CAHAYA ILAHI

MOMMY

Siang berganti dengan Sore. Panas terik matahari telah berlalu. Burung burung berterbangan kembali ke sangkarnya. Cahaya rembulan telah menanti. Tak sadar waktu sudah berputar menempati pukul empat sore. Terlihat dibalik meja kerja seorang wanita dewasa sedang menata peralatannya dan sebagian disimpan di dalam tasnya dan juga ditata diatas mejanya. Yaa.... wanita tersebut adalah Yaya. Cahaya Ilahi.

Terlihat terburu buru karena memiliki janji bertemu. Setelah dirasa semua sudah beres dan tertata rapi, Yaya berdiri melangkah keluar dari ruang kerjanya menuju kedapur caffe. Dan menyerahkan catatan yang harus dipesan untuk kebutuhan caffe.

Yon ini catatan, bahan apa saja yang harus kamu pesan. Dan juga caffe nanti tutup habis isya' aja. Karena bahan bahan sudah mulai menipis.
Dan bilang ke Tania buat story intagram kalo caffe tutup setelah isya'. Besok buka dan tutup seperti biasa.
Perintah Yaya ke Dion orang kepercayaan Yaya di caffe Syaya.

Owhh.... Iya mbak. Memang embak mau kemana?
Tanya Dion.

Mbak sama Syan nanti nggak kesini nanti ada janji keluar.
Balas yaya.

Owh.... Mau saya antar pulangnya mbak.?
Tawar Dion.

Tak  usah mbak sudah ditunggu kang ojek.
Jawab Yaya.

Yasudah mbak hati hati.

Setelah itu Yaya pergi dari kaffe menuju ke apartemen nya.

Disebuah ruangan yang penuh dengan peralatan memasak terlihat seorang pria yang dengan lihainya meracik sebuah masakan. Pria yang berada di dalam dapur tersebut adalah Syan. Seorang pria yang sedang fokus dengan masakannya hingga ketukan pintu mengganggu fokus masaknya. Dan masuklah seorang wanita kedalam artement, wanita tersebut adalah Yaya.

Syan kamu masak apa?
Tanya Yaya saat sudah disamping Syan.

Ini mbak, telur balado tumis tahu tempe sama sup ayam.
Jawab Syan dengan tangan yang sibuk mengaduk sup.

Ada yang bisa mbak bantu?

Nggak usah mbak. Ini tinggal nyiapin aja. Mbak mandi dulu sana.

Iya Syan.
Setelah melihat Yaya pergi. Syan melanjutkan acara memasaknya.

Tak lama datang lah Yaya kemeja makan yang sudah terhidang masakan yang telah dimasak Syan.

Mbak. Embak mau kemana? Kok rapi.
Tanya Syan karna melihat Yaya berdandan dengan simple namun tetap elegant.

Mbak mau keluar bentar. Kamu dirumah aja, caffenya udah tutup.

Iya tau mbak. Tadi liat di snap instagram. Tapi mbak mau kemana?
Tanya Syan lagi.

Mbak mau kerumah Kael, kamu hati hati jangan lupa kunci pintunya. Nanti biar mbak bawa kunci cadangan.

Iya mbak, mbak juga jangan malam malam pulangnya. Apa perlu Syan antar?
Tawar Syan ke Yaya.

Tak usah Syan, mbak berangkat sama ayahnya Kael. Dan sekarang sudah pukul 7 kurang 5 mbak turun dulu. Nanti tidak perlu menunggu mbak, kamu tidur duluan saja besok kamu masih sekolah.
Tolak dan ucap Yaya dengan senyumnya.

Setelah sampai bawah Yaya melihat Sean yang duduk disofa depan reception dengan memandang tab ditangannya.
Haii.... sudah lama menunggu?
Ucap Yaya setelah didepan Sean.

Sean mendongak dan mendapati sosok bidadari berdiri di depannya.
Opss...Bukan bidadari tapi ibu bagi anak anaknya kelak.

Tidak. Yuk berangkat.
Jawab sean singkat.

Ya.
Balas yaya singkat.

Didalam mobil hanya keheningan yang melanda dan berakhir sean yang membuka suara.
Saya minta tolong sama kamu iya.in permintaan ibu saya. Dan jangan menolak.
Ucap Sean ke Yaya yang fokus bermain ponsel.

Apa maksudmu?
Tanya Yaya bingung.

Turuti keinginan ibu saya dan jangan menolak.
Terang sean.

Owh... baiklah.
Jawab Yaya meskipun masih ada kebingungan di fikirannya.
Dan tak lama sampailah dirumah keluarga parker setelah lama diperjalanan.

Assalamualaikum
Ucap Sean memasuki rumah dan diikuti yaya di belakangnya.

Waalaikumsalam. Jawab ke 3 putranya dan menghampiri sean.

Mana mommy nya daddy.
Tanya kael semangat.
Dan Sean memggeser badanya dan terlihat Yaya yang  terlihat shok akibat perkataan kael dan kelakuan sean.