Part 03. Ketemu Jodoh

142 11 1
                                    

"Nama nama yang saya panggil nanti, harap untuk segera berkumpul di ruang osis"

Ara tak memperdulikan dan tidak mendengar sama sekali pengumuman dari anggota osis tersebut. Karena gadis itu sedang mendengarkan musik sambil manggut manggut. Telinganya dipasangin handset sambil baca novel juga.

"Kinara Zainissa"

"Ara. Nama lo dipanggil tuh" ujar Nina sambil menyenggol bahu Ara. Namun gadis itu sama sekali tak bergeming. Kepalanya masih sibuk manggut manggut mendengarkan alunan musik.

Plak!

Ara sontak menoleh karena bahunya ditampar keras oleh Nina. Nina itu termasuk kategori gadis yang tomboy. Galaknya minta ampun. Apalagi Nina sekarang jadi bendahara sama Nadia. Teman sekelas mereka yang sifatnya sebelas duabelas sama Nina.

"Apaan sih Nin" kesal Ara. Nina tersulut emosi dan menarik paksa handset yang masih nyantol ditelinga Ara.

"Nama lo dipanggil budek sama kakak osis. Disuruh ke ruang osis sekarang juga" ujar Nina.

"Ngapain?"

"Mana gue tau. Udah sana minggat lo keruang osis"

Ara berdecak kesal dan berjalan sambil menghentakkan kakinya menuju ke ruang osis. Gadis itu duduk sambil mengerucutkan bibirnya sebal. Hanya sekitar 19 anak kelas 10 yang berkumpul diruang osis tersebut.

"Kalian kalian ini anak kelas 10 yang bolos saat mos. Dan sesuai kesepakatan dari para osis, kami akan memberikan kalian hukuman" ujar Aris.

Ara hanya memutar bola matanya malas dan bersedekap. Mendengar konser kicauan abangnya yang sama sekali nggak berfaedah. Sok tegas, caper. Itu yang ada dibatin Ara.

"Untuk hukumannya, bisa dijelaskan oleh ketua osis" tambah Aris.

Mata Ara seketika berbinar saat mendengar kalimat 'ketua osis'. Pandangannya langsung beralih pada seorang pria yang berdiri tegap dihadapannya.

"Kalian harus membuat makalah yang berisi gambar struktur wilayah dari SMA Cempaka. Semua tempat yang ada di SMA ini harus kalian gambar dengan rapi. Buat denah tersebut dengan lengkap dan jangan sampai ada satu tempat yang tertinggal" ujar Azka.

Ara menggigit bibir bawahnya sendiri saat mendengar kalimat panjang dari pria yang ia sebut jodoh. Matanya sampai tak berkedip ketika melihat wajah tampan Azka.

Karena pandangannya masih sibuk tertuju pada ketua osis tersebut, Ara sampai tak sadar jika pemberitahuannya baru saja selesai. Ia segera tersadar dari lamunannya dan matanya mengedar, mencari keberadaan Azka.

"Jodoh gue kayak hantu tau nggak. Tiba tiba ilang, tiba tiba muncul" geram Ara.

Gadis itu mendengus pasrah saat sudah tak menemukan Azka. Ara langsung berjalan keluar ruangan menuju ke kelasnya.

¤¤¤¤

"ARA BANGUNNNNN" teriak seorang wanita paruh baya dengan nafasnya yang tersengal sengal.

Ara terperanjat dari tidurnya karena teriakan maut dari gurunya tersebut.

"Ara kamu tidur dijam pelajaran saya?" Tanya Bu Wati tak percaya. Bu Wati adalah salah satu guru yang paling disegani oleh para siswa SMA Cempaka. Guru bahasa indonesia itu terkenal sangat killer dan galak. Meskipun bukan guru BK, Bu Wati mempunyai sebuah tongkat andalan yang sewaktu waktu bisa menghajar murid bandel seperti Ara.

"Nggak sengaja bu" jawab Ara seadanya.

"Alesan. Sekarang kamu ibu hukum. Kamu pergi ke perpustakaan sekarang dan kerjakan buku paket halaman 23 sampai 33!"

Kinara ZainissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang