Favourite Places pt. 1

14 4 0
                                    

Setiap orang pasti mempunyai tempat favorit untuk didatangi, entah ketika suasana hati sedang cerah, mendung, menghadapi badai, atau mungkin sudah menjadi suatu rutinitas.

Sama halnya dengan delapan remaja yang kini berpijak di tingkat kedua sekolah menengah atas. Mereka pun juga mempunyai tempat-tempat tertentu untuk sekedar bersenang-senang atau di saat-saat tertentu.

Sebelum itu, anggaplah mereka cukup dikenal di sekolah karena keunikan mereka yang dapat menarik perhatian penghuni sekolah. Kelas mereka berbeda untuk beberapa orang, seperti di satu kelas ada Kaiko, Aoi, dan Rai. Di kelas lain ada Rei, Tanaka, dan Itsuki. Terakhir ada Sachiko dan Miyuuki di satu kelas.

𑁍︎𑁍︎𑁍︎

Tempat pertama adalah kelas.

Well, mungkin banyak murid yang lebih memilih untuk tinggal di kelas dibanding berkumpul di kantin bersama teman. Kelas yang sepi adalah tempat terbaik untuk berleha-leha. Tidur, membaca buku, memakan bekal dari rumah, bermain ponsel, atau hanya sekedar bermalas-malasan. Ya, mungkin kelas memang ruangan yang berperan sebagai kamar sendiri namun bertempatkan di sekolah. Apalagi jika jam kosong.

Dan kawan kita Otogawa Miyuuki termasuk ke dalam kelompok yang tinggal di kelas di saat teman-temannya keluar untuk mencari udara segar atau mencari makan.

"Miyuuki, ke kantin, yuk?" Sachiko menghampiri sang sahabat yang duduk tepat di bawah AC kelas, sementara dirinya berada di barisan depan.

Anak teladan.

Yang diajak menggeleng pelan, mengeluarkan ponsel dan earphone nya dari kolong meja. "Nggak ah... males," tolaknya, menancapkan ujung kabel earphone pada ponsel dan mencari lagu kesukaannya.

Sachiko merengut. "Kamu nggak laper emang?"

Gadis Otogawa itu menempatkan jaketnya di atas meja dan memasang dua earphone nya ke kedua telinganya. Direbahkannya kepala di atas lengan terlipatnya yang berlapis jaket, merasa nyaman dengan 'bantal' nya.

"Nanti aja makannya. Kamu ke kantin aja sana."

"Oke..." Sachiko menyerah dan menyusul Kaiko dan Rei yang sudah menunggu di depan kelas.

𑁍︎𑁍︎𑁍︎

Perpustakaan.

Ah ya. Tempat paling tenang di sekolah. Yaiya, berisik sedikit saja bisa kena damprat kalian sama petugas yang berjaga.

Ruangan luas penuh berbagai macam ribuan buku ini bukan tempat yang cocok untuk murid yang berisik dan tidak bisa diam. Anak-anak teladan atau yang hobi membaca dan belajar baru akan klop dengan ruang segudang ilmu ini.

Tapi yang menjadi masalah adalah murid yang senang menghabiskan waktu di perpustakaan biasa dicap sebagai anak 'cupu' atau nerd. Dengan penampilan bermata empat, seragam yang selalu rapi seolah baru saja digosok, dan pembawaan yang gugup dan berbahasa santun, ooh such a nerd.

Yaah, kalian tahu sendiri ada pepatah yang amat terkenal dan pasti semua orang tahu, 'jangan menilai orang hanya dari penampilan', kan? Banyak orang yang mengabaikan pepatah yang selalu diperlukan itu di setiap harinya, sedikit saja melihat orang asing pasti langsung mengambil kesimpulan sendiri.

Oke, kayaknya pembahasannya kejauhan.

Yang mau kutekan disini, ya itu, don't judge just by the cover, penghuni di perpustakaan bukan cuma anak-anak yang selalu kena cap nerd. Disini ada Rei dan Sachiko yang menghilangkan pandangan itu.

Kamitsuki Rei, gadis dengan penampilan seragam yang terkesan tidak rapi. Kemeja terkadang kusut, dasi /iya dia pake dasi bukan pita/ yang kadang terikat kadang tidak. Jika ada kesempatan mungkin roknya bakal diganti dengan celana training. Si Kamitsuki berpenampilan yang udah kayak berandalan itu nyatanya malah mengklaim perpustakaan sebagai tempat favoritnya. Padahal kalau dilihat sekilas dia tidak terlihat seperti anak yang demen nongkrong di tempat penuh buku itu.

Dan Akiyama Sachiko pun yang setidaknya berpenampilan lebih mendekati sebagai penghuni perpustakaan juga bisa mistaken tidak sering ke ruangan luas tempat gudang buku itu. Karakteristik nya mungkin memang terlihat kalem dan banyak diam serta seragam yang lumayan rapi. Itu hanya luarnya, sebenarnya. Tujuh remaja sahabatnya bahkan berkata Sachiko tidak se kalem kelihatannya.

Ya... Intinya begitu.

ⁱⁿⁱ ᵏⁿᵖ ᵐᵃˡᵃʰ ᵍᵃ ⁿʸᵃᵐᵇᵘⁿᵍ ᵍⁱⁿⁱ :"

𑁍︎𑁍︎𑁍︎

Oke, lanjut.

Lab komputer... Tempat dimana murid-murid dengan keahlian dalam programming dan kawan-kawannya kuasai. Aku tidak terlalu banyak tahu tentang ruangan berisi komputer berjejer itu, tapi satu hal yang pasti, tempat ini bebas digunakan para siswa dan merupakan tongkrongan gadis bermarga Yamaguchi ini.

"Hoii, jadi ke kantin?" Rai menoleh ke belakang tempat sahabat gesreknya, Aoi, duduk.

Pemuda Sanada itu mengangguk, membereskan mejanya dari buku pelajaran yang benar-benar ingin dia buang tapi sayang. "Jadi... eh, Kaiko mana?"

"Laah, pacar sendiri masa gatau."

"Dia ke lab komputer," jawab suara lain dari belakang Rai. Keduanya menoleh, mendapati Sachiko dan Rei berjalan ke arah mereka dari pintu masuk.

"Barusan banget?"

Sachiko mengangguk. "Iya, tadi pas kita mau nyamperin kalian ketemu di lorong, noh. Katanya dia mau ke lab komputer aja, makannya nanti siang."

Tidak heran lagi, akhirnya mereka berempat pun keluar kelas untuk berkumpul dengan kawan-kawan mereka yang lain.

𑁍︎𑁍︎𑁍︎

ᵐᵃᵃᵖⁱⁿ ᵍᵃʲᵉˡᵃˢ ;-;

𝑶𝒖𝒓 𝑫𝒂𝒊𝒍𝒚 𝑳𝒊𝒇𝒆᯽︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang