J.N2

1.4K 139 11
                                    

"Jikapun aku kehilangan nyawaku.
Aku rela.
Itu kemauanku selama ini.
Menghilang untuk menemui Eomma"

"Keluarkan minuman itu Jung"  Yunho menggeleng, bagaimana bisa ia memuntahkan minuman yang ia minun

"Cepat muntahkan sekarang Jung Yunho" teriaknya tepat di depan wajah Yunho, tetapi sama saja tak di hiraukan oleh Yunho

"Yak Taec, bagaimana bisa aku memuntahkan minuman yang sudah aku minum. Jika dia memberiku obat mati! Aku siap meminumnya" pasrahnya, jujur ia juga tak bisa memuntahkan minuman tersebut. Tenggorokannya seakan kaku karena minuman tadi

Bugh

Satu pukulan itu mendarat di pipi kanan Yunho, rasa panas menjalar di pipinya hingga bekas pukulan itu membekas di pipinya. Membuat Yunho menahan amarahnya sendiri, ia tak apa kenapa sahabatnya seakan-akan takut jika ia mati. Bahkan dirinya mendoakan tubuh ini tiada di dunia.

"Taecyeon apa yang kau lakukan? Di sini banyak orang" Yunho merasa lemas, kepalanya seakan berputar karena minuman yang di berikan Jaejoong tadi. Di tambah pukulan dari Taecyeon membuat kepalanya bertambah sakit. Ia menahannya, tak ingin sang sahabat mengetahui jika dirinya lemah

"Suruh mereka keluar Park..." Yocchun menggeleng

"Tapi.." Tak mendapatkan apa yang ia mau, dengan segera ia menguapkan amarahnya terhadap orang yang berada di kamar mandi sini. Dengan tatapan mata yang tajam, semua orang di sana merinding karena mendapat sorotan mata dari sosok tampan ini

"Kalian pergi dari sini" amarah Taecyeon memang tak bisa mereka ragukan. Dengan segera mereka keluar setelah suara lantang itu menyuruh mereka keluar.

Menatap Yunho dengan serius lalu ia tersenyum remeh pada Namja di depannya

"Kau ingin mati hah? Kenapa kau tak gantung diri. Kurasa cacianmu itu tak mempan untuk bunuh diri. Lalu kenapa dengan jailan sebesar ini kau menanggungnya Yun? Karena kau mencintainya? Cinta bertepuk sebelah tangan haha lucu Yun. Kau bodoh, kau sangat bodoh” haruskah ia mencacinya lebih parah lagi agar Namja di depannya sadar siapa dirinya.

“ingat, kau hanya anak pemulung yang tak punya apa-apa, kau tak pantas menyanding anak pemilik bioskop di Korea. Jika kau seperti ini terus menerus bagaimana hidupmu akan tenang?” emosi Taecyeon memang tak bisa di kendalikan bahkan omongan yang biasa ia jaga tentang siapa Yunho kini di keluarkan dari unek-uneknya. Yunho terdiam, itu memang benar. Ia hanya anak pemulung, ia tak bisa menjawabnya seakan ia menyombongkan dirinya. Ia tak punya apa-apa lalu apa yang ia sombongkan? Cintanya lagi?

“Ok Taecyeon apa yang kau katakan?” Yoochun ikut emosi dengan ucapan dari Sahabatnya ini. Bagaimana bisa ia mengatakan hal rendah itu pada Yunho

"Hentikan Tae hentikan. Kau bilang aku bodoh hah? Ya aku memang bodoh dari kecil, dan aku memang tak berguna dari kecil. Dan untuk mencintainya, itu hal yang tak bodoh bagiku. Aku benar-benar mencintainya, biarkan aku begini itu hal yang bisa membuatku bahagia.” Yunho berbicara banyak dalam emosinya. Taecyeon ingin membalasnya, tetapi suara Yunho lebih dulu berkata

“Apa dengan usaha tak bisa memilikinya? Aku yakin jika aku berusaha dia pasti mau denganku biarpun aku anak orang tak punya bahkan pem... Uhuk” tiba saja Yunho terbatuk keras dengan spontan tangannya menutup mulut tipisnya, ia segera berlari menuju wastafel kamar mandi di ikuti Yoochun yang menghela nafasnya untuk Taecyeon. Taecyeon masih terdiam, ia meresapi Ucapannya yang tak bisa ia ucapkan. Menyesal? Tentu saja menyesal.

Ia mendengar suara muntahan Yunho lagi, tetapi setidaknya Yunho bisa memuntahkan minuman itu, atau tidak ia akan cedera.

.
.
.

Jung Nerd (YUNJAE) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang