CHAPTER 19

119 13 6
                                    

Ngeliat Wooyoung yang masih aja cengengesan sambil nyender ganteng di pintu mobil, Bella pengen banget puter balik ngunci diri di kamar. Jangan lupa nimpuk curut pake sendal dia yang ga tinggi tapi beratnya lumayan lah bikin orang lupa ingatan sebelum puter balik. Untungnya niat itu Bella urungkan, mengingat kali ini dia pasti dapat traktiran dari sahabatnya ini, mungkin setelah pulang sudah beda status lagi.

"Bangsul banget sih jingan!"

"Eh kasar bgt ngomongnya, gue cium lu," ancam Wooyoung.

"Idih sok ngancem lu jin——hmmp!"

Yap, belum juga selesai Wooyoung main nyosor aja ke bibir Bella.

"Hukuman kalau ngomong kasar, yuk berangkat!" Wooyoung ngedipin sebelah matanya terus bukain pintu buat Bella.

Bella speechless natap Wooyoung yang biasa aja padahal baru aja bikin hati orang amburadul. Akhirnya Bella masuk dan mereka berdua pergi ke alun-alun.

Mereka berdua duduk di sofa dan meletakkan semua jajanan mereka, lebih tepatnya jajanan Bella yang ditraktir Wooyoung diatas meja.

"Untung sayang," batin Wooyoung.

"Banyak banget gue jajannya yaampun."

"Baru nyadar neng?"

Bella cuma nyengir aja dengan watadosnya.

"Nonton film yuk," ajak Wooyoung.

"Kuy."

Ditengah film yang mereka tonton, Wooyoung malah kesel liat Bella yang asyik liat layar hp nya terus drtd. Mana senyam-senyum gitu bikin Wooyoung makin jengkel.

"Ngapain si?"

Bella noleh. "Baca chat grup kelas, si Dino anjir receh bgt," jelasnya sambil ketawa.

Makin jengkel si Wooyoung pas denger Bella sebut Dino padahal Dino ga salah apa-apa.

"Lo kan lagi sama gue, kok fokusnya kemana-mana si?"

"Apaan dah? Gue cuma liat chat grup," jwb Bella natap Wooyoung heran dengan tingkahnya malam ini.

Lagian kan biasanya juga gapapa, malahan Wooyoung ikut ngereceh sama Dino pake hp nya Bella.

Seketika Bella spontan tahan nafasnya karena jarak diantara mereka yang dekat, bahkan hidung mereka saling menempel. Bella mundurin badannya tapi pinggangnya udah lebih dulu ditahan sama tangan kirinya Wooyoung. Dan Bella semakin merinding pas denger Wooyoung ngomong pake suara deep-nya.

"Bisa ga Lo fokus ke gue aja?"

Ga lama Wooyoung memejamkan matanya dan spontan Bella ikutan. Keduanya saling mengikis jarak diantara mereka, bahkan deru nafas mereka sekarang bisa dirasakan masing-masing.

Wooyoung mengeratkan pegangan di pinggangnya supaya badan Bella semakin mendekat. Begitu juga tangan kanannya yang sudah menangkap pipi manis gadis di depannya. Bella juga tak mau kalah, dia sudah mengalungkan kedua tangannya di leher Wooyoung.

Tut.. Tut.. Tut

Seseorang menelpon ke ponsel Bella yang tidak sengaja masih di genggamannya, dengan terpaksa Wooyoung harus menghentikannya.

"Bang Yeonjun, g— gue angkat dulu ya." Bella lalu pergi ke kamar untuk mengangkat telpon. Sebenarnya bisa saja disana, tapi Bella tidak sanggup lagi karena detak jantungnya bahkan bisa dia dengar.

Wooyoung mengacak rambutnya asal dan memasang wajah frustasi.

"Untung calon kakak ipar, kalau ga gue kutuk ni orang," ucapnya.

MANTAN || Wooyoung ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang