Part 2

5.6K 433 10
                                    

Moza duduk bersandar di bawah pohon bersama kedua sahabatnya “Huaa..gila” Moza mengipas dirinya menggunakan tangannya. “capek banget gue” baju olaraga yang dia kenakan suda lepek akibat keringat yang membanjiri tubuhnya.

Riri mengangguk lalu memejamkan mata, menikmati angin sepoi yang mengenai wajahnya “Gue mah rela aja capek-capean begini asal gak di suru mikir” ucapnya membuat Dela dan Moza terkekeh dengan tingkah Riri yang mereka kenal dengan miss lelet.

“Andai aja ada cowok yang baik hati nganterin kita minum” Dela menghela nafasnya lalu tersenyum

“Halu” cibir Riri membuat Dela mendelik, sedangkan Moza menatap kedua sahabatnya lalu terkekeh.

Mendengar kekehan Moza. Riri dan Dela langsung memandang Moza dengan serius. Dan dengan cepat mereka bergeser kesamping kiri dan kanan moza lalu ikut bersandar.

“Jangan-jangan, lo sepemikiran sama gue” kata Riri membuat Dela mengangguk

“Uhh. Sweet banget sih, jangan-jangan jodoh lo bukan laki” ujar Ririn

“Iyah deh, jangan-jangan….kita jodoh” kata Dela dan Riri heboh membuat Moza sontak terbahak sedangkan keduanya hanya memadang moza dengan ekspresi datar.

Moza yang melihat tingkah keduanyapun mengangkat sebelah alis “Apa?” Tanya Moza sambil membenarkan sandarannya di pohon.

“Gue mau ngomong serius” kata Dela yang di angguki oleh Riri “Lo beneran udah gak suka sama Keano?” Tanya Dela.

Moza terkekeh lalu mengangguk. memang sulit di percaya, mengingat bagaimana tingkah Moza yang selalu mencari cela agar bisa disamping Keano, Moza yang tidak mempunyai rasa malu saat berperang mulut dengan para penggemar Keano. Moza yang tidak menghiraukan setiap bentakan Keano dan Moza yang selalu tersenyum kepada Keano, walaupun Keano tidak perna membalas senyumnya.

Moza begidik saat pikirannya tertuju pada saat itu “Gue sendiri aja geli sama diri gue sendiri. apalagi Keano yah” Moza menggeleng kepalanya lalu bangkit berdiri “Males gue ngomongin itu” ucapnya lalu melangkah menuju loker untuk mengambil barang-barangnya.

_____________________

“Kak Revan kemana sih?”ucap Moza sambil mengedarkan pandangan ke segalah arah “Ngilang aja kaya perasaan” katanya lalu sedetik kemudian Moza menepuk dahinya “Ngomong apaan sih?” ucapnya lalu berjalan.

“Yah ampun, emang yah, disamperin ke kelasnya juga gak ada, dimana sih tuh orang” ucap Moza geram lalu menghentakkan kakinya di lantai “Mana sekolahnya udah mulai sepi lagi” gumannya pelan.

“Hay. Cari siapa?” sapa seorang cowok yang sedang berdiri dibelakang Moza dengan tangan kiri dimasukkan kedalam saku dan tangan kanannya memegang sebuah buku.

Moza berbalik “Gilak, gue terkejoet bangke” gumannya dalam hati namun bibirnya tetap tersenyum kepada cowok itu.

“Anak baru yah?” Tanya Cowok itu dengan senyum manis. Melihat caranya menyapa dan berpakaian super rapi, sepertinya dia siswa teladan.

“Iyah”Moza tersenyum

“Kenalin Gue Feraldi Mahendra” katanya sambil menunjuk name tagnya lalu mengulurkan tangannya kepada Moza.

Moza terkekeh lalu memegang name tagnya “Silahkan baca sendiri” ucapnya membuat Feral terkekeh.

“Ternyata bener kata temen-temen yang lain. Lo emang cantik” Ucap Feral sambil tersenyum

“Yah iyalah cantik, karena cewek emang harus cantik” ucapnya dengan kekehan “Betewe makasih udah muji, gak punya receh nih”

“Gak apa-apa, bayar pake senyuman aja” jawab Feral membuat Moza terbahak

KEAMO (AND) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang