16

1.3K 77 11
                                    

Skip Rumah Zara

#Zara POV
"Bibii...", panggilku.
"Ya non Zara?", tanya Bibi sambil menghampiriku.
"Mamam shopping dari jam berapa? Terus Kyla ekskul apa lagi sih?", tanyaku.
"Ibu pergi dari jam 11 non, kalau non Kyla sepertinya ekskul basket soalnya non Kyla vawa bola basket tadi non", jawab Bibi.
"Owh yaudah, Bibi tolong bikinin Zara teh anget ya Bi sekalian obat tambah darah punya Zara", ucapku.
"Baik non, sebentar ya", sahut Bibi.
"Ini Mamam pasti shopping bareng temennya deh", batinku.
Beberapa saat kemudian..
"Ini obat sama teh hengatnya non", ucap Bibi.
"Makasih ya Bi", kataku.
"Non Zara anemianya kambuh ya non? Kok pucet gini", tanya Bibi.
"Iya Bi", jawabku.
"Yaudah non Zara istirahat ya", ucap Bibi.
"Iya Bi, makasih ya", sahutku.

Bi Ines segera kembali ke belakang dan aku berusaha masuk ke kamar dan tiba-tiba..

Brak...

~♡~

"Non Zara?", panggil Bi Ines.
"Aduh non Zara pingsan, minta tolong siapa ya?", ucap Bi Ines panik.
Bi Ines segera berlari ke depan rumah kebetulan ada Angga yang sedang mencuci motornya di halaman depan rumahnya.

"Mas Angga, tolong mas", ucap Bi Ines panik.
"Kenapa Bi?", tanya Angga.
"Non Zara pingsan mas", jawab Bi Ines.
"Hah pingsan lagi? Dimana Zaranya Bi?", tanya Angga yang ikut panik.
"Di dalam mas", jawab Bi Ines.
Angga segera berlari masuk ke rumah Zara dan menghampiri Zara yang masih pingsan.

~♡~

#Angga POV
"Ra! Bangun Ra", ucapku panik.
"Bi, kamar Zara dimana?", tanyaku.
"Itu mas di atas, yang pintunya warna pink", jawab Bi Ines.
"Saya bawa Zara ke kamarnya ya Bi", ucapku.

Aku segera mengangkat tubuh Zara menuju ke kamarnya, dan aku menidurkan dia di atas kasurnya.
Setelah beberapa saat Zara mulai tersadar.
"A..ngga...", panggil Zara lemas.
"Kamu gakpapa? Mau kerumah sakit aja?", tanyaku.
"Gak usah, aku butuh istirahat aja", jawab Zara.
"Yaudah", ucapku.
"Iya", sahut Zara.

............... (hening beberapa saat)

"Angga.. pulang aja", ucap Zara.
"Oke", aku segera berdiri dan keluar dari kamar Zara.
"Jangan pingsan lagi", ucapku sambil menoleh dari pintu kamar Zara.
"Iya Angga", sahut Zara.

~♡~

#Zara POV
Aku mengambil Handphone ku dan menelpon Dannia.
"Daniaa, temenin gue dong dirumah, gaada orang nih, Lo nginep aja yaa", ucapku.
"Iye Zaraaa, Lo nyerocos mulu heran", sahut Dannia.
"Gue nyiapin baju dulu, nanti langsung otw", sambung Dannia.
"Oke babay", ucapku lalu mematikan telepon.

~♡~

#Dannia POV
"Hallo Bun, bisa anterin gue ke rumah Zara?", tanyaku.
"Bisa dong, tunggu ye", sahut Abun.

Aku mengambil beberapa bajuku dan segera memasukannya ke dalam tas, tidak lupa dengan segala perlengkapan HP ku, mulai dari Charger, powerbank, dan Headset.

"Daniaaa.... My princess", panggil orang yang tidak lain adalah Abun.
Aku segera turun ke bawah menghampiri Abun.
"Langsung jalan?", tanya Abun.
"Iya", jawabku.
"Kamu mau minum dulu?", tanyaku.
"Gak usah Dann", jawab Abun.
Aku dan Abun segera menuju kerumah Zara. Sesampainya disana Abun langsung pamit pulang karena harus menjemput adiknya.

Tok..tok..tok..
Aku megetuk pintu dan langsung membukanya.
"Siang Bi Ines", ucapku.
"Siang juga, eh non Dannia", sahut Bi Ines.
"Zara dikamar ya Bi?", tanyaku.
"Iya non, tadi non Zara abis pingsan", jawab Bi Ines.
Aku kaget dan segera berlari ke kamar Zara.
"Ra, Lo gakpapa?", tanyaku.
"Tanya aja sama boneka sapi Zara", jawab Zara.
"Ih", ucapku kesal.
"Hallo Dannia, Zaranya gakpapa kok, kan tadi ada Angga hehe", ucap Zara menyuarakan boneka sapinya.
"Iye... dah minum obat?", tanyaku.
"Udah Danniaa", jawab Zara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memories [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang