Azka berjalan santai dari kelasnya menuju ke parkiran untuk mengambil motornya. Azka hanya menatap datar para wanita yang menyapanya sepanjang jalan tadi. Azka jengah menghadapi sapaan dari para fansnya tersebut. Bukannya tertarik, Azka hanya membuang muka malas.
Pria itu memakai helm fulfacenya dan mengeluarkan motornya dari deretan parkiran. Saat Azka ingin menyalakan mesinnya, ia mengurungkan niatnya karena ada seseorang yang sudah ikut naik dimotornya dan tangannya sudah anteng memeluk Azka.
"Lo ngapain naik ke motor gue" tanya Azka sambil melirik ke arah belakang.
"Ara mau ikut Kak Azka" jawab Ara sambil tersenyum.
"Lo sebenernya manusia apa hantu? Tiba tiba nangkring gini dimotor"
"Ara makin sayang deh sama Kak Azka kalo kakak ngomong panjang gitu" jawab Ara sambil mengeratkan pelukannya.
"Turun"
"Nggak"
"Turun nggak"
"Nggak mau"
"Turun sekarang"
"Kalo Kak Azka masih maksa Ara, Ara bakal seret Kak Azka ke semak semak"
"Mau ngapain lo"
"Ara mau hamilin Kak Azka"
"Yang ada tuh elo yang gue hamilin"
"Emang cowok nggak bisa hamil apa? Bisalah. Di tv aja ada berita cowok yang hamil"
Azka menghembuskan nafasnya perlahan. Ia baru menyadari bahwa ngomong sama Ara itu emang susahnya kebangetan. Tanpa berpikir panjang, Azka menghidupkan mesin motornya dan melesat menuju rumahnya.
Diperjalanan, Ara tak berhenti mengoceh. Ia terus menyeritakan kehidupannya dengan tetangga tetangganya. Ara pernah bilang, kalo tetangganya ada yang punya kambing cantik namanya Shila. Baju yang dipake aja branded semua. Apalagi aksesorisnya? Tiap hari tancap, bedaknya nggak luntur kalo dibawa berenang. Lipstik? Jangan ditanya.
Uhhhhh
Merah merona
Azka hanya geleng geleng kepala mendengar cerita absurd dari Ara. Baru kali ini ia bertemu dengan wanita yang menurutnya sama sekali tidak tau gengsi terhadap cowok yang disukainya.
Azka memberhentikan motornya tepat didepan rumahnya. Ara mendongak ketika melihat rumah Azka. Mewah. Besar. Ia juga melihat ada 2 mobil jeep dan sport yang terparkir didepan rumah tersebut. Ara baru menyadari jika Azka ini adalah seorang anak yang kaya raya.
Ara berjalan mendahuli Azka yang masih berjalan dibelakangnya. Mata Ara mengedar ke seluruh penjuru ruangan. Semuanya terlihat besar dan serba mewah.
"Kak Azka ternyata anak orang kaya? Ara baru tau. Pantes aja banyak cewek yang suka sama Kak Azka" gumam Ara namun Azka masih bisa mendengarnya.
"Mas udah pulang?" Tanya seorang gadis dengan baju santainya yang baru saja turun dari tangga.
"Udah" singkat Azka.
Gadis itu beralih menatap Ara yang juga menatapnya dengan tatapan bingung. Gadis itu tersenyum senang dan menyodorkan tangannya kepada Ara.
"Hai Kak. Kenalin, aku Dela. Adiknya Mas Azka" ujar Dela memperkenalkan diri. Ara manggut manggut dan membalas uluran tangan Dela sambil tersenyum, "Ara" jawab Ara.
"Kak Ara cantik bangett. Eh kita makan dulu yuk. Tadi bibi udah masak" ajak Dela yang dibalas anggukan oleh Ara.
Mereka bertiga duduk dimeja makan dan saling menyantap makanannya masing masing. Ara memakannya dengan lahap sampek seret. Dela yang melihat gaya makan Ara pun sesekali terkekeh geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinara Zainissa
Teen Fiction"Lo jodoh yang gue temuin semalem"-Ara "Cewek aneh"-Azka Ara seorang siswa baru kelas 10 yang tergila gila dengan seorang ketua osis terkenal di SMA Cempaka. Langsung baja aja kalo penasaran. Cusss mampir!