Di hari Minggu yang agak mendung itu, delapan remaja yang sama sekali tidak ada kerjaan di rumah akhirnya memutuskan untuk berkumpul di suatu rumah besar yang jauh dari pemukiman, karena digunakan sebagai tempat untuk bersantai ria dan jauh dari kesibukan kota Yokohama."Cowok-cowok! Nih, jus buahnya udah pada jadi!"
Teriakan Kaiko dari dapur berhasil membuat tiga pemuda yang asyik bermain video game di ruang tengah meninggalkan tempat mereka dan berjalan cepat menuju ruang makan. Sementara pemuda yang paling tua duduk tenang di kursi meja bar dengan tangan yang sibuk men-scroll layar ponsel.
"Makasih!" Aoi mengambil gelas berisi jus buah semangka itu dan meminumnya hingga setengah.
"Nih, tehnya," Rei meletakkan gelas milik Rai di depan si pemilik, yang mendongak dan mengangguk.
Sachiko mengambil kursi di sebelah Itsuki, membuka bungkus snack kesukaannya. Dilihatnya si pemuda Sanada meraih lemari kabinet di atas dan mengeluarkan sebuah snack di antara simpanan snack yang lain. Dirinya mengerutkan kening ketika menyadari warna dan jenis snack yang diambil.
"Eh, Aoi," panggilnya. "Itu... snack apa yang lu ambil?"
Aoi mengangkat bungkusan di genggamannya, yang mana justru membuat si gadis Akiyama membulatkan kedua manik ungu kembarnya.
"Lah itu bukannya—"
Bruk
Kejadian itu berlangsung dengan cepat dan benar-benar menarik seluruh atensi para remaja di ruangan yang sama. Mereka menatap pasangan itu dengan wajah terkejut tidak percaya.
Seorang Yamaguchi Kaiko yang sangat amat tsundere terhadap kekasihnya, kini memeluk Aoi di depan seluruh temannya?!
"I love you~" seolah belum cukup dengan backhug yang dilakukannya, Kaiko kembali mengejutkan teman-temannya dengan senyuman manis dan ungkapan cinta.
Aoi? Jangan ditanya, wajahnya sudah merah menahan entah rasa malu atau tersipu.
"Kaiko kenapa mendadak begitu??" bisik Miyuuki dengan wajah mengerut heran dan kaget.
"Dia... nggak kebentur apa-apa, kan?" Rai hampir menjatuhkan gelasnya ketika kejadian itu terjadi.
Oknum yang dibicarakan mendekatkan mulutnya ke telinga kekasihnya, membisikkan kata-kata yang membuat sang empunya merinding dengan wajah pias.
"Kamu kalo makan snack aku lagi, siap-siap aku tebas, ya."
Setelahnya pelukan itu terlepas, Kaiko menapakkan kakinya kembali di lantai kayu mansion dan berjalan mendekati Miyuuki dan duduk di sampingnya. Wajahnya kembali ceria dan terlihat santai, seolah-olah ia tidak melakukan apa pun barusan.
Beda lagi dengan kondisi kekasihnya. Aoi memegang telinganya yang baru saja dibisiki dan menggeleng, menghilangkan rasa merinding karena ancaman gadisnya itu. Dengan cepat ditaruhnya kembali snack yang masih berada di tangannya ke kabinet atas dan menutupnya, kemudian duduk di sebelah Rai.
"What did she say to you, dude?" Tanya pemuda Akagane itu.
Aoi menggeleng pelan, menenggelamkan wajah di lipatan tangannya. "I didn't even want to remember," lirihnya.
Oke, Aoi kapok. Fix.
𑁍︎𑁍︎𑁍︎
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑶𝒖𝒓 𝑫𝒂𝒊𝒍𝒚 𝑳𝒊𝒇𝒆᯽︎
Teen FictionDelapan anak remaja SMA dengan segala kebobrokan dalam lingkaran pertemanan mereka yang unik. Cover : Sachi