Memoria 3

816 76 5
                                    

Happy reading!!


-Flashback-

Kini Eunha dan Jungkook tengah berbaring bersama di apartemen Jungkook dengan Jungkook yang memeluk erat Eunha. Besok Jungkook akan pergi ke pulau Jeju, ayahnya memintanya untuk mengurus perusahaan mereka di sana. Mungkin sekitar 1 minggu ia berada di sana dan itu membuat Eunha sedikit khawatir.

" Tutup matamu Eun" bisik Jungkook. Eunha menatap dalam ke arah Jungkook.

" Tidak, aku takut Kook" ucap perempuan itu dan semakin mendekat ke arah Jungkook. " Besok nggak usah berangkat ya, tunda aja" ujarnya dan membuat Jungkook tersenyum tipis.

" Na, urusan bisnis kali ini penting dan aku nggak mau ngecewain papa. Kamu bisa ngerti kan?" tanya Jungkook lembut.

" Bisa, tapi aku takut Kook. Aku ikut aja ya sama kamu" pinta Eunha lagi. Jungkook menggelengkan kepalanya.

" Kamu harus kuliah, aku nggak mau kamu bolos. Cuma seminggu dan setelah itu aku balik" ujarnya kemudian menatap Eunha untuk meyakini gadis kesayangannya ini. Eunha akhirnya menganggukkan pasrah kepalanya meski masih ada perasaan mengganjal mengingat kepergian Jungkook besok ke Jeju.

" Kook, kamu pernah bosan nggak sih sama hubungan kita?" tanya Eunha akhirnya.

" Kenapa nanya gitu?" tanya Jungkook balik.

" Nggak tau, nanya aja. Pingin tau jawabanmu" jawab Eunha.

" Kalau ditanya bosan apa enggak, semua orang dalam menjalin satu hubungan itu pasti akan merasakan yang namanya bosan atau jenuh. Jujur, aku juga pernah ngerasain hal yang sama. Tapi nggak mau gegabah, dapetin kamu susah dan nggak mungkin aku lepas gitu aja. Dan sekarang aku udah nyaman sama kamu dan beruntung bisa bertahan sama kamu sampai sekarang" tutur Jungkook membuat wajah Eunha memerah.

"Aku juga" balas Eunha dan mengecup bibir Jungkook sebentar.

" Sekarang tidur ya" ucap Jungkook. Raut sedih kembali terukir di wajah Eunha.

" Aku tidur tapi kamu janji, saat aku buka mata nanti kamu harus selalu ada di samping aku. Jangan pergi atau menghilang dari aku" tutur gadis itu dan langsung diangguki oleh Jungkook.

" Iya Na, aku janji. Aku nggak akan kemana-mana" balasnya dan mempererat pelukannya pada Eunha. Eunha membalas pelukan Jungkook, Jungkook tau tau makna sebenarnya dari ucapan Eunha. Eunha ingin Jungkooknya selalu ada di sisinya untuk selamanya dan tanpa sadar cairan bening keluar dari manik mata Eunha. Entah apa sebabnya.

-Flashback end-

Dan pada akhirnya Jungkook tak menepati janjinya. Pria itu pergi. Pesawat yang akan digunakan Jungkook untuk pulang dari pulau Jeju ke Seoul mengalami kecelakaan dan semua penumpangnya tewas, termasuk Jungkook. Eunha yang saat itu sudah bersiap-siap menyambut kepulangan kekasihnya, langsung menjerit histeris kala yang sampai dihadapannya hanyalah tubuh kaku dan dingin Jungkook.

Eunha menangis, tak kuasa mengingat kejadian menyedihkan itu kembali. Sudah lima tahun berlalu dan dalam hatinya masih tersisa harapan agar Jungkooknya kembali meski itu tak akan pernah bisa. Jangan tanya bagaimana hancurnya Eunha, ia bahkan mengurung dirinya di kamar dan membuat 1000 burung kertas dengan harapan agar Jungkook kembali. Sudah cukup mama meninggalkannya dan sekarang satu orang yang disayangnya harus pergi lagi.

Eunha memeluk kedua lututnya, meringkuk di bawah ranjangnya dan kembali menumpahkan semua kesedihannya. Kini tak ada lagi Jungkook yang selalu memeluknya atau Jungkook yang selalu ada di sampingnya saat ia terbangun dari tidurnya. Yang ada hanyalah Eunha sendiri tanpa pria yang sangat disayanginya itu.

" Mama" panggil seseoran membuat Eunha menoleh. Anak kecil laki-laki berusia 6 tahun itu berjalan ke arah Eunha dan memeluknya erat. " Kenapa mama nangis? Mama rindu papa Jungkook?" tanyanya. Eunha tak menjawab, hanya memeluknya erat dan menangis dalam diam.

" Jangan nangis ma, papa nanti sedih lihat mama begini. Papa nggak benar-benar pergi, kenangan bersama papa akan selalu ada dan tinggal di sini, itu menandakan bahwa papa akan selalu ada di samping mama" tutur anak laki-laki itu membuat Eunha tersenyum, tak menduga bahwa anaknya yang masih kecil ternyata memiliki pikiran yang lebih dewasa darinya.

Anak laki-laki bernama Jungshan itu adalah anak dari Taehyung dan Yerin, kakak Jungkook yang juga ikut dalam penerbangan ke pulau Jeju. Saat itu Jungshan masih berusia 3 tahun saat kedua orangtuanya ikut menjadi korban kecelakaan pesawat. Ditinggalkan oleh orangtua dan paman yang sangat disayanginya membuat Jungshan menangis meski ia masih sangat kecil saat itu. Entah apa yang mendorong Eunha hingga ia meminta ijin pada keluarga Jungkook dan juga keluarganya untuk mengangkat Jungshan sebagai anaknya. Jungshan sangat mirip dengan Jungkook dan itu membuat Eunha sangat menyayangi bocah berpipi chubby itu.

Kedua keluarga mengijinkan mengingat bagaimana dekatnya Eunha dengan Jungshan dulu bisa menjadi jaminan bahwa Eunha akan menjadi ibu angkat yang baik bagi Jungshan. Jungshan juga menjadi penyambung kedua keluarga tersebut sehingga tetap akrab sampai sekarang.

" Iya, mama nggak nangis. Jungshan benar, papa Jungkook akan tetap ada di sini. Papa nggak benar-benar pergi" ucap Eunha dan memeluk Jungshan erat.

" Kita jadi kan ma pergi ke makamnya mama Yerin, papa Taehyung, dan papa Jungkook?" tanya Jungshan. Eunha mengangguk sambil menitikkan air matanya.

" Jungshan siap-siap sekarang, kita kunjungi mama Yerin, papa Taehyung,dan papa Jungkooknya Jungshan ya" jawab Eunha dan dibalas anggukan penuh semangat oleh Jungshan. Eunha bersyukur memiliki Jungshan, setidaknya dengan kehadirannya kesedihan Eunha atas kepergian Jungkook bisa sedikit teralihkan. Jungshan benar, Jungkooknya tak benar-benar pergi. Kenangan dan memori yang pernah dilaluinya bersama Jungkook menjadi penguat bagi Eunha untuk selalu terhubung dengan Jeon Jungkook.


Vote + Follownya jgn lupa!! :))

MILKY WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang