💎Don't forget follow my account before/after reading
💎Don't forget vote and komen my story
💎Don't forget share literacy your friendThank you and lafyu❤
_____o0o_____
Setelah selesai fighting gaun. Mereka pulang ke mansion. Rara memasak malam untuk Derren dan dirinya. Derren tidak bisa mengecok Rara kaena gadis itu mengancamnya. "Sampai gangguin aku masak, aku ngambek sebulan!"
Derren langsung bungkam, karna ancaman yang diberikan oleh Rara. Derren merasa mood Rara seperti tidak baik. Pulang dari butik gadis itu jutek dan marah-marah tidak jelas.
Setelah Rara selesai masak, mereka makan bersama. Hanya dentingan sendok yang memenuhi suasana makan malam ini. Biasanya mereka berdua bermesaraan dan saling tertawa dengan tingkah konyol Derren. Selesai makan malam pun tidak ada yang membuka bicara, Rara langsung masuk ke dalam kamar dan membaringkan tubuhnya di atas kasur.
Saat Derren membuka knop pintu, dirinya melihat Rara sedang memegangi perutnya. Wajahnya terlihat seperti kesakitan. Lelaki itu menghampiri Rara yang sedang berbaring di kasur, lalu bertanya. "Kamu kenapa? Perutnya sakit? Kita ke dokter ya."
"Nggak usah, aku PMS. Oh iya! Aku boleh minta tolong?" Derren menghela nafas, ternyata mood Rara tidak baik karna PMS.
"Minta tolong apa?" tanya Derren sambil mengelus rambut legam milik Rara.
"Beliin pembalut." Derren terkejut, baru pertama kali ia di suruh membeli pembalut oleh seorang wanita. Demi menjadi seorang calon suami yang baik, ia membelikan pembalut untuk Rara.
Derren pergi ke minimarket untuk membelikan Rara pembalut. Bahkan dirinya di tatap aneh karna membeli pembalut. Sampai Mbak kasir pun terkekeh. "Buat istrinya ya, Mas?"
"Iya," jawab Derren datar.
"Perhatian banget," ujar Mbak kasir yang tidak Derren hiraukan.
Kalau bukan demi Rara, dirinya tidak ingin membelikan pembalut. Di mana image seorang Derren Alexandrio Fransisco. Pergi ke minimarket hanya untuk membelikan pembalut untuk seorang gadis. Persetan dengan semua itu. Ia segera pulang dan memberikan pembalut itu kepada Rara. "Ini pembalutnya."
"Makasih, maaf kalau kamu malu beliin pembalut buat aku." Rara menunduk.
"Enggak kok, sana pakai," ujar Derren.
Rara beranjak dari kasur dan masuk ke dalam kamar mandi. Derren melebarkan matanya karna seprai tersebut terkena darah PMS gadis itu. Dirinya segera mengganti seprai itu dengan yang baru.
Saat Rara keluar dari kamar mandi, ia melihat seprainya berubah warna. Apa terkena darah PMS-nya? ia segera turun ke bawah sambil memegangi perutnya yang kram. Lalu ia pergi ke belakang. untuk mengecek cucian kotor. Ternyata benar ada Derren di sana.
"Jangan di cuci! Biar aku aja." cegah Rara sambil tertatih-tatih menghampiri Derren yang sedang menyuci sambil telanjang dada. Benar-benar cocok menjadi hot dady.
"Aw!" rintih Rara sambil memegangi perutnya. Derren segera menghampiri Rara. "Kamu kenapa nggak istirahat aja si? Seprainya biar aku yang cuci."
"Aku nggak enak sama kamu. Seharian ini kerjanya cuma ngerepotin kamu," ujar Rara.
Derren tidak menggubris ucapan gadis itu, ia langsung membopong Rara dengan ala bridal style dan membaringkannya di kasur. Lelaki itu membuka Mbah google untuk mencari penelusuran 'mengobati perut kram akibat pms' dan setelah ketemu apa yang ia cari. Ia segera pergi ke dapur dan kembali dengan sebotol air panas dan handuk kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posessive CEO
Fiksi Remajadia seorang wanita yang bekerja di sebuah perusahaan terkenal, demi membiayai biaya perawatan ibunya yang sedang koma. gadis itu jatuh cinta dengan sang CEO yang terkenal dingin dan datar. Sampai akhirnya mereka berdua menjadi sepasang kekasih. baga...