10• Shock

14 1 1
                                    

Shock
[ SHäk ] • verb
Cause (someone) to feel surprised and upset.

🌨🌨🌨

"Nggak makan, Sya?" Tanya Gita disela-sela makannya.

Gadis yang sejak tadi sibuk dengan gadgetnya itu menggeleng sembari tersenyum singkat. "Nggak, Git."

Oci menyerngit bingung. "Nggak salah, Sya? Biasa lo paling nggak bisa kalau nggak makan pas istirahat," ucapnya setelah menyuapkan sesendok bakso.

"Gue harus nabung."

"HAH?!" Oci dan Gita dibuat kaget setelah mendengar jawaban dari Kesya. Menabung? Yang benar saja! Ini kelihatan bukan Kesya banget! Sejak kapan Kesya menabung dan merelakan perut karetnya kelaparan begitu saja? Aneh..

"Nabung buat apa, Njir? Terkejut lahir dan batin gue," Oci menggelengkan kepalanya. Jawaban Kesya barusan benar-benar tidak bisa dipercaya. Oci sendiripun yakin, seluruh alam semesta juga turut terkejut mendengar jawabannya barusan.

"Biasa aja kali," kekeh Kesya. "Gue mau ngumpulin uang buat beli kado Sam. Dia seminggu lagi ulang tahun."

Baik Oci maupun Gita tersendak bakso yang baru saja disantap. Kedua gadis itu langsung menyerup jus jeruk yang dibelinya tadi.

"Sam mau ulang tahun?! Itu artinya..," Oci menggantung kalimatnya, dan melanjutkan, "DUA MINGGU LAGI LO JUGA ULANG TAHUN, KESYA!" Pekiknya heboh. Jangan lupakan kakinya yang selalu ikut bergerak heboh jika sudah memekik tak jelas.

Astaga... Lagi-lagi suara cempreng Oci membuat mereka menjadi bahan tontonan di depan banyak orang.

"Ya ampun, iya Sya! Dua minggu lagi lo bakalan ulang tahun!" Tambah Gita dengan suara lembut, tidak seperti Oci yang memiliki suara seperti toa.

Ulang tahun Samuel dan Kesya memang cuma berjarak seminggu. Samuel berulang tahun pada tanggal 6 Juni, sedangkan Kesya 12 Juni.

Gadis dengan rambut yang dicepol asal itu menepuk jidatnya. "Astaga iya, gue lupa kapan ulang tahun gue!"

Oci dan Gita melotot. "Fix! Lo mah emang sinting. Bisa-bisanya ulang tahun Sam inget, sedangkan lo sendiri nggak! Bucin banget ew!" Sindir Oci menunjukkan wajah gelinya.

"Gila sih lo!" Gita menimpali.

"Ya udah sih, yang penting sekarang udah inget." Kesya kembali fokus pada gadgetnya. Mencoba menghiraukan cacingnya yang sejak tadi sudah berdemo di dalam sana. Respect dikit dong, Cing! Nggak bisa diajak kerja sama banget deh!

"Tapi, Sya. Lo sampe segitunya banget. Nahan lapar buat nabung beli kado Sam. Ini nggak lo banget sih. Lo kan paling nggak bisa nahan laper," ujar Oci yang masih syok dengan pengakuan sahabat bucinnya ini. "Ya syukur aja Sam ngasih yang lebih nanti buat lo." Lanjutnya.

"Gue nggak mengharapkan imbalan apapun, Ci. Gue ikhlas," jawab Kesya tulus. Sedikitpun tidak ada terpikir di benak Kesya bahwa ia mengharapkan hadiah dari Sam. Baginya, Sam ingat ulang tahunnya saja sudah lebih dari cukup.

"Ikhlas sih ikhlas, tapi nggak buat lo tersiksa juga kali!" Balas Gita memutar bola mata malas.

"Ya udah sih nggak papa, sekali setahun doang kok."

"Ah, lo mah ngeyel kalau dibilangin! Tahun lalu aja nggak gini kok," celetuk Oci gemas melihat jawaban Kesya. Padahal, Oci sendiri sudah yakin seratus persen kalau cacing di dalam perut Kesya sudah berdemo meminta makan.

"Yakan kalian tahu sendiri nyokap-bokap gue jarang di rumah. Mau minta, tapi kemarin baru dikirim uang saku. Itu juga udah habis buat beli perlengkapan sekolah sama yang lain. Males banget mau minta lagi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

patienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang