-5-

58 6 0
                                    

Ga vote&comment baku hantam😁

Ini semua berat di terima oleh amanda. Sesosok gadis yang remaja itu kini masih butuh kasih sayang kedua orang tuanya, namun itu semua mustahil karna mereka telah memiliki keluarga baru dan melupakan kedua anak mereka.

***

Kini amanda mulai menuliskan kisah di lembaran diary nya itu.

'Hai apa kabar dengan dunia? Kurasa semesta tak adil memberiku luka yang cukup berat untuk ku terima, karna sesosok insan yang mengasingkanku dengan abangku. Seolah-olah dia tidak mengetahui kehadiranku dan menutup mata rapat untuk tidak melihatku, tak lupa dia melepas tanggung jawabnya sebagai orang tua tanpa memberiku uang sepeserpun dan menafkahiku layaknya seorang anak. Cukup ini sudah sangat menyakitkan bagiku, kini aku hanya di temani dengan kesepian dan keheningan membuatku harus menangis dan menampilkan ekspresi bahagia untuk menutupi luka ini.

Amanda menghela napas untuk meredamkan isakanya, ia tarik nafas dalam lalu menghembuskanya. Setelah dirasa cukup amanda langsung menjutkan tulisanya tadi.

Cukup aku dan abangku yang merasakan ini semua karna aku tidak mau merepotkan orang untuk masuk ke dalam urusanku. Aku hanya butuh teman untuk bersandar supaya aku tak merasakan kesepian lagi, supaya aku bisa merasakan asiknya masa-masa remajaku ini, supaya aku merasakan apa itu definisi bahagia.

Setelah mereka memutuskan bercerai kini duniaku suram tak tahu arah dan selalu di temani oleh sepi, ini membuatku harus menutup semua rapat dengan topeng kebohonganku, aku tahu semua akan tahu pada masanya. Biarkanlah mereka tahu seiring jalanya waktu karna aku tak mau membebankan pikiran mereka'

Kini amanda menutup buku diary nya itu dan tak kuat membendung tangisanya, kini momen-momen dimana kelurga kecil itu tertawa bahagia kembali berputar di otaknya, layaknya kaset yang sengaja diputar. itu membuat tangisanya pecah diringi oleh isakan-isakan kecil.

Ia sadar kalo menangis tak akan membuat semuanya kembali ke semula akhirnya ia sadar dan langsung mengelap matanya sampe kering dan bergumam.

'Apa-apaan si, kenapa nangis coba?! Dasar cengeng!' ucapnya sambil tertawa kecut.

Ia melirik jam di pergelangan tanganya dan langsung sadar kalo jam pak handoko sudah habis 5 menit yang lalu. Dan saat ini ia memutuskan untuk pergi dari taman itu menuju perpustakaan untuk menghindari pertanyaan dari teman-temanya itu.

Kini amanda sedang duduk sambil menelungkupkan wajahnya di meja yang ada di hadapanya ini.

"Bangun woi ini perpus bukan rumah!" ucapanya membuat amanda langsung bangun dari alam mimpinya.

"Eunghhh" ucapnya sambil mengucek matanya untuk mengumpulkan seluruh nyawa.

"Bangun jangan tidur di sini"

Tanpa menjawab ucapan seseorang itu amanda langsung bangun dan pergi menuju kelasnya.

Namun sebelum amanda pergi tanganya berhasil di cekal oleh seorang tadi. Amanda langsung membalikan tubuhnya dan mengangkat satu alisnya pertanda apa?.

"Ni buat lo" ucapnya sambil menyodorkan sebungkus roti dan air mineral.

"Buat?"

"Gue tahu kalo elo belum makan, karna tadi perut lo bunyi" setelah mengatakan itu bryan langsung meninggalkan amanda yang cengo.

'Dasar lo cacing gabisa diajak kompromi huh!' batinya.

Kini amanda langsung masuk ke kelasnya, untung saja tidak ada guru yang mengajar. Dia langsung duduk di bangkunya, menyadari akan perubahan temanya itu rani langsung bertanya.

LungakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang