● Restu

700 19 0
                                    

💎Don't forget follow my account before/after reading
💎Don't forget vote and comment my story
💎Don't Plagiat my story
💎Don't forget share literacy your friend.

Thank you all readers❤

_____o0o____

"Saya serius Tante. Saya berjanji akan membuat hidup Rara bahagia selama bersama saya. Saya akan mencintai Rara sepenuh hati," jawab Derren dengan penuh keyakinan agar Tante Desi percaya kepadanya.

"Tante restuin kalian, tapi Tante kembali lagi sama anak Tante. Apakah Rara mau atau tidak," ujar Tante Desi sambil mengelus tangan Rara.

"Apa kamu berani, melamar Rara langsung di hadapan orang tua, kamu?" tanya Tante Desi.

"Saya berani Tante, kalau bisa saya menyuruh kedua orang tua saya ke sini," ujar Derren dengan mantap.

"Silahkan." Tante Desi mempersilahkan Derren untuk menyuruh kedua orang tuanya ke rumah sakit.

Baru ia ingin menelfon sang Mamah. Ternyata mamahnya sudah menelfonnya terlebih dahulu. Ia menggeser tombol hijau dan men-lospeaker agar Tante Desi mendengarnya.

"Hallo sayang, Mamah sudah di mansion. Tapi kamu nggak ada, kamu kemana si?"

"Derren di rumah sakit, Mah! Mamah ke rumah sakit sekarang ya? Derren sharelock. Datengnya sama Papah sekalian."

"Siapa yang sakit? Kalau gitu Mamah sama Papah ke sana."

"Derren tunggu, Mah!"

Setelah sambungan terputus, Tante Desi mengembangkan senyum. Ternyata Derren serius untuk menimang putrinya. Ia ingin putrinya bahagia, jangan sampai putrinya bernasib sama sepertinya. Ya Tuhan ... berikanlah takdir yang baik untuk putrinya.

Beberapa belas menit kemudian. Orang tua Derren datang dan langsung bersalaman dengan Tante Desi.

"Derren, ini siapa?" tanya Tante Jeniar bingung.

"Ini Mamahnya Rara, dan ini Rara. Pacar sekaligus calon istri Derren." Derren memperkenalkan Rara kepada kedua orang tuanya. Sontak mereka berdua terkejut karna Derren menyuruhnya ke sini untuk memperkenalkan calon istrinya. Karna pasalnya Derren orang yang cuek dan dingin.

"Calon istri?" bingung kedua orang tua Derren.

"Iya, Derren nyuruh Mamah sama Papah buat ngelamar Rara. Karna Mamahnya Rara baru sadar dari koma." Lagi-lagi kedua orang tua Derren terkejut.

"Kamu yakin, Ren? Mau melamar Rara?" tanya Om Wisnu.

"Derren yakin, Pah! Tujuan Derren menikahi Rara untuk membahagiakannya, dan melindungi Rara dari orang-orang yang mau merebut Rara dari Derren," jawab Derren meyakinkan kedua orang tuanya.

"Bener loh ya? Pernikahan bukanlah sebuah permainan. Pernikahan hal yang sakral. Jadi jangan main-main," ujar Om Wisnu.

"Derren serius, Pah! Apa Papah sama Mamah setuju? Kalau Derren menikahi Rara sebagai istri Derren," tanya Derren sambi menggenggam erat tangan Rara.

"Papah setuju, tetapi Papah kembali lagi sama Mamahnya Rara. Apakah dia bersedia untuk melepaskan putrinya untuk kamu," ujar Om Wisnu.

Tante Desi yang sedari tadi diam menyimak obrolan kedua orang tua dan anak itu. Kini angkat bicara. "Saya setuju, tetapi semuanya saya serahkan kepada putri saya."

"Gimana, Ra? Kamu mau kan, jadi istri aku?" tanya Derren yang takut kalau dirinya ditolak oleh Rara.

Rara menarik nafas sejenak lalu angkat bicara. "Rara bersedia, untuk menjadi istri dan ibu dari anak-anak Derren kelak."

My Posessive CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang