1 | Hukuman

256 18 7
                                    

Haiii.. Assalamualaikum.
Mau ngasih tau aja, sebelum kalian baca, jangan lupa vote yaaaa.. sama komen sebanyak-banyaknya. Silahkan komen aja..
Kasih tau kalau ada typo atau ada salah-salah lainnya.

Aku bingung aja, dicerita sebelah yang komen cuma 2 orang itu pun dari seluruh cerita. Jadi aku bingung ini kenapa?

Itu aja, tapi vote dan komen kalian itu penting bagi penulis lho. Sangat penting! Coba ya, hargai usaha penulis. (Aku maksa bgt, hehe).

Yang vote dan komen di doain semoga dapat jodoh cepet.

---

"Gerak yang bener, lo mau dancer atau goyang gak jelas!" Titah gadis bercepol tinggi itu pada gadis didepannya. Sedangkan gadis itu sedari tadi sudah bergetar ketakutan "Iya kak." Jawabnya sambil memperbaiki gerakannya.

"Bagus!" Ucapnya kemudian berlalu kearah gadis lainnya. Sontak gadis itu menghela nafasnya pelan namun kembali fokus terhadap gerakannya ketika mendengar suara dari ketua dancer yang sedang memarahi siswa-siswi lainnya.

Setelah setengah jam berlalu, kegiatan mereka dihentikan karena waktu istirahat. Para siswi dan siswa yang mendengarkan arahan dari kakak kelasnya itu sontak berhambur kearah tas mereka masing-masing untuk mengambil minum ataupun snack pengganjal lapar.

Bella, gadis kelas 10 di SMA GEONATRI itu berjalan pelan menuju tasnya, namun sebelum sampai dia sempat mendengar gerutuan siswa lainnya terhadap kakak kelas yang memarahinya tadi.

"Huh, capek banget. Kak Cara sama temen-temennya galak bener padahal cantik gitu!" Seru gadis berambut sebahu.

Teman-temannya yang berada disitu menyetujui, kini si cowok melambai menyahut, "Emang bener, pantesan sampai sekarang belum punya cowok, gak tahan tuh pasti."

"Kak Cara jahat banget tadi, padahal gue udah ngeluh capek tapi malah dilambatin istirahatnya"  kompor gadis lainnya.

"Kak Dara sama Kaka Vika juga bacot tadi, sok-sokan mau marah-marah padahal kan ketuanya kak Cara." Ucap si gadis bercepol berantakan itu.

"Eh gue penasaran deh, keempat dari mereka emang cantik, cuma kak Sisil aja badannya agak lebar." Sahut lainnya memanas-manasi.

Seketika tawa mereka pecah.

Bella menghela nafas, jujur didalam hatinya dia juga sempat kesal pada kakak kelasnya tersebut. Namun dia tak ingin mengecap orang begitu saja. Akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan jalan menuju tasnya.

***

Keempat gadis itu sudah berkumpul diruangan yang biasa mereka sebut basecamp yang terletak dibelakang ruangan dancer. Gadis bercepol tinggi itu ada disana, duduk seraya meminum air dibotol.

"Gue gak tahan pengen ketawa tadi liat muka mereka semua pada ketakutan sama gemetar gitu." Ucap Vika sambil tertawa.

Dara yang mendengarnya pun ikut terkekeh, "Iya. Si Cara gak pandang bulu semua dimarahin, lain kali gue mau nyoba ah."

Gadis yang dibicarakan itu memutar bola malas, Carastya. Gadis bercepol tinggi dengan segala sikap angkuh dan galaknya.

"Guys, liat deh. Ada yang main-main sama kita." Ucap Sisil mengundang ketiga gadis yang sibuk dengan dunia mereka menghampirinya.

Keempat gadis itu memperhatikan apa yang dilihat dan didengar mereka. Tak lama kemudian tawa mengejek itu terdengar.

"Oke guys, jam istirahat udah beres. Lanjutin!" Seru Cara sambil mengulas senyum licik.

CarastyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang