ada katak di ujung lidahmu
tinggalnya di sebuah kota
di antara gigi dan gusi
ia bangun rumah berjendeladahulu ia terlelap di ranjangnya
memakai piyama dari sutra
tapi, sering-seringnya ia berpesta
piyamanya jadi kemejakatak itu akan menari
dengan kaki bengkoknya
di langit-langit rahangmu
yang menjelma lantai dansalalu mengangkat seloki
dengan tangan pendeknya
dari kedua bibirmu
yang ia jadikan mejaharusnya tak kaubiarkan
katak itu mengambil alih
mulutmuharusnya tak kaubiarkan
katak itu membuat
gigi dan gusimu kaku.
.
.
.
.tapi,
pesta itu terlalu gemerlap untuk
ditutupmulutmu sekarang tak bisa
mengatup
KAMU SEDANG MEMBACA
jari-jari perunggu
Poésiebiarkan jari-jari perunggu menari di antara emas dan perak yang membuat mulutmu terbungkam itu. []