==So Don't==

2.6K 163 19
                                    

Couple : SanSang
Title : So Don't
By : ceceyeo15




Brak!

"Haha! Makanya, jangan bandel!" ucap salah seorang dari segerombol geng sekolah itu sebelum pergi.

Sosok lelaki manis dengan rambut cokelat berponinya meringis merasakan benturan keras akibat ulah geng itu. Ia baru saja didorong sampai menabrak tumpukan meja bekas yang ada di gudang sekolah.

Kang Yeosang, lelaki manis yang sejak awal masuk sekolah selalu menjadi bahan bulian. Geng berandal itu memperlakukannya tidak manusiawi. Mereka selalu mengancam akan melukai Yeosang jika lelaki itu berani melaporkan pada guru atau meminta bantuan teman. Oh, jangankan meminta bantuan, teman-teman Yeosang saja sudah menjauhinya karena takut ditindas geng itu. Semenjak itu, Yeosang kesepian dan selalu menjadi pelajar yang dirundung.

Yeosang mendongak dan mendapati salah seorang anggota geng itu masih diam di tempatnya seraya menatap Yeosang datar. Yeosang meneguk ludahnya, kemudian berusaha berdiri. Ia menatap lelaki di depannya dengan pandangan lelah.

"Masih ada yang ingin kau lakukan padaku?" tanya Yeosang.

Lelaki itu berjalan mendekati Yeosang yang membuat Yeosang menunduk takut.

"Jujurlah tentang ke mana kau menghilang kemarin, sehingga membuat gengku marah!" ujarnya dingin.

Yeosang menghela napas. Sosok lelaki di hadapannya adalah Choi San. Ia bukan ketua geng, statusnya hanya sebagai anggota. San adalah salah satu anggota yang tidak pernah melukai Yeosang, tetapi selalu mengintimidasinya. Yeosang akan lebih sering buka suara jika berhadapan dengan San saja karena lelaki itu mampu menjadi pendengar yang baik. Mungkin, San bisa dibilang sebagi juru bicara gengnya atas Yeosang. Yang Yeosang tahu, San tidak pernah marah padanya. Akan tetapi, geng berandalan tetaplah anak nakal.

"Tidak perlu berbohong seperti tadi karena aku melihatmu pergi dengan Seonghwa kemarin sore," ucap San yang masih menatap Yeosang tajam.

"Iya, aku pergi dengan Kak Seonghwa. Dia yang mengajakku keluar karena kami punya urusan," balas Yeosang.

"Sedekat apa kau dengan Seonghwa? Bukankah tidak ada yang berani dekat denganmu selama geng kami masih menindasmu?" tanya San.

"K-kak Seonghwa mengungkapkan perasaannya padaku di taman kota," ujar Yeosang gugup.

"Perasaan apa? Suka?"

"Hm. Dia mengatakan bahwa selalu memperhatikanku. Dia menaruh rasa padaku sejak aku masih di angkatan pertama," ungkap Yeosang. "Aku ragu, jadi aku belum menjawabnya."

"Jangan diterima!"

Yeosang mendongakkan kepala dengan keberaniannya menatap manik hitam San. Kedua mata elang itu menatapnya begitu dalam membuat Yeosang semakin gugup.

"Kau tidak punya hak untuk memutuskan jawaban yang harus Yeosang berikan!" ucap sebuah suara yang membuat keduanya menoleh.

Tidak jauh dari tempat San dan Yeosang, berdirilah sesosok lelaki dengan tatapan yang tidak kalah tajam. Yeosang membulatkan matanya terkejut, ia menatap lelaki itu dan San bergantian. Sedangkan San, lelaki itu hanya memasang wajah datarnya tanpa memedulikan ekspresi seseorang yang baru saja datang.

"Kak Seonghwa?" panggil Yeosang lirih.

"Jadi, kau yang selalu memengaruhi pikiran Yeosang selama ini? Dia tak butuh usulan darimu. Mau apa pun jawabannya, Yeosang akan berpikir dua kali sekarang."

Just Baby Boy [Yeosang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang