede banget" ejek Jaehyun membuat Lisa menatap horor ke arahnya.

" Na, udah 2 hari ini Jungkook nggak masuk" ucap Mingyu dengan raut wajah serius.

" Urusannya sama gue apa?" tanya Eunha dingin.

" Ya lo pacarnya kan, jadi lo harus tau kondisi dia" jawab Mingyu.

" Jungkook aja nggak peduli tuh sama perasaan Eunha" sindir Rose dengan wajah polosnya.

" Diam lo bunga mawar" ejek Mingyu.

" Item lo minta dibunuh apa gimana?!" tanya Rose sudah siap dengan gelas minuman yang akan dilempar ke arah Mingyu. Sedangkan Eunha hanya diam.

" Gue udah hubungin Jungkook, Na. Nanyain kenapa tumben dia ngebolos gitu. Dan tiap gue telfon, suara Jungkook itu kayak serak gitu, kayak orang baru bangun gitu Na, padahal gue nelponnya siang sepulang sekolah. Trus, pas gue tanyain dia bilang baru bangun, hang over katanya" tutur Jaehyun membuat Eunha kaget. Setaunya Jungkooknya tak akan minum sampai hangover seperti itu. " Dan gue rasa itu karna dia stres mikirin masalah sama lo. Lo tau sendiri tuh anak kalau lagi bermasalah kadang lebih milih ngurung diri dari pada cerita ke kita" sambung Jaehyun. Eunha meremas ujung roknya.

" Ada baiknya lo ngunjungin dia Na" usul Mingyu. Eunha terdiam. Jujur,dia khawatir dengan Jungkook namun masih marah dengan sikap Jungkook.

" Na, lupain masalah kalian dulu ya. Anggap saja ini sekaligus kesempatan untuk saling meluruskan setiap permasalahan dan kesalahpahaman kalian berdua, jangan egois Eunha" nasehat Mina dan mengusap punggung gadis itu. Eunha mengangguk dan menundukkan kepalanya ke bawah. Masih menimbang, apakah perlu menjenguk cowok itu atau diam sampai Jungkook sendiri yang akan minta maaf??

***

Baju yang berserakan dimana-mana, botol-botol alkohol yang berjejer di atas meja, sekitar enam atau tujuh botol. Bungkus rokok juga ada. Dan semua itu membuat Eunha meringis melihatnya. Terakhir di lihatnya apartemen kekasihnya itu masih rapi dan sekarang apartemennya bagai kapal pecah. Eunha melihat tubuh Jungkook yang masih asyik terbaring di atas sofa. Menghela nafas kasar, kemudian membereskan apartemen kekasihnya itu sebentar.

Setelah itu, Eunha beranjak mendekati Jungkook, berjongkok di samping sofa, dan menepuk pelan pipi Jungkook.

" Kook, bangun" ucap Eunha pelan. Suara lenguhan terdengar. Jungkook bergerak merasa tidurnya terganggu.

" Eungh.." lenguh Jungkook dan memegang kepalanya yang terasa sakit. Memaksakan kedua matanya terbuka dan melihat samar-samar hingga wajah bulat sang kekasih nampak jelas. Jungkook mengerjap-ngerjapkan matanya sebentar. " Ini gue mimpi bukan sih?" tanya Jungkook pada dirinya sendiri.

MILKY WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang