CHAPTER 4

159 16 0
                                    

Halo readers! Jumpa lagi kita, semoga kalian senang bacanya, okay?💜💜

Jangan lupa vote dan komen✨💜💜

______________________________________



Gue lagi duduk di sofa bareng bang Soobin dan gue ------ lagi nunggu Wooyoung. Habis pulang sekolah tadi, dia nyuruh gue buat siap-siap nanti jam 7 maleman dan Wooyoung yang bakal ijin sendiri ke Abang gue. Biasanya dia juga ijin sendiri ke abang, sih, sweet kan?

"Bang.." ucap gue lirih membuat atensi bang Soobin terfokus ke gue.

"Kenapa dek?"

Entah kenapa, gue masih terganggu dengan pernyataan dari Yeosang dan juga perasaan gue terhadap Wooyoung. Gue rasa, mencurahkan semuanya ke bang Soobin adalah pilihan yang tepat. Dia selalu ngerti posisi gue, mampu bikin gue tenang dengan segala kondisi gue.

"Gue mau cerita," tanya gue dengan sedikit serius.

"Cerita aja, gue siap dengerin."

"Menurut Lo gimana bang kalau Lo ditembak sama orang yang Lo suka tapi kadang hati Lo itu masih mikirin orang yang ada di masa lalu Lo?"

"Hmmmm.. gue tetep bakalan terima pernyataan orang yang nembak gue. Karena, dia suka gue apalagi gue juga suka sama dia. Jadi, sekecil apapun memori masa lalu itu datang di pikiran gue, sekarang gue cuma mau fokus sama apa yang udah ada di depan gue. Mau berkomitmen sama gue, mau melengkapi hidup gue."

"Memori masa lalu itu datang cuma sebentar, tapi kita bingung berhari-hari. Sedangkan, kita ngga tahu apa orang di masa lalu itu juga mikirin kita? Jadi, menurut gue ya lebih baik fokus apa yang udah bisa Lo percaya. Gue yakin, setiap keputusan ada konsekuensi nya dan lebih baik konsekuensi itu Lo ambil dengan orang yang tepat," lanjutnya.

Mendengar itu gue langsung seolah yakin bahwa perasaan gue memilih Yeosang dan menganggap Wooyoung hanya sebagai sahabat gue.

Gue tersenyum dan merasa berterima kasih atas saran super berguna dari Abang kesayangan gue ----- bang Soobin. Tentu, ketiganya kesayangan gue.

"Makasih ya bang," ucap gue sambil meluk Abang gue dan dibalas pelukan juga sama Abang Soobin.

Tok tok

"Gue buka pintu dulu ya bang," ucap gue sambil berjalan ke pintu depan dan membukanya. Terlihat pria mengenakan jaket hitam berdiri disana.

"Masuk aja young. Ada Abang Soobin."

Yap. Itu Wooyoung.
Dia masuk ke ruang tamu buat ketemu Abang gue dan minta ijin.

"Bang!" Ujar dia sambil ikut duduk di sebelah Abang.

"Tumben, kenapa?"

"Gue mau ngajak Bella jalan-jalan, boleh ya?"

Gue sebenernya ngga begitu takut kalau ngga diijinin, soalnya udah pasti ------ jawabannya iya.

"Iya, tapi hati-hati ya. Jangan dibikin nangis adek gue. Jangan sampai kedinginan. Jangan sam-----"

"Ssttt. Jangan sampai pulang malem. Gue tau bang, hafal," jawab Wooyoung sedikit terkekeh.

"Pokoknya hati-hati kalian berdua. Oke?"

"Siap bang! Bella berangkat dulu ya sama Wooyoung," ujar gue sambil gandeng tangan Wooyoung buat pergi.



Sekarang gue lagi jalan-jalan sekitar pinggiran kota tempat tinggal gue. Udaranya cukup dingin, untung aja gue pakai jaket.

Disana banyak banget anak kecil mainan balon, ibu-ibu yang lagi jagain mereka dari jauh, anak muda yang kumpul, dan para muda mudi yang asyik pacaran.

Gue merasa semua beban seharian ini lepas ------ berkat Wooyoung tentunya. Gue seneng dia ada di samping gue sekarang, genggam tangan gue seolah gue bakal ilang kalau ga dipegang, bahkan gue ditawarin eskrim kaya anak kecil.

Gue merasa jadi anak kecil kalau cuma berdua sama Wooyoung, gue selalu merasa dia bisa diandalkan, bahkan setelah 'peristiwa itu', gue masih bisa percaya sama laki-laki yang sekarang lagi senyum sama gue.

"Lo mau eskrim lagi ngga?" Tanya Wooyoung sedikit menundukkan badannya supaya bisa lihat muka gue.

"Gue ditawarin eskrim mulu. Ini udah tawaran yang ke-5," jawab gue sedikit terkekeh.

"Biasanya juga manja ke gue minta dibeliin eskrim sampe 10 kali," ujar Wooyoung sambil ngacak-acak rambut gue.

"Uyong! Jangan acakin rambut gue dong," kesel gue karena dia main acak-acak rambut gue.



Gue lagi duduk di taman sama Wooyoung, entah kenapa rasanya damai. Liat orang berlalu-lalang menikmati indahnya malam bersama orang terkasih atau sekedar bercanda sama temen-temennya.

Wooyoung yang daritadi cuma natap kedepan, sekarang beralih menghadap ke gue dan otomatis gue natap dia balik.

"Kenapa young?"

"Lo ngga mau cerita apa-apa?"

Mau bagaimanapun, Wooyoung selalu tau apa yang lagi gue rasain. Entah kenapa dia selalu tau kalau gue butuh seseorang. Dia selalu mengerti kapan gue mau cerita, kapan gue bakal nyaman cerita sama dia dan gue gatau kenapa kita bisa jadi mantan walaupun sekarang kita bisa jadi sahabat.

Gue selalu heran kenapa dia minta putus waktu itu kalau sekarang dia berusaha selalu ada buat gue. Jujur, karena dia mutusin gue, gue jadi insecure atas diri gue sendiri. Gue merasa ngga sebanding sama apa yang dia harapin. Gue selalu merasa buruk buat disandingin sama seseorang. Gue merasa bukan seseorang yang pantas dianggap spesial lagi dan itu cukup buat gue takut membuka hati lagi.

"Lo kenapa? Gue tanya malah bengong," kata Wooyoung bikin gue kembali fokus sama apa yang dia tanyain.

"Menurut Lo gue terima Yeosang atau ga?"

Wooyoung diam cukup lama sampai gue dongakin kepala dan lihat dia sampai akhirnya dia jawab pertanyaan gue.

"Lo suka sama dia?" Tanya Wooyoung.

"Suka."

"Lo nyaman pas sama dia?"

"Iya."

"Lo pengen dia jadi orang yang pertama kali Lo ucapin selamat pagi?"

"Banget."

"Ya cukup jelas, Lo terima dia," ucap dia dengan muka datar.

"Tapi ada hal yang ganjal dan gue gatau itu apa?"

"Seenggaknya Lo tau kalau Lo harus terima Yeosang. Yuk pulang, makan jajannya dirumah Lo aja biar ngga kemaleman," usul Wooyoung sambil gandeng tangan gue buat balik kerumah.

Wooyoung POV

Gue tiduran di kasur setelah tadi gue nganter Bella pulang kerumahnya. Gue sempet ditawarin mampir sama abangnya, tapi gue pengen pulang aja buat istirahat ---- seenggaknya hati gue butuh istirahat.

Gue masih inget gimana Bella cerita tentang Yeosang dan gue dengan bodohnya memberi saran terbaik sebagai sahabat dia. Entah kenapa itu seperti pukulan buat gue sendiri. Akhirnya, gue tertidur.






______________________________________

Maaf kalau ceritanya pendek ya gaes, lagi seret ide, soon bakal panjang💜

Maaf kalau ada typo bertebaran ya guys😌

Saranghae💜

Tbc?

MANTAN || Wooyoung ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang