DN : Hilang

12.6K 628 173
                                    

Satu tahun berlalu,

Hubungan gue makin membaik dengan Idan, bahkan dengan keluarga besarnya pun sangat membaik. Gue sering diajak ke pertemuan keluarga besarnya dia, dia juga mengenalkan gue ke semua anggota keluarganya dia. Di kampus juga semua Dekan, Dosen, bahkan Bagian TU sekalipun mengenal gue

Dan berita mengejutkannya lagi,

Setelah satu tahun ini, PR yang gue kasih ke Idan udah dia kerjakan,

GUE UDAH SUKA DAN CINTA SAMA IDAN SEPENUHNYA!!!

Gue sering main ke rumah Bundanya Idan, bahkan sesekali menginap disana

Rasanya punya dua pasang Orang Tua itu kebahagiaan tersendiri buat gue, pasalnya Pak Rektor yang awalnya terlihat galak itu akhirnya menjadi Ayah gue yang sangat baik

Mikaela, perempuan yang awalnya gue kira Pacar, bahkan Istri tunangan gue pun sangat gue sayangi sekarang, bahkan dia sangat manja sama gue. Dia juga sering mencurahkan isi hatinya ke gue, minta pendapat untuk karirnya, untuk masalah masalah dia, dan bahkan masalah percintaan sekalipun dia suka minta pendapat gue

Selain keluarga Idan, gue sangat bahagia sekali memiliki 2 sahabat yang selalu ada disamping gue, Arden sama Ica. Meskipun gue kadang pusing dengan sikap mereka berdua, tapi gue merasa beruntung punya mereka

Gue bersyukur sekali dipertemukan dengan mereka yang udah ngisi kekosongan hidup gue ini

■■■■■

Seminggu ini, setelah apa yang gue syukuri terasa berbeda

Ica mulai menjaga jarak dengan gue, gue bahkan gatau kenapa.

Arden, dia sudah genap seminggu gak masuk kuliah padahal kita udah Semester 4

Bunda Anggun, satu tahun lalu dia sering sekali nelponin gue, bahkan setiap waktu dia selalu nelponin gue, nemenin gue kalo gue lagi nugas, kadang dia juga bantu gue ngerjain tugas

Ayah Bagas, Pak Rektor gue yang sering menegur dan menyapa gue dikampus, sekarang saat papasan dia cuma melemparkan senyuman tipis dan berlalu begitu saja

Mikaela juga, dia tidak pernah lagi menghubungi gue, untuk sekedar chat pun dia tidak pernah

Gue merasa separuh jiwa gue hilang, gue merasa hampa

Sampai suatu ketika entah badai dari mana yang menghancurkan segalanya

"Meira!" Tegur Idan, gue heran dengan panggilan dia. Pasalnya dia selalu memanggil gue dengan sebutan Bee ataupun Ara. Namun kali ini berbeda

"Bee! Kamu kemana aja?" Idan menghampiri gue yang tengah duduk di taman Kampus

"Kita bisa bicara?" Cara bicaranya berbeda sekali, terasa kaku dan sangat bukam Idannya Ara

"Boleh dong Bee, Aku kangen kamu tau, udah seminggu ini kita gak ketemu, kamu kemana aja? Gak kangen sama aku?" Itulah kata kata yang gue lontarkan berkat suara hati yang menyuruh otak untuk dipertanyakan

"Ke ruangan saya sekarang!" Tuturnya meninggalkan gue sendiri

Saya? Sejauh ini dia gak pernah manggil Saya, apa dia marah? Gue punya salah? Tapi apa?

Sikapnya yang berubah 360° menjadi cuek, kaku, dan dingin ini gak bisa gue terima

Gue mengikuti dia dari belakang, menuju ruangan dia. Ruangan yang selalu menjadi tempat favorite gue selama dikampus, ruangan yang menjadi saksi perjalanan cinta kita,

"Assalamu'alaik--um." Suara gue memelan saat gue melihat ada sosok wanita duduk ditempat yang biasa gue duduki

Gue mematung tidak percaya, gue tersadar saat Idan menyuruh gue masuk

Dosen Nyebelin ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang